Isi Artikel Utama

Abstrak

Kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan kondusif jika suasana dalam kelas dalam keadaan kondusif. SMP Muhammadiyah 18 memiliki kelas inklusi yang terdiri dari siswa biasa dan siswa berkebutuhan khusus. Gangguan konsentrasi merupakan salah satu ciri anak berkebutuhan khusus khususnya dalam pembelajaran. Beberapa dari mereka muncul tantrum di waktu-waktu tertentu, penanganan sekolah selama ini yaitu mengajak bermain di area lapang seperti bermain bola. Tujuan pengabdian ini adalah untuk mengenalkan media terapi motorik pada anak berkebutuhan khusus. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan pengabdian Masyarakat di PCM Gunung Anyar khususnya di SMP Muhammadiyah 18 Surabaya menggunakan metode Service Learning (SL) dengan mengenalkan alat scalextric by bike yang merupakan alat terapi motorik untuk mengurangi tingkat stress dan tantrum pada siswa. Hasil Kegiatan pengabdian kepada Masyarakat ini dilaksanakan di wilayah PCM Gunung Anyar Surabaya khususnya di SMP Muhammadiyah 18 Surabaya. Kegiatan dimuali dengan perakitan dan demontrasi. Siswa merespon alat ini dengan baik, mereka tertarik untuk mencoba dan memainkan pada jam kosong mereka.Kesimpulan Alat scalextric merupakan media terapi motorik untuk anak berkebutuhan khusus yang dapat digunakan untuk mengurangi kejenuhan di sekolah.

Rincian Artikel

Biografi Penulis

Fulatul Anifah, Universitas muhammadiyah surabaya

Kebidanan

Referensi

  1. Fakhiratunnisa, S. A., Pitaloka, A. A. P., & Ningrum, T. K. (2022). Konsep Dasar Anak Berkebutuhan Khusus. Masaliq, 2(1), 26–42. https://doi.org/10.58578/masaliq.v2i1.83
  2. Hendrifika, D. (2016). Terapi bermain untuk meningkatkan konsentrasi pada anak yang mengalami gangguan autis. Procedia : Studi Kasus Dan Intervensi Psikologi, Vol. 4 No. 2 (2016): Procedia : Studi Kasus dan Intervensi Psikologi, 47–56. https://ejournal.umm.ac.id/index.php/procedia/article/view/16235/9128
  3. Imam Setiawan. (2020). A to Z Anak Berkebutuhan Khusus (D. E. Restiani, Ed.). CV Jejak (Jejak Publisher), anggota IKAPI.
  4. Iskandar, S., & Indaryani. (2019). Efektivitas Terapi Bermain Assosiatif Terhadap Kemampuan Motorik Pada Anak Autis. Journal of Nursing and Public Health, 7(2), 72–76. https://doi.org/10.37676/jnph.v7i2.889
  5. Kemdikbud RI. (2023, March). Kemendikbudristek Ajak Wujudkan Pendidikan Inklusi yang Adil dan Merata. https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2023/03/kemendikbudristek-ajak-wujudkan-pendidikan-inklusi-yang-adil-dan-merata
  6. Nurhidayah, E. A., Asikin, I., & Aziz, H. (2021). Penanganan Gangguan Konsentrasi pada Anak dengan GPPH di PAUD Inklusi. Golden Age: Jurnal …, V(1), 31–40. https://doi.org/10.29313/ga
  7. sit, M. (2015). PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI.
  8. UNICEF. (2020). Anak-dengan-disabilitas-dan-pendidikan-2020. Https://Www.Unicef.Org/. https://www.unicef.org/indonesia/media/2731/file/Anak-dengan-disabilitas-dan-pendidikan-2020.pdf
  9. Wiyono, E. R. (2015). Studi Permainan Engklek terhadap Kemampuan Motorik Kasar ANak Autis di Sekolah Mutiara Sidoarjo. Jurnal Kesehatan Olahraga, 03(1).
  10. Zellawati, A. (2011). Terapi bermain untuk mengatasi permasalahan pada anak. Majalah Informatika, 2(3), 164–175.