ESTIMASI INDEKS WASTE MATERIAL KONSTRUKSI UNTUK PROYEK BANGUNAN DI INDONESIA
Abstract
Perkembangan industri konstruksi di Indonesia semakin pesat seiring dengan perkembangan metode pelaksanaan yang semakin inovatif. Namun dalam prakteknya sulit untuk menghindari munculnya waste material yang tidak bernilai tambah. Oleh karena itu, perlu dilakukan estimasi indeks waste material sebagai alat untuk mengendalikan dan meminimalkan terjadinya waste. Indeks waste material ini dapat dijadikan tolak ukur untuk meningkatkan kinerja industri konstruksi yang berkelanjutan. Penelitian ini dilakukan pada proyek pembangunan gedung 4 lantai di Yogyakarta dengan bahan utama yang akan diteliti adalah batang baja, ready mix, bekisting triplek, bata ringan, mortar, dan keramik. Selanjutnya, data dari dokumen pengadaan digunakan untuk menghitung timbulan sampah per luas lantai (WGA) dan nilai material waste rate (MWR). Kemudian hasil ini dibandingkan dengan data waste dari Shenzhen Construction Norm dan data penelitian dari negara lain. Rata-rata nilai WGA dan MWR untuk material baja tulangan adalah 0,034 kg/m2 dan 0,296%, material ready mix adalah 0,38 kg/m2 dan 0,986%, material bekisting kayu lapis 0,008 kg/m2 dan 1,72%, material bata ringan 0,01 kg/m2 dan 1,12%, material mortar sebesar 0,028 kg/m2 dan 2,13%, material keramik sebesar 0,02 kg/m2 dan 1,34%. Dari hasil tersebut, dibandingkan dengan data waste di China dan ditemukan bahwa waste ready mix dan batangan baja berada di atas kisaran waste normal di China. Untuk perbandingan dengan negara lain WGA dan MWR dalam penelitian ini lebih rendah dari data penelitian waste dari negara lain.
Full text article
Authors
Â
The use of articles published by this journal is governed by the Creative Commons Attribution license as currently displayed on CC BY 4.0