Penerapan Perilaku Pencegahan Penyakit Diabetes Mellitus Menggunakan Health Belief Model Di Puskesmas Sidorejo Lor – Salatiga
DOI:
https://doi.org/10.30651/jkm.v5i2.6280Kata Kunci:
Diabetes Mellitus, Health Belief Model, Pre-DMAbstrak
Abstrak
Prediabetes adalah kondisi di mana kadar gula darah seseorang melebihi batas normal
namun belum terlalu tinggi untuk masuk dalam kategori penyakit diabetes mellitus, untuk
mencegah terjadinya diabetes mellitus bagi pasien pre-DM adalah dengan menerapkan
perilaku pengendalian untuk mencegah penyakit diabetes mellitus. Tujuan penelitian ini
untuk mendeskripsikan perilaku pencegahan pasien pre-DM terhadap diabetes mellitus
berdasarkan teori Health Belief Model di Puskesmas Sidorejo Lor Salatiga. Desain penelitian
adalah kualitatif dengan pendekatan observasi dan wawancara menggunakan panduan
wawancara terkait Health Belief Model dengan menghubungkan faktor persepsi kerentanan,
keseriusan, manfaat, hambatan dan isyarat untuk bertindak. Populasi dalam penelitian ini
yakni pasien pre-DM teregistrasi 1 tahun terakhir di Puskesmas Sidorejo Lor. Jumlah
partisipan sebanyak lima orang dengan kriteria GDP 100-125 mg/dl dan atau keluarga
memiliki riwayat penyakit DM. Hasil perilaku pencegahan diabetes mellitus dari persepsi
kerentanan (keturunan penyakit kelurga), persepsi keseriusan (respon psikis), persepsi
hambatan (kesibukan pekerjaan), persepsi cues to action (diet gula, olahraga, konsumsi obat
herbal dan medis), persepsi manfaat (perilaku yang dilakukan dalam pencegahan diabetes
mellitus). Kesimpulan terdapat hambatan perilaku pencegahan terutama pada aktivitas fisik
olahraga hal ini disebabkan kesibukan pekerjaan sehingga partisipan belum teratur dalam
melakukan olahraga.
Kata kunci: Diabetes Mellitus, Health Belief Model, Pre-DM
Abstract
Prediabetes is a condition in which a person's blood sugar level exceeds the normal
limit but is not yet too high to be categorized as diabetes mellitus. To prevent diabetes
mellitus for pre-DM patients is to apply control behavior to prevent diabetes mellitus. The
purpose of this study was to describe the prevention behavior of pre-DM patients against
diabetes mellitus based on the theory of the Health Belief Model at Puskesmas Sidorejo Lor
Salatiga. The research design was qualitative with an observation and interview approach
using an interview guide related to the Health Belief Model by linking perceived factors of
vulnerability, seriousness, benefits, barriers and cues to action. The population in this study
were pre-DM patients registered in the last 1 year at Sidorejo Lor Health Center. The
number of participants as many as five people with the criteria for GDP 100-125 mg / dl and
/ or their families have a history of DM disease. The results of diabetes mellitus prevention
behavior from perceptions of vulnerability (family disease), perceptions of seriousness
(psychological response), perceptions of barriers (busy work), perceptions of cues to action
(sugar diet, exercise, consumption of herbal and medical drugs), perceived benefits
(behaviors that are carried out in the prevention of diabetes mellitus). The conclusion is that
there are barriers to preventive behavior, especially in physical activity, this is due to busy
work so that the participants are not regular in exercising.
Keywords: Diabetes Mellitus, Health Belief Model, Pre-DM
Referensi
Bansal, N. (2015). Prediabetes Diagnosis and Treatment: A Review. World Journal of Diabetes, 6(2), 296-303.
Conner, M., & Norman, P. (2005). Predicting Health Behavior (2nd ed). London: Open University Press
D. Pitaloka and E. Hsieh, “Health as submission and social responsibilities: Embodied
experiences of Javanese women with type II diabetes,†Qual. Health Res., 25(8), 1155-1165
Dafriani Putri. (2017). Hubungan pola makan dan aktifitas fisik terhadap kejadian diabetes mellitus di poliklinik penyakit dalam RSUD dr. Rasidin Padang. Jurnal Keperawatan,13(2), 70-77
Ernawati. (2013). Pelaksanaan Keperawatan Diabetes Mellitus Terpadu. Jakarta: Mitra Wacana Medika.
