Hubungan Komunikasi Terapeutik Dan Kualitas Pelayanan Perawat Dengan Kecemasan Pasien Pre Operasi Di RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga

Authors

  • Tedi Asep Sutrisno Departemen Keperawatan, Prodi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Purwokerto
  • Jebul Suroso Departemen Keperawatan Manajemen, Prodi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

DOI:

https://doi.org/10.30651/jkm.v0i0.5194

Keywords:

anxiety, therapeutic communication, quality of nurse services

Abstract

Objective: This study aimed to determine the correlation between therapeutic communication and nurse service quality with preoperative patient anxiety in RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga.

 

Method: The study was a quantitative descriptive study with cross-sectional method. The samples were preoperative patients who experienced anxiety in the surgical inpatient room with a total of 90 respondents. The samples were collected by using purposive sampling technique. There were three different types of questionnaires as the instruments of the study namely therapeutic communication questionnaire, nurse service quality questionnaire, and HARS questionnaire. Chi square statistical test was used to analyze the data.

 

Results: The results of the analysis of the correlation between nurses therapeutic communication and preoperative patient anxiety obtained p-value of 0,000. It can be interpreted that p-value of a = 0.05. While the results of the analysis of the relationship between nurse service quality and preoperative patient anxiety obtained p-value of 0,000. It can be interpreted that p-value of a = 0.05.

 

Conclusion: There is a correlation between nurse therapeutic communications and preoperative patient anxiety and there is a correlation between qualities of nurse services and preoperative patient anxiety in RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga.

Author Biographies

Tedi Asep Sutrisno, Departemen Keperawatan, Prodi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Departemen Keperawatan, Prodi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Jebul Suroso, Departemen Keperawatan Manajemen, Prodi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Departemen Keperawatan Manajemen, Prodi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

References

Baradero. (2008). Keperawatan perioperatif : prinsip dan praktik. Jakarta : EGC.

Bedaso, A., & Ayalew, M. (2019). Preoperative anxiety among adult patients undergoing elective surgery: a prospective survey at a general hospital in Ethiopia. Hawassa University, College of medicine and health sciences, School of Nursing, Hawassa, SNNPR, Ethiopia. 13(18), 3-8 https://doi.org/10.1186/s13037-019-0198-0

Chunlaka. (2010). International patients satisfaction toward nurses service quality at Samitivej Srinakarin Hospital.

Dean, E. (2016). Anxiety. htttp//: www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/2740 6490

DEPKESRI. (2017). Profil kesehatan republik indonesia.

Dwi. (2018). Hubungan kualitas pelayanan keperawatan dengan tingkat kepuasan pasien rawat inap di Rsud Dr. H. Soewondo Kendal. STIKES Widya Husada Semarang.

Fadillah, A. (2015). Hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan tingkat kecemasan pasien pre operasi di RS PKU Muhammadiyah Sukoharjo. http://digilib.stikeskusumahusada.ac.id.

Hawari, D. (2007). Manajemen stres cemas dan depresi. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Ira. (2008). Komunikasi dan hubungan terapeutik perawat-klien terhadap kecemasan pra bedah mayor. Berita Kedokteran Masyarakat. 24, 151-155.

Mandias. (2012). Hubungan tingkat pendidikan dengan perilaku masyarakat desa dalam memanfaatkan fasilitas kesehatan di Desa Pulisan Kecamatan Likupang Timur Minahasa Utara. Universitas Klabat.

Mariyam, K. (2008). Faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat kecemasan orang tua terkait hospitalisasi anak usia toddler di RRSD RAA Soewonso Pati.

Nasir, A. (2009). Komunikasi dalam keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Notoatmodjo. (2010). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nur, K., I. (2016). Hubungan antara komunikasi terapeutik dengan tingkat kecemasan keluarga pasien di Ruang Intensive Care Unit. Journal of Nursing Care & Biomolecular, 1(1), 14–21.

Nursalam. (2015). Manajemen keperawatan aplikasi dalam praktik keperawatan profesional. Edisi lima. Jakarta : Salemba Medika

Priscylia. (2014). Hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan kepuasan pasien di Ruang Rawat Inap Iriani A RSUP Prof DR. R. D. Kandou Manado. Universitas Sam Ratulangi Manado.

Setiowati, S. (2012). Gambaran tahapan komunikasi terapeutik perawat terhadap pasien RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan.

Suherwin. (2018). Korelasi umur, komunikasi terapeutik perawat dan dukungan keluarga terhadap tingkat kecemasan pasien pre operatif di Ruang Marwah Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang. STIKES Aisyiyah Palembang

Wawan. (2014). Hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan tingkat kecemasan keluarga pasien yang akan menjalani operasi di Ruang Operasi di RS Balung 2014.

World Health Organization (WHO). (2012). Data-data tingkat kecemasan pasien pre operatif 2012.

Zarea, K., Maghsoudi, S., Hassani, F., & Dashtbozorg, B. (2014). The impact of peplau ’s therapeutic communication model on anxiety and depression in patients candidate for coronary artery bypass. Ahvaz Jundishapur University, 3(3), 1-6.

Published

2020-10-01