Geburt Mioma Uteri Pada Wanita dengan Obesitas Tipe 2

Penulis

  • Supratikto Departemen Obstetri dan Ginekologi, RSUD dr. Soegiri Lamongan
  • Lens Hanin Zhafirah Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surabaya
  • Alyaa Nabiila Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surabaya
  • Yuli Wahyu Rahmawati Departemen Dermatologi dan Venereologi RSUD dr. Soegiri Lamongan

DOI:

https://doi.org/10.30651/jmu.v2i02.23047

Kata Kunci:

Mioma uteri, Geburt mioma, Mioma submukosa, Leiomyoma uteri, mioma uteri dengan obesitas, Myoma Pedunculated

Abstrak

Latar belakang: Mioma geburt ialah mioma uteri tipe submukosa yang tumbuh bertangkai menjadi polip hingga melewati ostium serviks. Kejadian mioma uteri submukosa sekitar 20-40% dan sering terjadi di usia premenopause. Selain itu, obesitas merupakan salah satu faktor resiko yang dapat menimbulkan mioma uteri. Tujuan : laporan kasus ini bertujuan untuk mengetahui diagnosa dan pengobatan pada geburt mioma uteri pada wanita dengan obesitas tipe 2. Laporan Kasus: Kami melaporkan kasus wanita usia 48 tahun dengan keluhan menstruasi yang lama (menorrhagia) disertai dengan nyeri perut kiri bawah (dismenorhea). Pemeriksaan fisik ditemukan status gizi pasien obesitas tipe 2 dan nyeri tekan abdomen regio iliac sinistra. Pemeriksaan dalam ginekologi, didapatkan massa bulat bertangkai yang keluar dari ostium serviks uteri. Pada USG, tampak massa hipoekoik intrauterine kesan mioma uteri. Kesimpulan: Penanganan mioma uteri dengan obesitas tidak ada perbedaan dengan status gizi normal, namun memiliki resiko tinggi terjadi komplikasi pasca operasi. Pertimbangan dilakukan tindakan histerektomi pada kasus kami, karena usia > 40 tahun dan ketidakinginan memiliki keturunan kembali.   

Referensi

Mise, I. et al. (2020). Sebuah laporan kasus: mioma uteri usia 40 tahun. Jurnal Medical Profession (MedPro), 2(2): 135–138.

Ridwan, M., Lestari, G.I. and Fibrila, F. (2021). Hubungan usia ibu, obesitas dan penggunaan kontrasepsi hormonal dengan kejadian mioma uteri. Medikes (Media Informasi Kesehatan), 8(1): 11–22.

Barjon, K. and Mikhail, L.N. (2023). Uterine leiomyomata, StatPearls Publishing.

Bandaso, E.R., Saranga, D. and Kaput, J. (2019). Mioma geburt dengan anemia: laporan kasus, Jurnal Medical Profession (MedPro).

Hartoyo, A.T. and Pangastuti, N. (2022). Tinjauan pustaka : fibroid uterus dan infertilitas. Jurnal Cermin Dunia Kedokteran, 49(3): 143–146.

Ridwan, M., Lestari, G.I. and Fibrila, F. (2021). Hubungan usia ibu, obesitas dan penggunaan kontrasepsi hormonal dengan kejadian mioma uteri. Medikes (Media Informasi Kesehatan), 8(1): 11–22.

Lubis, N.P. (2020). Tinjauan pustaka: diagnosis dan tatalaksana mioma uteri. Jurnal Cermin Dunia Kedokteran, 47(3): 196–200.

Salim, I.A. and Finurina, I. (2015). Karakteristik mioma uteri di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Banyumas. Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Kesehatan, 13(3): 9–19.

Marcellina, C. and Pramana, C. (2023). Laparotomi miomektomi mioma uteri wanita usia 48 tahun: laporan kasus. Jurnal Kesehatan Reproduksi, 10(1): 45–48. Available at: https://doi.org/10.22146/jkr.81854.

Florence, A. and Fatehi, M. (2023). Leiomyoma, StatPearls Publishing.

Pattinasarany, C.G. et al. (2023). Karakteristik status obstetri pada pasien mioma uteri di RSUD Dr. M. Haulussy Ambon tahun 2018-2021. Pattimura Medical Review, 5(1): 31–39.

Pavone, D. et al. (2018). Epidemiology and risk factors of uterine fibroids. Best Practice and Research: Clinical Obstetrics and Gynaecology, 46: 3–11. Available at: https://doi.org/10.1016/j.bpobgyn.2017.09.004.

Pramana, C. et al. (2020). Morbid obesity and laparotomy myomectomy - a case report. Annals of Tropical Medicine and Public Health, 23(6): 754–757. Available at: https://doi.org/10.36295/ASRO.2020.23623.

El-Balat, A. et al. (2018). Modern myoma treatment in the last 20 years: a review of the literature. BioMed Research International. Hindawi Limited: 1–6. Available at: https://doi.org/10.1155/2018/4593875.

Anwar, M., Baziad, A. and Prabowo, P. (2011). Ilmu Kandungan Edisi Ketiga. 3rd edn. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Anas, M., Prasetyo, A.P. and Jamil, A.M. (2023). Adenomyosis, multiple and intraligamentery (sacro uterine) fibroids : a rare case. Jurnal Magna Medika, 10(2).

Arifint, H., Wagey, F.W. and Tendean, H.M. (2019). Karakteristik penderita mioma uteri di RSUP Prof. DR.R.D. Kandou Manado. Jurnal Medik dan Rehabilitasi (JMR), 1(3): 1–6.

Otake, A. et al. (2019) ‘Influences of total laparoscopic hysterectomy according to body mass index (underweight, normal weight, overweight, or obese)’, Gynecology and Minimally Invasive Therapy, 8(1): 19–24. Available at: https://doi.org/10.4103/GMIT.GMIT_53_18.

Pratama, A., Sinolungan, M. and Setyawati, T. (2021) ‘Tindakan operatif pada mioma uteri: laporan kasus’, Jurnal Medical Profession (MedPro), 3(2): 95–103.

Wu, X. and Zheng, Y. (2022) ‘Clinicopathological features and prognostic factors for uterine myoma’, Pakistan Journal of Medical Sciences, 38(6): 1580–1583. Available at: https://doi.org/10.12669/pjms.38.6.5455.

Unduhan

Diterbitkan

2024-06-21