Isi Artikel Utama

Abstrak

Penurunan angka stunting menjadi indikator utama dalam program SDGS. Indonesia menempati urutan ke-9 di Asia Tenggara untuk prevalensi stunting (36,4%) tahun 2017. Prevalensi Stunting Tahun 2018 di Jawa timur (32,81%). Kabupaten Probolinggo menduduki urutan ke-4 di Jawa Timur untuk intervensi stunting dengan prevalensi stunting (39,9%) tahun 2018, Kecamatan Pajarakan (16%), sedangkan di Desa Ketompen (13,2%). Faktor Penyebab yaitu kemiskinan; usia ibu balita, rendahnya partisipasi ibu balita, tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan, kepuasan ibu, sikap ibu, peran kader dan peran tokoh masyarakat dalam Taman Posyandu. Permasalahan mitra yaitu rendahnya kehadiran ibu balita ke Posyandu, belum ada kader tersendiri untuk mengelola Taman posyandu, dan insentif yang layak, belum lengkapnya fasilitas “Taman Posyandu” atau kegiatan Posyandu yang dilaksanakan di PAUD. Metode kegiatan yaitu perekrutan kader baru, insentif yang layak, pemberian pendidikan kesehatan, serta pemberian pelatihan keterampilan komunikasi interpersonal. Hasil kegiatan setelah pembinaan dan adanya insentif yang layak menunjukkan peningkatan pengetahuan, motivasi, dan keterampilan kader taman posyandu melakukan komunikasi interpersonal, praktik pemanfaatan kuesioner pra skrining perkembangan (KPSP) anak prasekolah, pemanfaatan lahan sekitar dalam pembuatan makanan tambahan serta pembuatan mainan edukatif.

Kata Kunci

Pembinaan Kader Optimalisasi Taman Posyandu

Rincian Artikel

Biografi Penulis

Widia Shofa Ilmiah, Institut Teknologi, Sains, dan Kesehatan RS dr. Soepraoen Kesdam V/ Brw

Departemen kebidanan, pangkat penata muda golongan III C

Referensi

Read More

Artikel Serupa

1 2 3 4 5 6 7 > >> 

Anda juga bisa Mulai pencarian similarity tingkat lanjut untuk artikel ini.