Isi Artikel Utama

Abstrak

Pernikahan usia dini di Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo, menjadi masalah serius yang berdampak negatif pada kesehatan reproduksi remaja. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran remaja mengenai kesehatan reproduksi melalui pembentukan komunitas "Radar Kepo" dengan pendekatan Community-Based Research (CBR). Metode yang digunakan melibatkan kuesioner dengan 60 siswa MTs Zainul Hasan 3 Krucil untuk mengukur pengetahuan, sikap, dan perilaku mereka terkait kesehatan reproduksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 53,3% siswa memiliki pengetahuan yang kurang baik, sementara 66,7% menunjukkan sikap yang cukup, dan 85% memiliki perilaku yang tidak mendukung kesehatan reproduksi. Sebagai langkah intervensi, dibentuk kader "Radar Kepo" yang bertugas menyampaikan edukasi kesehatan reproduksi kepada teman sebaya dan masyarakat. Program ini berhasil meningkatkan pengetahuan siswa tentang pentingnya menjaga kesehatan reproduksi, mengubah perilaku mereka, serta mendorong pencegahan pernikahan dini. Kesimpulannya, pendekatan berbasis komunitas (CBR) melalui kader "Radar Kepo" terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman remaja tentang kesehatan reproduksi dan memiliki potensi untuk menurunkan angka pernikahan dini di wilayah tersebut secara berkelanjutan. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lain dalam mengatasi isu kesehatan reproduksi remaja.

Kata Kunci

kesehatan reproduksi pernikahan dini cbr remaja pendekatan berbasis komunitas

Rincian Artikel

Cara Mengutip
Andyarini, E. N., & Mustika, ika. (2025). Pemberdayaan Masyarakat tentang Kesehatan Reproduksi Remaja Melalui Pembentukan “Radar Kepo” dengan Pendekatan Community-Based Research (CBR). Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 9(3), 261–270. https://doi.org/10.30651/aks.v9i3.26739

Referensi

  1. Afifah, N. (t.t.). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Reproduksi Pada Remaja Terhadap Tingkat Pengetahuan Seksual Di Desa Wonoplumbon.
  2. Hardianti, R., & Nurwati, N. (2020). Faktor Penyebab Terjadinya Pernikahan Dini Pada Perempuan. Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial, 3(2), 111–120. https://doi.org/10.24198/focus.v3i2.28415
  3. Kabupaten Probolinggo Rangking 3 Pernikahan Dini. (2019, Maret 1). https://www.wartabromo.com/2019/03/01/kabupaten-probolinggo-rangking-3-pernikahan-dini/
  4. Kasim, F. (2014). Dampak Perilaku Seks Berisiko terhadap Kesehatan Reproduksi dan Upaya Penanganannya (Studi tentang Perilaku Seks Berisiko pada Usia Muda di Aceh). Jurnal Studi Pemuda, 3(1). https://doi.org/10.22146/studipemudaugm.32037
  5. Keluarga Berencana, B. K. (2018). Laporan Survei Demografi dan Kesehatan tahun 2017 Kesehatan Reproduksi Remaja. BKKBN Kementerian Kesehatan RI.
  6. Kominfo, D. (2019). Tingkatkan Kapasitas Penyuluh KB Dalam Pengelolaan Program KKBPK – Portal Kabupaten Probolinggo.
  7. Liesmayani, E. E., Nurrahmaton, N., Juliani, S., Mouliza, N., & Ramini, N. (2022). Determinan Kejadian Pernikahan Dini Pada Remaja. NCHAT (Nursing Care and Health Journal, 2(1). https://doi.org/10.56742/nchat.v2i1.37
  8. Natalia, S., Sekarsari, I., Rahmayanti, F., & Febriani, N. (2021). Resiko seks bebas dan pernikahan dini bagi kesehatan reproduksi pada remaja. Journal of Community Engagement in Health, 4(1), 76–81.
  9. Nurhikmah, N., Carolin, B. T., & Lubis, R. (2021). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pernikahan Usia Dini Pada Remaja Putri. Jurnal Kebidanan Malahayati, 7(1), 17–24. https://doi.org/10.33024/jkm.v7i1.3110
  10. Pramitasari, S., & Megatsari, H. (2022). Pernikahan Usia Dini dan Berbagai Faktor yang Memengaruhinya Early Marriage and Various Factors That Affect It. Media Gizi Kesmas, 11, 275–282.
  11. Pratama, A., & Rahmadi, M. T. (2024). Kompleksitas Efek Domino dari Tren Pernikahan Dini yang Mendarah Daging. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 13(1), 103–112.
  12. Purbono, I. A. (2015). Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang Kesehatan Reproduksi. Jurnal FamilyEdu, 1(2), 15.
  13. RI, K. K. (2013). Situasi Kesehatan Reproduksi Remaja. Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI.
  14. Sirupa, T. A., Wantania, J., & Eddy, S. (2016). Angka remaja pengetahuan rendah tentang mimpi basah.
  15. Suiqiong, F., Yue, Q., & Alissa, K. (2022). Child Marriage in Mainland China. Studies in Family Planning, 53(1). https://doi.org/10.1111/sifp.12185
  16. Wardiyah, A., Aryanti, L., Marliyana, M., Oktaliana, O., Khoirudin, P., & Dea, M. A. (2022). Penyuluhan kesehatan pentingnya menjaga kesehatan alat reproduksi. JOURNAL OF Public Health Concerns, 2(1), 41–53.
  17. Wijaya, I. M. K., Agustini, N. N. M., & Ms, G. D. T. (2014). Pengetahuan, Sikap Dan Aktivitas Remaja Sma Dalam Kesehatan Reproduksi Di Kecamatan Buleleng. KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 10(1), 33–42.

Artikel Serupa

<< < 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 > >> 

Anda juga bisa Mulai pencarian similarity tingkat lanjut untuk artikel ini.