Stabilisasi Tanah Lempung Lunak Banjarmasin Dengan Bottom Ash Sebagai Lapisan Subgrade pada Perkerasan Jalan

Irwandy Muzaidi (1), Muhammad Fitriansyah (2), Elia Anggarini (3), Gigih Tegar Setiawan (4)
(1) Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Banjarmasin, Indonesia,
(2) Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Banjarmasin, Indonesia,
(3) Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Banjarmasin, Indonesia,
(4) Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Banjarmasin, Indonesia

Abstract

Kota Banjarmasin merupakan daerah yang didominasi dengan tanah lunak, tanah lunak tersebut termasuk dalam golongan beberapa tanah lempung yang memiliki daya dukung tanah yang rendah. Pada kondisi alami, tanah di Banjarmasin dianggap tidak sesuai untuk digunakan dalam pekerjaan konstruksi perkerasan jalan jika digunakan sebagai timbunan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperbaiki sifat fisis dan sifat mekanis tanah lempuung lunak di Banjarmasin dengan menggunakan bahan limbah industri batu bara dari PLTU Pulang Pisau. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan mencampur variasi bottom ash + tanah asli sebesar 5%, 10%, dan 15% dengan masa pemeraman 3 hari, 7 hari, dan 14 hari. Hasil penlitian menunjukan bahwa semakin besar penambahan bottom ash maka akan menaikan nilai CBR, adapun CBR soaked diperoleh dengan nilai tanah asli + bottom ash 0% sebesar 13,16%, tanah asli + bottom ash 5% sebesar  14,66% (peram 3 hari) 17,95%( peram 7 hari), 18,55% (peram 14 hari). Tanah asli + bottom ash 10% sebesar 20,94% (peram 3 hari), 25,73% (peram 7 hari), 26,33% (peram 14 hari). Tanah asli + bottom ash 15% sebesar 23,46% (peram 3 hari), 27,52% (peram 7 hari), 28,12% (peram 14 hari). Sehingga komposisi Tanah lempung lunak Banjarmasin dapat digunakan sebagai bahan timbunan pilihan.

Full text article

Generated from XML file

References

Andrean, A. P., Iswan., & Muhammad, J. (2016). Pengaruh Variasi Waktu Pemeraman Terhadap Nilai Uji Kuat Tekan Bebas pada Tanah Lempung dan Lanau yang Distabilisasi Menggunakan Kapur pada Kondisi Rendaman. Eksperimental, 4(2), 236–255.

Bina Marga, D. (2018). Spesifikasi Umum Untuk Pekerjaan Konstruksi Jalan dan Jembatan. Jakarta: Kementrian Pekerjaan Umum dan perumahan rakyat.

Bowles , J. (1997). Analisis dan Desain Pondasi. Jakarta: Erlangga

Damanik, W. (2019). Pengaruh Bottom Ash Pada Subbase Lapisan Perkerasan Jalan Dengan Tambahan Semen. Sumatra Uatar: Universitas Sumatra Uatar

Das, B. M., Endah, N., & Mochtar, I. B. (1995). Mekanika Tanah Jilid 1 (Prinsip-prinsip Rekayasa Geoteknis). Erlangga, 1–291.

Fahriana, N., Ismida, Y., Novita Lydia, E., & Ariesta, H. (2019). Analisa Klasifikasi Tanah Dengan Metode USCS (Meurandeh Kota Langsa). Jurnal Ilmiah JURUTERA, 005-013.

Firman Hakim Wasis, H., Setia Utami, H., Purwanto, D., & Hario Setiadji, B. (2012). Penggunaan Terasil Sebagai Material Modifier Untuk Perbaikan Daya Dukung Subgrade. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, 1-10.

Hardiyatmo, H. C. (2002). Mekanika Tanah 1 (3rd ed.). GADJAH MADA UNIVERSITY PRESS.

Hendarsin, S. L. T. (2000). Penuntun Praktis Perencanaan Teknik Jalan Raya (P. N. B.-J. T. Sipil (ed.); 1st ed.). Politeknik Negeri Bandung - Jurusan Teknik Sipil.

Ibrahim. (2014). Stabilisasi Tanah Lempung Dengan Bahan Aditif Fly Ash Sebagai Lapisan Pondasi Dasar Jalan (Subgrade). Jurnal tekni Sipil , 1-9

Lambe, T. (1979). Soil Mechanics. New york: John Wiley and Sons.

Lembasi, M., Agus Nugroho, S., & Fatnanta, F. (2021). Pengaruh Waktu Curing Terhadap Nilai Swelling Pada Tanah Lempung Dengan Fly Ash Dan Bottom Ash. Dinamika rekayasa, 57-65

Purnama, Y. (2018). Pengaruh Penambahan Bottom Ash Pada Tanah Lempung Ekspansif Di Daerah Lakarsantri Surabaya Terhadap Nilai Daya Dukung Pondasi Dangkal. Prodi S1 Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya, 1-9

Setiawan, I., Muzaidi, I., & Fitriansyah, M. (2020). Laterite Soil Behavior - Geotextile (Study of Laterite Soil, Tanah Laut District). IOP Conference Series: Materials Science and Engineering, 821(1). https://doi.org/10.1088/1757-899X/821/1/012017

Syafri, E., Jafri, M., & Afriani, L. (2012). Studi Daya Dukung Tanah Lempung Plastisitas Rendah Yang Distabilisasi Menggunakan Tx-300 Sebagai Lapisan Subgrade. Jurnal Teknik Sipil UBL, 289-297.

Syahdi, S., & Suhaimi, M. (2017). Pengaruh Penggunaan Bahan Tambah Pasir Putih Untuk Stabilisasi Tanah Desa Bangkuang. GRADASI TEKNIK SIPIL, 53(2), 21–25. ejurnal.poliban.ac.id

Terzaghi, K., & Peck, R. B. (1987). Mekanika Tanah dalam Praktek Rekayasa. Penerbit Erlangga, 2, 1–373.

Windia Parahesti, M., Sholeh, m., & Riyanto, s. (2021). pengaruh penembahan bottom ash terhadap nilai cbr sebagai bahan stabilisasi tanah lempung. manajemen rekayasa konstruksi, 1-4.

Witri Meidilla, D. (2017). Pengaruh Penambahan Abu Dasar (Bottom Ash) Pada Tanah Lempung Ekspansif. Rekayasa Teknik Sipil Vol 3 Nomor 03/rekat/17 (2017), 310 - 318, 1-8.

Authors

Irwandy Muzaidi
irwann.muzaidi@gmail.com (Primary Contact)
Muhammad Fitriansyah
Elia Anggarini
Gigih Tegar Setiawan
Muzaidi, I., Fitriansyah, M., Anggarini, E., & Setiawan, G. T. (2024). Stabilisasi Tanah Lempung Lunak Banjarmasin Dengan Bottom Ash Sebagai Lapisan Subgrade pada Perkerasan Jalan. AGREGAT, 9(2), 1126–1131. https://doi.org/10.30651/ag.v9i2.24295

Article Details

No Related Submission Found