Determinan Stunting pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Klampok 2 Kabupaten Banjarnegara

Penulis

  • Pelangi Jiwa Aobama Departemen Keperawatan S1, Prodi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Purwokerto
  • Dedy Purwito Departemen Keperawatan, Prodi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

DOI:

https://doi.org/10.30651/jkm.v0i0.5566

Kata Kunci:

Nutrition, Factors, Stunting

Abstrak

Objective:to find out the determinants of stunting in the working area of Puskesmas (Public Health Care Center) of Klampok 2 in Banjarnegara Regency.

Method: this was quantitative research with a case-control approach. There were 90 respondents as the samples of this research who were taken using a cluster sampling technique. The instruments of this research were questionnaires and the statistical tests were Chi-square and logistic regression tests.

Results: There was no correlation between mothers' nutrition status during pregnancy and stunting (p-value 0.079).
But, there was correlation between mothers education level (p-value 0.019), mothers knowledge level (p-value 0.016), breastfeeding (p-value 0.009), complementary foods (p-value 0.020), disease infection (p-value 0.002), family economy(p-value 0,017 ), family environment(p-value 0.011) and stunting.
The most affecting factor was breastfeeding.

Conclusion: Babies at the age of 0-6 months only need breast milk to fulfill their need for nutrition, therefore it should be the mothers' concern to provide breast milk so their baby will not experience stunting.

Biografi Penulis

Pelangi Jiwa Aobama, Departemen Keperawatan S1, Prodi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Departemen Keperawatan S1, Prodi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Dedy Purwito, Departemen Keperawatan, Prodi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Departemen Keperawatan, Prodi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Referensi

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI. Riset Kesehatan dasar (Riskesdas). Jakarta Balitbang Kemenkes RI; 2018

Beal Ty, Tumilowicz Ailson, Sutrisna Aang, Izwardy Doddy, Neufeld Lynnette M. (2018). A review of child stunting determinants in Indonesia. The journal Matern nutrition child, e12617.https://doi.org/10.1111/mcn.12617.

Departemen Kesehatan RI. (2018). Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. Jakarta

Desyanti Camelia. (2017). Hubungan Riwayat Penyakit dan Praktik Hygiene dengan kejadian stunting pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Simowalang, Surabaya. (243-251) DOI: 10.2473/amnt.v1i3.2017.243-251.

Devi, Azarin. (2015). Analisis Faktor-faktor yang berpengaruh dengan kejadian Stunting. Jurnal Gizi Indonesia 2015; 33(2)

Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara (2018). Profil kesehatan dinas kesehatan kabupaten Banjarnegara; 2018

Eka Agus. (2019). Hubungan antara Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Status Gizi Balita di kelurahan Wonorejo Kabupaten Karanganyar. Jurnal Ilmiah dan Aplikasinya 2019; 7(1)

Eko Setiawan, Rizanda Machmud, & Masrul. (2018), Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada anak usia 24-59 bulan di wilayah kerja puskesmas Andalas Kecamatan Padang Timur kota Padang tahun 2018. Jurnal Kesehatan Andalas 2018; 7(2)

Fitri Lidia. (2018). Hubungan BBLR dan ASI Eksklusif dengan Kejadian Stunting di Puskesmas Lima Puluh Pekanbaru. Jurnal Endurance 2018; 3(1)

Fitria Dewi. (2018). Perbedaan Panjang Badan Lahir, Riwayat Penyakit Infeksi, dan Perkembangan Balita Stunting dan Non Stunting. Jurnal Berkala Epidemiologi 2018; 6(2)

Hanum Amerta, (2019). Hubungan Tinggi Badan Ibu dan Riwayat Pemberian MP-ASI dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-59 Bulan, (78-84) 78 DOI: 10.2473/amnt.v3i2.2019.78-84

Huang. Understanding the effects of education on health: evidence from China. 2015

Indrastuti, Dini (2014). Determinan Sosial Ekonomi Rumah Tangga dari Balita Stunting di Indonesia. Jurnal Ekonomi Kesehatan Indonesia 2014; 3(2)

Johan Pengan. (2016). Hubungan antara Riwayat Pemberian ASI Eksklusif dengan Kejadian Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Luwuk Selatan Kabupaten Banggai Sulawesi Tengah. Jurnal Gizi Indonesia 2016; 2(1)

Kementrian Kesehatan RI. (2012). Buku Saku Posyandu Tahun 2012. Jakarta

Kementrian Kesehatan RI. (2015). Buku Bagan Manajemen Terpadu Balita Sakit 2015. Jakarta

Kementrian Kesehatan RI. (2016). Situasi Balita Pendek Tahun 2016. Jakarta

Khoirun Ni’mah, Siti Rahayu. (2016). Faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita. Jurnal Media Gizi Indonesia, 10(2), 13-19.

Mustika Ridha, Merry & Dany. (2017). Hubungan antara Riwayat Status Gizi Ibu Masa Kehamilan dengan Pertumbuhan Anak Balita di Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung. Jurnal Kesehatan; 2(3)

Puji Dwi, Hamam Hadi & Bunga Astria. (2016). Hubungan antara Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) dengan Kejadian Stunting pada balita di Kecamatan Sedayu. Jurnal Gizi Klinik Indonesia 2016; 2(3)

Torlesse, H., Cronin, A. A., Sebayang, S. K., & Nandy, R. (2016). Determinants of stunting in Indonesian children: Evidence from a crossâ€sectional survey indicate a prominent role for the water, sanitation and hygiene sector in stunting reduction. BMC Public Health, 16, 669. https://doi.org/10.1186/s12889â€016â€3339â€8

Tri Warsini, & Hamam. (2016). Riwayat KEK dan Anemia pada ibu hamil dengan kejadian stunting pada anak usia 6-23 bulan, di kecamatan Sedayu, Bantul Yogyakarta. Jurnal Gizi dan dietik Indonesia 2016;4(1)

Trihono, dkk. (2015). Pendek (Stunting) di Indonesia, masalah dan solusinya. Jakarta: Lembaga Penerbit Balitbangkes

WHO. (2017). Stunted Growth and Development. Geneva.

Zairinayati. (2019). Hubungan Hygiene dan Sanitasi Lingkungan dengan Kejadian Stunting pada Balita. Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan 2019; 10(1) Nasikhah Roudatum. (2016). Faktor Resiko Kejadian Stunting pada Balita di Kecamatan Semarang Timur. Jurnal of Nutrition college 2017; 1(1)

Unduhan

Diterbitkan

2020-10-01