Hasbi. (2017). Analisis faktor yang mempengaruhi kepatuhan penderita diabetes mellitus dalam melakukan olahraga di wilayah kerja Puskesmas Praya Lombok Tengah. Jurnal Kesehatan Prima. 11(1), 76 - 82
Imelda. (2019). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya diabetes Melitus di Puskesmas Harapan Raya Tahun 2018. Akademi Kebidanan Dharma Husada Pekanbaru. Scientia Journal. 8(1).33-37. (2019). https://media.neliti.com/media/publications/286563-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-terjadin-28cc3637.pdf
Khuzaimah, S., Sharoni, A., Hassan, N., Adilin, H., Abd, M., & Shaharudin, N. A. (2015). Psychosocial issues and diabetes self-management among elderly diabetes patients with poor glycaemic control in Malaysia. J Health Res, 29(6), 465–471. https://doi.org/10.14456/jhr.2015.40
Kementerian Kesehatan. 2010. Petunjuk Teknis Pengukuran Faktor Risiko Diabetes Melitus
Konsensus. (2015). Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Mellitus Tipe 2 di Indonesia. Perkumpulan Endokrenologi Indonesia (PERKENI). 1-2. file:///C:/Users/HP/Downloads/Documents/4.-Konsensus-Pengelolaan-dan-Pencegahan-Diabetes-melitus-tipe-2-di-Indonesia-PERKENI-2015_3.pdf
Kurnia. (2013). Faktor Risiko Kejadian Diabetes Melitus Tipe II Di Puskesmas Kecamatan Cengkareng Jakarta Barat Tahun 2012. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 5(1), 8-10
Myfield JA, Reiber GE, Sandres LJ, Janisse D, Pogach LM. (1998). Preventive Foot Care in people With Diabetes. Diabetes Care. 21(21): 2161-77
Nursalam, dkk. (2017). Manajemen keperawatan Aplikasi dalam praktik keperawatan professional Edisi 4. Jakarta selatan: Salemba Medika
Novian, A (2013), Faktor yang berhubungan dengan kepatuhan diit pasien hipertensi, Semarang: Skripsi Jurusan Ilmu KesehatanMasyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang.
Ningrat R.K, Kusnanto, Ulfiana Elida. (2014). Manajemen Diet Pasien Diabetes Melitus. Indonesian Journal of Comunnity Health Nursing. 3(1). 2355-339
Paramitha, M.G. (2014). Hubungan Aktivitas Fisik dan Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe II di RSUD Karanganyer. Jurnal Fakultas Kedokteran Muhammadiyah Surakrta. Diakses Pada Tanggal11 September 2016. http://eprints.ums.ac.id/29212//
Prihaningtyas, R, (2013). Hidup manis dengan Diabetes, panduan lengkap berkawan dengan Diabetes, cetakan 1, Media Pressindo. Yogyakarta.
Purwanti, (2017). Analis faktor dominan yang mempengaruhi kepatuhan pasien DM tipe II dalam melakukan perawatan kaki. Jurnal Ilmiah Kesehatan,10(1). 44-52
Rayanti. (2019). Life Experiences of Javanese Women with Type-2 Diabetes Mellitus.Faculty of Medicine and Health Sciences, Universitas Kristen Satya Wacana.https://www.researchgate.net/deref/http%3A%2F%2Fdx.doi.org%2F10.4108%2Feai.10-7-2019.2299666
Badan penelitian dan pengembangan kesehatan kementrian RI tahun (2018). Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) (2018). Kemenkes RI: Indonesia
Roza. (2015). Faktor Risiko Terjadinya Ulkus Diabetikum pada Pasien Diabetes Mellitus yang Dirawat Jalan dan Inap di RSUP Dr. M. Djamil dan RSI Ibnu Sina Padang. Jurnal Kesehatan Andalas, 4(1). 246-247
Sari, R. (2013). Diabetes Mellitus. Yoyakarta: Nuha Medika
Saddock, B. J., & Saddock, V. A. (2007). Kaplan and saddock’s synopsis of psychiatry: Behavioral science/clinical psychiatry. 10th edition. Philadelphia: Lippincott William & Wilkins.
Soegondo. (2015). Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Suiraoka. (2012). Penyakit Degeneratif. Yogyakarta: Nuhamedika.
Suliswati. 2005. Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC
Subhi LA. (2016). Health Beliefs of People with Type 2 Diabetes in Primary Health Care in Muscat, Oman: A Qualitative Approach. International Journal of Clinical Nutrition & Dietetics,Volume 2 (2016), Article ID 2:IJCND-106, 7 pages
https://doi.org/10.15344/2456-8171/2016/106
Setiawan. (2011). Pre-Diabetes dan peran HBA1C dalam skrining dan diagnosis awal diabetes mellitus. Jurnal Kedokteran Muhammadiyah Malang, 7(14). 58-60
Syahbudin, S. (2002). Diabetes Melitus dan Pengelolaannya. Cetakan 2, Pusat Diabetes & Lipid RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo-FKUI, Jakarta
M. A. McCoy and L. A. Theeke, “A systematic review of the relationships among psychosocial
factors and coping in adults with type 2 diabetes mellitus,†Int. J. Nurs. Sci.,6(4),468–477
Widayanti. (2014). Hubungan antara Faktor Karakteristik, Kepatuhan Berobat dan Diit dengan Kadar Glukosa Darah Sewaktu pada penderita diabetes mellitus Tipe 2 Rawat Jalan di RS Bhayangkara Semarang. Fakultas Kesehatan Masyarakat. UniversitasMuhammadiyah Semarang.
Wahyudi, H, 2011, Hubungan pengetahuan dan motivasi dengan kepatuhan pelaksanaan diet pasien diabetes melllitus, Tesis Universitas Sebelas Maret Surakarta, Solo: Universitas Sebelas Maret
Zakiyah. (2019). Faktor yang berhubungan dengan kepatuhan aktivitas fisik penderita DM untuk pencegahan komplikasi di wilayah kerja Puskesmas Rowosari Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat,7(1). 456-459
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
- Penulis tetap memegang hak atas karyanya dan memberikan hak publikasi pertama kepada jurnal ini yang secara simultan karya tersebut dilisensikan di bawah:Â Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0)