Akselerasi Tahfidz Al-Qur’an 30 Juz melalui Program Hai’ah Tahfidzil Qur’an (HTQ) di Pondok Pesantren Mauidzul Amin Al-Islamy Bunangkah Pasanggar Pegantenan Pamekasan
DOI:
https://doi.org/10.30651/sr.v7i1.18188Abstrak
Memorizing the Qur'an or often called tahfiz al-Qur’an is a tradition that is deeply rooted among Muslims. Since it was first revealed, the Qur'an has always been memorized and recited by the Prophet Muhammad Saw, friends and Muslims. However, what distinguishes the past and the present is the method. Researchers make the formulation of the problem from this thesis is First, how is the acceleration learning method in the Haiah Tahfidzil Qur'an Program (HTQ), Second, How to the effectiveness in improving memorization al-Qur'an in the Haiah Tahfidzil Qur'an Program (HTQ), Third, what are the supporting and inhibiting factors in accelerated learning in the Haiah Tahfidzil Qur'an (HTQ) Program 30 Juz At the Mauidzul Amin Al-Islamy Bunangkah Pasanggar Pegantenan Pamekasan Islamic Boarding School.  This type of research was a field researcher who collects primary data through interviews from the administrators, guidance teachers, students, and participants of the Ha'ah Thafidzil Qur'an Program (HTQ) 30 Juz in Pondok Pesantren  Mauidzul Amin Al-Islamy, after all the data was collected, continued with a thorough analysis and elaborated in a descriptive manner.The results concluded that the method used was very acceptable to satisfactory results, namely the embedding of humanism and religious values, while the thing that supported it was competitive spirit, motivation by the guide, giving gifts (rewards), as for the factor who is an obstacle, is forgetting the verses that have been memorized, the appearance of laziness or saturation, moroja'ah old rote memorization.
Menghafal al-Qur’an atau sering disebut tahfiz al-Qur’an adalah tradisi yang mengakar kuat dikalangan umat Islam. Sejak diwahyukan pertama kali, al-Qur’an senantiasa dihafal dan diamalkan oleh Nabi Muhammad Saw, para sahabat serta umat Islam. Namun yang membedakan masa dulu dan saat ini adalah metode. Peneliti membuat rumusan masalah dari tesis ini adalah Pertama, Bagaimana metode pembelajaran akselerasi di Program Haiah Tahfidzil Qur’an (HTQ), Kedua, Bagaimana Efektivitas dalam meningkatkan hafalan al-Qur’an di Program Haiah Tahfidzil Qur’an (HTQ), Ketiga, apa faktor pendukung dan penghambat dalam pembelajaran akselerasi di Program Haiah Tahfidzil Qur’an (HTQ) 30 Juz Di Pondok Pesantren Mauidzul Amin Al-Islamy Bunangkah Pasanggar Pegantenan Pamekasan. Jenis penelitian ini adalah penelitia lapangan yang menghimpun data primer melaului wawancara dari pihak pengurus, Guru pembimbing, santri, dan peserta Program Ha’ah Thafidzil Qur’an (HTQ) 30 Juz Pondok Pesantren Mauidzul Amin Al-Islamy, setelah semua data terkumpul dilanjut analisis secara kulitatif dan diuraikan dalam bentu diskriptif. Hasil dari penelitian menyimpulkan bahwa metode yang digunakan sangat bisa diterima hasil yang memuaskan yaitu tertanamnya nilai-nilai humanisme dan religius, adapun hal yang mendukung adalah semangat kompetitif, motivasi oleh pembimbing, pemberian hadiah (reward), adapun faoktor yang menjadi penghambat, adalah lupa terhadap ayat yang sudah dihafal, munculnya rasa malas atau jenuh, moroja’ah hafalan lama.
Referensi
Amin, Muhammad. “Menyingkap Sisi Kemukjizatan Al-Qur’an.†Jurnal At-Tibyan: Jurnal Ilmu Alquran dan Tafsir 2, no. 2 (2018): 178.
Anwar, Rosihon. Ulum Al-Qur’an. Bandung: Pustaka Setia, 2017.
Badwailan. 9 Panduan Cepat Menghafal Al-Qur’an. Yogyakarta: Diva Press, 2012.
Dahlan, M, and M A Thalib. “Konsep Iman, Akal Dan Wahyu Dalam Al-Qur’an.†Al-Ishlah: Jurnal Pendidikan Islam (2022): 9–29. https://ejurnal.iainpare.ac.id/index.php/alislah/article/view/2661%0Ahttps://ejurnal.iainpare.ac.id/index.php/alislah/article/download/2661/1005.
Indra, Hasbi. “Taman Pendidikan Al-Qur’an Berbasis Pendidikan Manusia.†Risâlah, Jurnal Pendidikan dan Studi Islam 6, no. 1 (2020): 150–164.
Mardan. Al-Qur’an: Sebuah Pengantar Memahami Al-Qur’an Secara Utuh. Jakarta: Pustaka Mapan, 2020.
Meirani, Ngadri Yusro, Syaiful Bahri, Agustina. “Strategi Peningkatan Minat Menghafal Al Quran Santri Di Pondok Pesantren Arrahmah Curup B.†Didaktika: JURNAL PENDIDIKAN 14, no. 1 (2020): 1–17.
Nurul Hidayati. “Teori Pembelajaran Al Qur’an.†Al Furqan: Jurnal Ilmu Al Quran dan Tafsir 4 (2021): 24–33. http://ejournal.iai-tabah.ac.id/index.php/Alfurqon/article/view/635%0Ahttps://ejournal.iai-tabah.ac.id/index.php/Alfurqon/article/download/635/450.
Pito, Abdul Haris. “Metode Pendidikan Dalam Al-Qur’an.†Andragogi: Jurnal Diklat Teknis Pendidikan dan Keagamaan 7, no. 1 (2019): 113–129.
Qosim, Amjad. Hafal Al-Qur’an Dalam Sebulan. Solo: Qiblat Press, 2018.
Safliana, Eka. “Al-Qur’an Sebagai Pedoman Hidup Manusia.†Jihafas 3, no. 2 (2020): 71.
Saptadi, Heri. “Faktor-Faktor Pendukung Kemampuan Menghafal Al-Qur`an Dan Implikasinya Dalam Bimbingan Dan Konseling.†Jurnal Bimbingan Konseling 1, no. 2 (2012): 117–121.
Shafwan, Muhammad Hambal. “IMPLEMENTATION OF HABITUATION PROGRAM OF TADARUS AL-QUR’AN IN LOVE BUILDING OF AL-QURAN AT STUDENTS OF SMP MUHAMMADIYAH 15 SEDAYULAWAS BRONDONG LAMONGAN.†Tadarus 08, no. 02 (2019): 182–192. http://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/Tadarus/article/view/4290.
———. “SAINTIFIC APPROACH ON ISLAMIC RELIGIOUS EDUCATION CURRICULUM IN THE PERSPECTIVE OF AL-QUR’AN.†Studia religia 03, no. 01 (2019): 98–108. http://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/Studia/article/view/2939.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2010.
Suyuthi. Al-Itqân Fi ‘Ulum Al-Qur’Ân. Beirut: Dar al-Fikr, 2017.
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Penulis tetap memegang hak atas karyanya dan memberikan hak publikasi pertama kepada jurnal ini yang secara simultan karya tersebut dilisensikan di bawah:
Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License