Penanggulangan Longsor Dengan Dinding Penahan Tanah Atau Retaining Wall (Ruas Muara Teweh-Benangin STA 50+800)

Stephanus Alexsander (1), Fatma Sarie (2), Okta Meilawaty (3), Yuan Hunter (4)
(1) Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Palangka Raya, Palangka Raya, Indonesia,
(2) Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Palangka Raya, Palangka Raya, Indonesia,
(3) Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Palangka Raya, Palangka Raya, Indonesia,
(4) Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Palangka Raya, Palangka Raya, Indonesia

Abstract

Longsor merupakan peristiwa bergeraknya material penyusun lereng akibat terganggunya kestabilan lereng, yang dipengaruhi oleh faktor morfologi, sifat fisik dan mekanik tanah, serta kondisi hidrologi. Kasus longsor yang terjadi pada Ruas Jalan Muara Teweh–Benangin STA 50+800 menunjukkan pentingnya perencanaan infrastruktur yang memperhatikan karakteristik tanah agar tidak membahayakan pengguna. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung nilai safety factor (SF) awal lereng, menganalisis pemodelan dinding penahan tanah (retaining wall), serta mengevaluasi perubahan nilai safety factor setelah diberi perkuatan. Penelitian dilakukan dengan pendekatan studi kasus menggunakan data sekunder hasil pengujian lapangan dan laboratorium yang dianalisis melalui metode elemen hingga (FEM) dengan bantuan program PLAXIS 2D. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai safety factor (SF) awal lereng sebesar 2,169, namun melalui back analysis diperoleh nilai SF sebesar 1,057 yang mengindikasikan kondisi tidak stabil dan berisiko tinggi longsor. Untuk itu direncanakan dinding penahan tanah tipe kantilever dengan spesifikasi tinggi 4 m, lebar 0,2 m, panjang heel 1,5 m, panjang toe 1 m, tebal dinding batang bawah 0,4 m. Analisis stabilitas lereng setelah diberi perkuatan menunjukkan peningkatan nilai safety factor (SF) menjadi 1,690, yang menandakan lereng telah berada dalam kondisi aman dari risiko kelongsoran

Full text article

Generated from XML file

References

Eko, Putra & Andre, 2017. Pemanfaatan Serat Aluminium Dari Usaha Mikro Menengah Di Kec. Tampan Sebagai Campuran Beton Terhadap Kuat Tekan Beton. Riau: s.n.

Faizana, F., Nugraha, A. L. & Yuwono, B. D., 2015. Pemetaan Risiko Bencana Tanah Longsor. Volume Volume 4, pp. 223-234.

Hakam, A., Yuliet, R. & Donal, R., 2010. Studi Pengaruh Penambahan Tanah Lempung Pada Tanah Pasir Pantai Terhadap Kekuatan Geser Tanah. Volume Volume 6, pp. 11-22.

Hardiyatmo, H. C. (2010). Analisis & Perancangan Fondasi II.

Hardiyatmo, H. C. (2011). Analisis dan Perancangan FONDASI I, Edisis kedua. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Mau, J., Rasidi, N. & Hanggara, I., 2017. Studi Penentuan Faktor Keamanan Stabilitas Lereng Menggunakan Metode Fellinius Dan Bishop Pada Dinding Penahan Batu Kali Di Jl. Raya Beji Puskesmas Kota Batu. s.l.:Eureka : Jurnal Penelitian Mahasiswa Teknik Sipil Dan Teknik Kimia.

Rajagukguk, O. C. P., A.E, T. & Monintja, S., 2014. Analisis Kestabilan Lereng Dengan Metode Bishop (Studi Kasus: Kawasan Citraland sta.1000m). Volume Vol.2, pp. 139-147.

Ramadhan, M. S., Gazali, A. & Adawiyah, R., 2021. Perencanaan Dinding Penahan Tanah Tipe Kantilever Wall Pada Akses Jalan Pulau Balang ‐ Penajam Paser Utara ‐ Kota Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur. pp. 1-11.

Setiawan, H., 2011. Perbandingan Penggunaan Dinding Penahan Tanah Tipe Kantilever. Volume Vol. 1, pp. 88-95.

Turangan, V. G. M. P. A., Sompie & O.B.A, 2014. Analisis Kestabilan Lereng Dengan Metode Fellenius (Studi Kasus: Kawasan Citraland). Volume Volume 2, pp. 37-46.

Alfana, S., Assafira, R. R. A., Situmorang, A., & Masvika, H. (2024). Analisis Stabilitas Lereng dengan Dinding Penahan Tanah menggunakan Perhitungan Manual dan ASDIP Retain v. 4.7. 6. Teknika, 19(1), 26-37.

Hakam, A., & Mulya, R. P. (2011). Studi Stabilitas Dinding Penahan Tanah Kantilever Pada Ruas Jalan Silaing Padang-Bukittinggi Km 64+ 500. Jurnal Rekayasa Sipil, 7(1), 57-74.

Isdianto, I., & Agustina, D. H. (2023). Analisis Stabilitas Lereng Dengan Perkuatan Dinding Penahan Tanah Menggunakan Program Plaxis (Studi Kasus: Ruas Jalan Gesek-Simpang Busung. Kabupaten Bintan). SIGMA TEKNIKA, 6(2), 493-502.

Zakaria, Z., 2009. Analisis Kestabilan Lereng Tanah. Jawa Barat: s.n.

Mochtar, N.E. (2000). Analisis Kekuatan Lateral Tiang Cerucuk pada Lereng Tanah Lunak. Bandung: ITB Press.

Rusdiansyah, R. (2016). Asumsi Sistem Cerucuk sebagai Alternatif Solusi dalam Penanganan Kelongsoran Lereng Jalan di Atas Tanah Lunak. Prosiding Seminar Nasional Geoteknik 2016, Universitas Lambung Mangkurat.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). (2021). Pedoman Stabilisasi Dangkal Tanah Lunak untuk Konstruksi Timbunan Jalan. Direktorat Jenderal Bina Marga.

Authors

Stephanus Alexsander
stephanus@eng.upr.ac.id (Primary Contact)
Fatma Sarie
Okta Meilawaty
Yuan Hunter
Stephanus Alexsander, Fatma Sarie, Okta Meilawaty, & Yuan Hunter. (2025). Penanggulangan Longsor Dengan Dinding Penahan Tanah Atau Retaining Wall (Ruas Muara Teweh-Benangin STA 50+800). AGREGAT, 10(2), 1345–1350. https://doi.org/10.30651/ag.v10i2.28698

Article Details

No Related Submission Found