EFEKTIFITAS TERAPI MUSCONG (MUSIK KERONCONG) UNTUK MENURUNKAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN ARTHITIS RHEMATHOID (STUDI KASUS PANTI WERDHA SURABAYA TIMUR)
Abstrak
Pendahuluan Masalah lansia saat  ini menjadi perhatian bukan saja dari pihak departemen kesehatan saja,  tetapi juga  menjadi perhatian  masyarakat  pada  umumnya.  Kesehatan lansia belum menjadi suatu trend di kalangan masyarakat secara merata. Sementara ini orang masih beranggapan bahwa penurunan kesehatan pada lansia merupakan suatu hal yang wajar, bilamana kesehatan lansia yang tinggi maka produktivitas lansia pun meningkat dan menjadi sejahtera. Nyeri arthritis (sendi) pada lansia merupakan permasalahan yang dapat mempengaruhi aktivitas hidup sehari-hari, dari hasil penelitian Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Depkes, dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta selama 2006 (Yoga, 2006) menunjukkan angka kejadian gangguan nyeri musculoskeletal yang mengganggu aktifitas, merupakan gangguan yang sering dialami dalam kehidupan sehari-hari sebagian besar responden. Dari 1.645 responden laki- laki dan perempuan yang diteliti, peneliti menjelaskan sebanyak 70,9 % diantaranya pernah mengalami nyeri sendi.
Tujuan dalam penelitian untuk menganalisis pengaruh teknik music keroncong untuk menurunkan intensitas nyeri pada pasien arthritis rheumatoid.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitan ini menggukan desain (One Group pretest-posttest) yaitu dengan membandingkan hasil pengukuran sebelum dan sesudah dilakukan uji coba terapi music keroncong. Jumlah populasi pada lansia yang menderita nyeri rematik sebanyak 20 responden, dengan pengambilan sampel sebanyak 17 responden menggunakan teknik random sampling. Setelah data terpenuhi kemudian dilakukan uji Analitik menggunakan Spearmen Rho.
Hasil penelitan menunjukkan sebagian besar lansia sebelum diberikan perlakuan kriteria nyeri sedang dan setelah diberikan perlakuan kriteria nyeri ringan. Didapatkan adanya pengaruh tehnik music keroncong dalam menurunkan nyeri arthritis rematoid ᵖ = 0,000, ᵖ < α = 0,005.
Kesimpulan penelitian menunjukkan adanya pengaruh tehnik imaginasi terbimbing dalam menurunkan nyeri arthritis rematoid, dengan demikian diharapkan penggunaan imaginasi terbimbing dapat diterapkan dalam perawatan lanjut usia dengan nyeri, baik pasien yang ada di panti atau di masyarakatUnduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
- Penulis tetap memegang hak atas karyanya dan memberikan hak publikasi pertama kepada jurnal ini yang secara simultan karya tersebut dilisensikan di bawah:Â Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0)