Perbandingan Kebutuhan Besi Struktur Balok,Kolom dan Pelat di As Built Drawing terhadap Desain Kondisi Balance
Abstract
Abstract
This final project discussed a comparison steel of school buildings at Surabaya, by comparing steel in Asbuilt drawing used in field to theory of reinforced concrete structure calculation, so that it could be known whether the using of steel is enough, less or over. In this comparison process we used 30 samples and 3 counting variables i.e. steel on beam structure, column and plate floor of 3thstorey on construction, Statistical model used was normal distribution with parametric and nonparametric statistics so that it could be used one sample T test and sign test (binomial test), using SPSS application. The reference comparison, we was take the calculation of per1 m³ samples on columns and beams and per 1m² on floor plates, against theoretical calculation referring to the provision of SNI 2847-2013.
Â
 Keywords: Design balance condition, Parametric Statistics
Â
 Abstrak
Tugas akhir ini membahas mengenai perbandingan penggunaan besi pada gedung seokolah yang ada di Surabaya , membandingan pemakaian besi pada gambar Asbuilt drawing yang di pakai di lapangan dengan desain perhitungan struktur balance, sehingga di rasa mengetahui selama ini pemakaian besi cukup, kurang atau over.Pada proses perbandingan ini kita menggunakan 30 sampel dan 3 variabel pehitungan yaitu ; besi pada struktur balok, kolom dan pelat lantai pada konstrusi 3 lantai,Model statistik yang digunakan adalah distribusi normaldengan statistik parametik dan nonparametik sehingga dapat di gunakan uji T satu sampel dan uji tanda (uji Binomial), menggunakan apilkasi SPSS.Acuan perbandingan yang kita ambil adalah perhitungan sampel per1 m³ pada kolom dan balok serta per 1m² pada pelat lantai, terhadap perhitungan secara teori yang mengacu pada ketentuan SNI 2847-2013.
 Â
Kata Kunci: Desain balance , Statistik parametik
Full text article
References
Adiyono . 2006 menghitung konstruksi beton .3nd Jakarta:penebar swadaya
Asroni Ali, M T,2010kolom fondasi dan balok Tbeton bertulangYogyakarta:graham ilmu
Ditjen Cipta Karya. 2002. Peraturan Beton Indonesia Tahun 2002. Jakarta: Ditjen Cipta Karya.
Ilmu sipil.http://www.ilmusipil.com/contoh-hitung-kebutuhan-besi-untuk-cor-dak-lantai-beton di akses pada 12 desember 2017.
ModulSAP200.https://engineeringdesigncenter.files.wordpress.com/2010/05/sap2000.pdfdi akses pada 12 februari 2018.
Nasution Amrinsyah . 2019 analisa dan desain struktur beton bertulang. Bandung ; ITB
Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung 1983. 1983; Bandung:yayasan lembaga penyelidikan masalah bangunan.
perhitungan beton bertulang https://www.google.co.id/search?q=perhitungan+kolom+beton+xls+download&oq=perhitungan&aqs=chrome.4.69i57j69i60l2j69i61j69i59j35i39.5691j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8 di akses pada 25 November 2017.
Setiawan Agus . 2016 perencanaan struktur beton bertulang berdasarkan SNI 2847-2013 .Jakarta; Gelora Aksara Pratama
SNI 2847:2013 persyaratan beton struktral untuk bangunan gedung. 2013:Jakarta ;BSN
SNI 1727 :2013 beban minimum untuk perencanaan bangunan gedung dan struktur. 2013:Jakarta ;BSN
Sugiharto toto, 2009 Analisis variansFakultas Ekonomi Universitas Gunadarma
Udji eko 2013. Perhitungan ulang struktur plasa Surabaya dengan metode. skripsi tidak di terbitkan, Program Studi Teknik Sipil . Universitas Muhammadiyah Surabya
Authors
The use of articles published by this journal is governed by the Creative Commons Attribution license as currently displayed on CC BY 4.0