Well-Being; Studi Sosiodemografi di Kecamatan Getasan

Penulis

  • Desi Desi Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Kristen Satya Wacana
  • Nita Agustina Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Kristen Satya Wacana
  • Bagus Panuntun Sukma Adi Puskesmas Bancak, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang

DOI:

https://doi.org/10.30651/jkm.v2i2.948

Kata Kunci:

Afek positif atau negatif, kesejahteraan psikologis, pemikiran positif atau negatif, sosiodemografi, well-being

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil sosiodemografi, tingkat well-being dalam hal: afek positif atau negatif, pemikiran positif atau negatif dan kesejahteraan psikologis serta apakah terdapat hubungan antara variabel sosiodemografi (usia, jenis kelamin, latar belakang pendidikan, pekerjaan, pendapatan serta status pernikahan) dengan well being pada masyarakat Dusun Bumi Ayu RT 01. Sebanyak 80 responden yang terlibat, diminta untuk mengisi tiga jenis kuesioner yang diadaptasi kedalam bahasa Indonesia yaitu Scale of Positive and Negative Experince (SPANE), Positive Thinking Scale (PTS) dan Scale of Psychological Well Being (PWB). Hasil penelitian menunjukan bahwa mayoritas responden sebanyak (67,5%)  adalah perempuan dan berstatus menikah (68,7%) ada pada rentang usia 17 – 25 (31,25%) dan usia 26 – 35 sebanyak 45%. Responden berpendidikan SMP sebanyak (35%) serta bermata pencaharian sebagi petani (37,5%), pendapatan perbulan ada pada rentang >500.000 – 1.500.000. Sebanyak (67.5%) responden kadang-kadang memiliki afek positif atau negatif, (83,75%) responden berfikir paling positif dan (58,75%) responden memiliki kesejahteraan psikologis yang tinggi. Analisis korelasi menggunakan Pearson Product Moment didapatkan hasil bahwa sub variabel sosiodemografi: jenis kelamin memiliki hubungan negatif yang sangat signifikan dengan afek positif atau negatif serta tidak terdapat hubungan antara sosiodemografi terhadap pemikiran positif atau negatif dan kesejahteraan psikologis.

Biografi Penulis

Desi Desi, Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Kristen Satya Wacana

Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Kristen Satya Wacana

Nita Agustina, Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Kristen Satya Wacana

Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Kristen Satya Wacana

Bagus Panuntun Sukma Adi, Puskesmas Bancak, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang

Puskesmas Bancak, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang

Referensi

Angela, F. B. (2017). Hubungan faktor sosiodemografi (umur, jenis kelamin, tempat tinggal) dengan kualitas hidup penduduk di kelurahan kinilow kecamatan tomohon utara kota tomohon tahun2017. Psikologi, 2, 1–9.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Semarang. (2016). Kecamatan getasan dalam angka 2016. (S. I. P. dan D. Statistik, Ed.). Semarang: Badan Pusat Statistik Kabupaten Semarang. https://doi.org/1102001.3322.010

Desta Israwanda, Anisa Kartika Wulan, Luthfia Khoirunnisa,

W. P. (2014). Subjective well being ditinjau dari jenis kelamin dan self efficacy pada mahasiswa baru, 56–87.

Dewi, E. K. (2015). Kajian teoritik, peranan empati pada psychological well-being. Seminar Psikologi & Kemanusiaan, 978–979.

Diener, E., Wirtz, D., Biswas-diener, R., Tov, W., Kim-prieto, C., Choi, D., & Oishi, S. (2009). New Measures of Well-Being. Social Indicators Research Series, 39. https://doi.org/10.1007/978-90-481-2354-4

Dustin P. Griffin, J. S. G. (2014). Locus of control and psychological well-being : Separating the measurement of internal and external constructs -- A Pilot Study. Psychology, 1–12.

Fransisca Iriani, N. (2008). Gambaran kesejahteraan psikologis pada dewasa muda ditinjau dari pola attachment. Psikologi Vol., 3(1), 44–64.

Indriana, Y., Desiningrum, D. R., & Kristiana, I. F. (2011). Religiositas, keberadaan pasangan dan kesejahteraan sosial (social well being) pada lansia binaan pmi cabang semarang.

Psikologi, 10, 184–192.

Kristin, Y. (2013). Perbedaan kesejahteraan psikologis pada wanita lajang ditinjau dari tipe wanita lajang, 2(1), 1–16.

Lu, L. (2008). Culture, self, and subjective well-being: Cultural psychikigical and social change perspectives. Psychologia, 23625379(1), 290–303.

Lumaksono A, Saefudin D, Hastoto E, Wibowo S, S. (2015). Statistik 70th indonesia merdeka. (T. Penyusun, Ed.). Jakarta: Badan Pusat Statistik. https://doi.org/03220.1515

Mami lutfita, S. (2015). Harga diri, dukungan sosial dan psychological well being perempuan dewasa yang masih lajang. Indonesia, Jurnal Psikologi, 4(3), 216–224.

Marhaeni, A. A. I. N. (2015). Analisis pengaruh faktor sosial demografi dan aktivitas ekonomi terhadap kesejahteraan keluarga pemulung di kota denpasar. Ekonomi Dan Bisnis, 4, 282–295.

Rahman, A. (2016). Perubahan Budaya Bergotong Royong Masyarakat di Desa Santan Tengah Kecamatan Marangkayu. Sosiatri-Sosiologi, 4(1), 86–99.

Rinaldi. (2010). Resiliensi pada masyarakat kota padang ditinjau dari jenis kelamin. Psikologi, 3, No 2, 99–105.

Suharyat, Y. (2009). Hubungan antara sikap, minat dan perilaku manusia. Psikologi & Kemanusiaan, 2, 50–68.

Susetyo, yuli F. (2009). Hubungan berfikir positif dan jenis kelamin dengan kecenderungan agresi reaktif remaja. Yogyakarta: Psikologika.

Widyastuti, A. (2012). Analisis hubungan antara produktivitas pekerja dan tingkat pendidikan pekerja terhadap kesejahteraan keluarga di jawa tengah tahun 2009. Economics Development Analysis Journal, 1(2), 2252–6560.

Unduhan

Diterbitkan

2018-01-06