Perbedaan Efektifitas Terapi Masase Punggung Dan Latihan Fisik Peregangan (Stretching) Terhadap Intensitas Low Back Pain Pada Lansia

Authors

  • Siti Damawiyah Universitas nahdlatul Ulama Surabaya-UNUSA
  • Yanis Kartini Universitas nahdlatul Ulama Surabaya-UNUSA
  • Nur Ainiyah Universitas nahdlatul Ulama Surabaya-UNUSA
  • Lono Wijayanti Universitas nahdlatul Ulama Surabaya-UNUSA

DOI:

https://doi.org/10.30651/jkm.v8i2.14805

Keywords:

massase punggung, latihan fisik, Low Back Pain, Lansia

Abstract

Lansia berpotensial mengalami nyeri punggung bawah sebagai akibat dari kemunduran fisik yang dicetuskan oleh aktivitas sehari – hari. Usia semakin tua seseorang semakin tinggi beresiko mengalami penurunan elastisitas tulang yang memicu terjadinya gejala Low Back Pain atau nyeri punggung bawah. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan efektivitas terapi masase punggung dan latihan fisik peregangan (stretching) terhadap  intensitas Low Back Pain pada lansia. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah pra eksperimental dengan pendekatan one group pretest – posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh  lansia penderita Low Back Pain. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling, untuk penetapan sampel dengan memperhatikan kriteria inklusi dan eksklusi. Instrumen yang digunakan untuk mengukur intensitas nyeri menggunakan lembar observasi berupa skala Bourbonais . Analisa data  menggunakan  Mann Whitney Test. Terjadi penurunan intensitas nyeri Low Back Pain baik pada kelompok perlakuan I maupun pada kelompok perlakuan II.  Intensitas nyeri Low Back Pain yang dirasakan oleh  responden  kelompok perlakuan I sebelum dilakukan terapi  massage punggung sebagian besar (53,3%) mengalami nyeri sedang dan intensitas nyeri Low Back Pain sesudah dilakukan terapi massase punggung  sebagian besar  (73,3%) mengalami nyeri ringan. Intensitas nyeri Low Back Pain yang dirasakan oleh  responden kelompok perlakuan II sebelum dilakukan latihan fisik peregangan sebagian besar (60%) mengalami nyeri sedang dan intensitas nyeri Low Back Pain sesudah dilakukan latihan fisik peregangan sebagian besar  (53,3%) mengalami nyeri ringan. Berdasarkan hasil uji Mann Withney Signed Rank Test , didapatkan nilai p adalah 0,01 dengan demikian p value < α (0,01 < 0,05), maka Ho ditolak dan dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna intensitas nyeri Low Back Pain sebelum dan sesudah  diberikan terapi masase punggung. Berdasarkan hasil uji Mann Withney Signed Rank Test, didapatkan nilai p adalah 0,032 dengan demikian p value < α (0,032 > 0,05), maka Ho ditolak dan dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna intensitas nyeri Low Back Pain sebelum dan sesudah  diberikan latihan peregangan fisik. Terdapat perbedaan yang bermakna intensitas nyeri Low Back Pain sebelum dan sesudah  diberikan terapi masase punggung.Terdapat perbedaan yang bermakna intensitas nyeri Low Back Pain sebelum dan sesudah  diberikan latihan peregangan fisik. Tidak ada perbedaan yang bermakna atau homogen intensitas nyeri Low Back Pain  untuk kelompok Perlakuan I (massase punggung) dan Kelompok Perlakuan II (peregangan fisik).

 

Author Biographies

Siti Damawiyah, Universitas nahdlatul Ulama Surabaya-UNUSA

Dosen tetap fakultas keperawatan dan kebidanan  UNUSA

Yanis Kartini, Universitas nahdlatul Ulama Surabaya-UNUSA

Dosen tetap fakultas keperawatan dan kebidanan  UNUSA

Nur Ainiyah, Universitas nahdlatul Ulama Surabaya-UNUSA

Dosen tetap fakultas keperawatan dan kebidanan  UNUSA

Lono Wijayanti, Universitas nahdlatul Ulama Surabaya-UNUSA

Dosen tetap fakultas keperawatan dan kebidanan  UNUSA

References

Andini F. dan Lampung U. 2015. Risk factors of low back pain in workers. Lampung

Jesus Moraleida, F. R., Silva, J. P., Pereira, D. S., Domingues Dias, J. M., Correa Dias, R., Ferreira, M. L., ... & Pereira, L. S. M. (2016). Exercise therapy for older adults with lowâ€back pain. The Cochrane Library

Kementerian kesehatan RI. 2013.†Infodatin situasidan analisis lanjut usiaâ€, geriatric. Jakarta: Kementerian kesehatan RI

Nugroho. 2012. Keperawatan gerontik dan geriatric, edisi 3. Jakarta. EGC

Perioperative.et al. 2015. Artikel Penelitian , Jurnal Anestesi Perioperatif, 3(1), hal 47-56.doi10.15851/jap.v3n1.379.

Potter & Perry. 2014. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses dan Praktik. Jakarta : EGC

Selma Intania Hafidha. 2020. https://hot.liputan6.com/read/4407349/8-manfaat-minyak-jahe-untuk-kesehatan-dapat-mengatasi-mual. dirujuk pada tanggal 20 Januari 2022

Sienny Agustin. 2021. https://www.alodokter.com/cara-menggunakan-aromaterapi-demi-mendapatkan-manfaat-maksimal. dirujuk pada tanggal 20 Januari 2022

Published

2023-07-04