Penggunaan Serat Sabut Kelapa Terhadap Balok Beton yang Ditinjau Pada Kuat Lentur Beton
Abstract
Penggunaan beton sebagai bahan kontruksi semakin marak di Indonesia, yang tercermin dari peningkatan produksi beton terutama pada industri beton siap pakai. Dalam penelitian ini menggunakan medote mencari 3 sampel dengan berbeda, dengan mengurangi kebutuhan semen sebanyak 1% setiap sampelnya. Dan setiap sampel menggunakan serat sabut kelapa 5 cm, 10 cm dan 15 cm. Dan pada saat uji kuat lentur beton dilaksanakan ada umur pengetesan 28 hari. Metode yang dipakai untuk penelitian dilaksanakan di laboratorium dengan menguji balok beton berukuran 15 cm x 15 cm x 60 cm sehingga diperoleh hasil kuat elastis beton. Dari hasil pengujian yang diperoleh dari penambahan serabut kelapa yaitu terdapat pada varian beton normal mendapatkan nilai rata-rata sebesar 4.214 Mpa, dengan penyatuan serat sabut kelapa 1% dengan panjang 5cm mendapatkan nilai rata-rata sebesar 2.648 Mpa, mendapatkan nilai kuat lentur paling terendah, dengan penyatuan serat sabut kelapa 1% dengan panjang 10cm mendapatkan nilai rata-rata sebesar 2.911 Mpa, dengan penyatuan serat sabut kelapa 1% dengan panjang 15cm mendapatkan nilai rata-rata sebesar 3.083 Mpa dengan mendapat nilai lentur tertinggi setelah beton normal. Semakin panjang serat yang digunakan maka betambah kuat lentur yang didapatkan namun tidak melebihi beton normal.
Kata Kunci: Beton, Kuat Lentur, Serat Sabut Kelapa, Faktor Air Semen
References
Affandy, N. A., & Bukhori, A. I. (2019). PENGARUH PENAMBAHAN ABU SERABUT KELAPA TERHADAP KUAT TEKAN BETON.UKaRsT,3(2), 150-158.htpps://doi.org/10.30737/ukarst.v3i2.606.
Baktiar, A. A., & Lubis, Z. (2021). PENGARUH PENAMBAHAN SERBUK KACA TERHADAP KUAT TEKAN BETON NON-STRUKTURAL. 13(2), 73–76. htpps://doi.org/10.30736/jt.v13i2.632.
Nst, M. R. R. (2022). Kapasitas Daya Kuat Lentur Balok Beton Busa Terhadap Penambahan Serat Sabut Kelapa Dengan Serbuk Cangkang Telur Dan Abu Sekam Padi. 2(April), 186–194.
Rahma Dhana, R. (2019). Analisis Pengaruh Pemakaian Material Kerikil Gunung Kecamatan Mantup dan Serat Aalami Enceng Gondok Terhadap Kuat Tekan dan Kuat Lentur Beton. Civilla, 4(1), 198–205. htpps://doi.org/10.30736/cvl.v4i1.309.
Risdianto, Y., & Tobing, G. R. L. (2019). Pengaruh Penambahan Serat Sabut Kelapa (Coconut Fiber) Terhadap Kuat Tekan , Kuat Tarik Belah Dan Kuat Lentur Pada Beton. Rekayasa Teknik Sipil, 2(2), 1–8.
Samsudin, S., & Hartantyo, S. D. (2017). Studi Pengaruh Penambahan Abu Sekam Padi Terhadap Kuat Tekan Beton. Jurnal Teknika, 9(2), 8. https://doi.org/10.30736/teknika.v9i2.58
SNI, 03-1969-1990. (1990). Metode Pengujian Berat Jenis dan penyerapan air agregat halus. Bandung: Badan Standardisasnisi Indonesia, 1–17.
SNI 03-1970-1990. Metode Pengujian Berat Jenis Dan Penyerapan Air Agregat Halus.
SNI, 4431-2011. (2011). SNI 4431-2011 : Cara Uji Kuat Lentur Beton Normal dengan Dua Titik Pembebanan. Badan Standar Nasional Indonesia, 16.
SNI 03-1960-1990. Metode pengujian analisa saringan agregat kasar dan halus.
SNI 03-4154-1996. Metode pengujian kuat lentur beton dengan balok uji sederhana yang dibebani terpusat langsung.
Authors
Copyright (c) 2023 M Guvendra Kusuma Aji

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
The use of articles published by this journal is governed by the Creative Commons Attribution license as currently displayed on CC BY 4.0