Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model Project Based Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Sekolah Dasar

Authors

  • Ayu Hartini S2-Pendidikan Dasar Program Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.30651/else.v1i2a.1038

Abstract

Kehidupan abad 21 adalah kehidupan yang tanpa batas, globalisasi, serta eksplorasi teknologi yang sangat mudah. Era ekonomi digital abad 21 membutuhkan tenaga kerja yang berpengetahuan luas, terampil, dan inovatif. Karena itu, siswa harus mampu menyelesaikan berbagai masalah dengan kemampuan berpikir yang unggul untuk siap terjun ke masyarakat global. Untuk mengatasi tantangan ini, siswa perlu dibekali keterampilan abad 21 yang memiliki empat komponen utama yaitu keterampilan literasi digital, berpikir berdaya cipta, kemampuan komunikasi yang efektif, dan produktivitas yang tinggi. Dalam keempat komponen tersebut, kemampuan berpikir kritis termasuk dalam komponen berpikir berdaya cipta. Kemampuan berpikir kritis sangat penting bagi siswa untuk memecahkan berbagai masalah yang muncul dengan penalaran yang logis dan solusi yang tepat. Untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis, diperlukan peran tenaga pendidik untuk menciptakan skenario pembelajaran yang tepat di sekolah. Skenario pembelajaran yang dimaksud adalah perangkat pembelajaran yang yang memuat empat pilar pendidikan yang ditetapkan oleh UNESCO yaitu learning to know, learning to do, learning to live together dan learning to be. Berdasarkan empat pilar tersebut, model pembelajaran project based learning dirasa tepat untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis pada siswa. Hal ini dikarenakan pada model tersebut, siswa sebagai pusat pembelajaran diberikan sebuah permasalahan berbentuk proyek kemudian mereka dituntut untuk menyelesaikannya.

Kata Kunci: berpikir kritis; perangkat pembelajaran; project based learning

References

Ergul Remziye. 2013. The Effect Of Project Based Learning On Student’s Science Success. Procedia–Social and Behavioral Sciences 136 (2014) 537 - 541

Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohamad. (2011). Belajar dengan Pendekatan PAILKEM: Pembelajaran Aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif, Menarik. Jakarta: Bumi Aksara.

Hidayat. (2009). Model dan Strategi Pembelajaran ABK dalam Setting Pendidikan Inklusif. Workshop “Pengenalan & Identifikasi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) & Strategi Pembelajarannya†Balikpapan 25 Oktober 2009. Balikpapan: Tempat Terapi untuk Anak HARAPAN KU, Ruko Kimia Farma Klandasan Lantai 2, dan Parents Support Group (PSG).

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Tasci, Burcu Gulay. 2014. Project Based Learning From Elementary School to College, Tool: Architecture. Procedia- Social and Behavioral Sciences 186(2015) 770 – 775

Trianto. (2011). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan Implikasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana. Turiman, Punia, dkk. 2011. Fostering the 21st Century Skills through Scientific Literacy and Science Process Skills. Procedia-Social and Behavioral Sciences 59 ( 2012 ) 110 – 116

Published

2017-12-08

Issue

Section

Artikel