Upaya Pencegahan Kekambuhan Melalui Discharge Planning Pada Pasien Penyakit Jantung Koroner

Penulis

  • Ratna Agustin S1 Keperawatan FIK UMSurabaya

DOI:

https://doi.org/10.30651/jkm.v2i2.922

Abstrak

Abstrak

Pengetahuan dan sikap pasien penyakit jantung koroner (PJK) tentang pencegahan kekambuhan masih kurang karena informasi pencegahan kekambuhan hanya diberikan kepada pasien yang akan pulang. Discharge planning bisa menjadi salah satu alternatif untuk mempersiapkan pasien dapat memahami masalah dan pencegahan perawatan yang harus dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh Discharge planning terhadap pengetahuan dan sikap pencegahan kekambuhan pada pasien penyakit jantung koroner.

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasy Experiment. Sampel total adalah 12 pasien penyakit jantung koroner yang termasuk dalam kriteria inklusi. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah discharge planning dan variabel terikatnya adalah pengetahuan dan perilaku pencegahan kambuh pada pasien penyakit jantung koroner. Data dianalisis dengan Wilcoxon Signed Rank Test dan Mann Whitney dengan tingkat signifikansi ≤ 0,05.

Hasil uji statistik dengan Wilcoxon Signed Rank Test menunjukkan bahwa pengetahuan kelompok perlakuan memiliki tingkat signifikansi p = 0,024 dan kelompok kontrol adalah p = 0,018. Sikap kelompok perlakuan menunjukkan p = 0,027 dan kelompok kontrol p = 0,414. Uji Mann Whitney menunjukkan bahwa p = 0,002 untuk pengetahuan dan p = 0,002 untuk sikap.

Dapat disimpulkan bahwa discharge planning berpengaruh terhadap pengetahuan dan sikap pencegahan kekambuhan pada pasien penyakit jantung koroner. Studi lebih lanjut harus mengukur pengaruh discharge planning terhadap kepatuhan rehabilitasi jantung pada pasien penyakit jantung koroner.

 

Kata kunci: discharge planning, pengetahuan, penyakit jantung koroner, sikap

Referensi

Arief, I. 2007. “Aktifitas Setelah Serangan Jantung Adakah Kendala Bagi Eksekutif?â€, (http://www.pjnhk.go.id/, diakses 19 September 2007).

Arief, M. 2001. Pendekatan Holistik Penyakit Kardiovaskuler. Bagian Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Azwar, S. 1995. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Ed. 2. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Brown dan Spath, 2003. “Is Your Discharge Planning Effective?â€, (http://brownspath.com, diakses 15 November 2007).

Djohan, TBA. 2004. “Penyakit Jantung Koroner dan Hypertensiâ€, (http://library.usu.ac.id/download/fk/gizi-bahri10.pdf, diakses 4 Oktober 2007).

Horowitz, MD. 1993. “Coronary-subclavian Steal: A Cause of Recurrent Myocardial Ischemiaâ€, (http://www.springerlink.com/content/v1002017kp185110/, 14 Mei 2008)

Hunt, GG. 1996. “A Family Caregiver’s Guide to Hospital Discharge Planningâ€, , (http://www.caregiving.org/pubs/brochures/familydischargeplanning.pdf, diakses 15 November 2007).

Joewono, B.S. (Ed). 2003. Ilmu Penyakit Jantung. Surabaya: Airlangga University Press. Hal: 121-134

Kaplan, et al. 1991. Pencegahan Penyakit Jantung Koroner: Penatalaksanaan Praktis dari Faktor-faktor Risiko (Prevention of Coronary Heart Disease). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Katz, MJ. 2007. â€Coronary Artery Disease (CAD)â€, (http://www.nursingceu.com/courses/215/index_nceu.html, diakses 27 Mei 2008).

Notoatmodjo, S. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-Prinsip Dasar. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.

Nurhidayah. 2005. Pengaruh Discharge Planning melalui Pendidikan Kesehatan terhadap Perilaku Perawatan Bayi pada Ibu Post Partum Primipara di RSUD Dr. Soedono Trenggalek. Skripsi. Program Studi S1 Ilmu Keperawatan. Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.

Nursalam. 2007. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional. Ed. 2. Jakarta: Salemba

Medika. Hal: 243-253

Nurmartono. 2006. “Aplikasi Telemetry dalam Asuhan Keperawatan Pasien dengan Penyakit Jantung Koroner (PJK) di Indonesiaâ€, (www.inna-ppni.or.id, diakses 19 September 2007).

Robert, P. 1996. Pemenuhan Aktifitas Istirahat Pasien. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Smith, SC, et al. 2006. “AHA/ACC Guidelines for Secondary Prevention for Patients With Coronary and Other Atherosclerotic Vascular Disease: 2006 Updateâ€, (http://www.acc.org/qualityandscience/clinical/guidelines/atherosclerotic/atherosclerotic¬_clean.htm, diakses 3 Mei 2008).

Smith, SC, et al. 2001. “AHA/ACC Guidelines for Preventing Heart Attack and Death in Patients With Atherosclerotic Cardiovascular

Disease (A Statement for Healthcare Professionals From the American Heart Association and the American College of Cardiology)â€,(http://www.insidecarefirst.com/providers/attachments/CUT5885.pdf, diakses 3 Mei 2008).

Shepherd, J. 2001. “Federal Bureau of Prisons Clinical Practice Guidelines for The Management of Coronary Artery Diseaseâ€, (http://66.218.69.11/search/cache?ei=UTF8&p=management+of+coronary+artery+disease&y=Search&fr=yfp-t-501&fp_ip=ID&u=www.bop.gov/news/PDFs/arteries.pdf, diakses 30 April 2008)

Soeharto, I. 2004. Penyakit Jantung Koroner & Serangan Jantung. Ed. 3. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Hal: 1-294; 326-445; 573-577

Sudoyo, AW. (Ed). 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid 3. Ed. 4. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI. Hal: 1613; 1618; 1630-1633

Ulfah, A. 2000. “Gejala Awal dan Deteksi Dini Penyakit Jantung Koronerâ€, (http://www.pdpersi.co.id/?show=detailnews&kode=10&tbl=artikel, diakses 30 April 2008)

Unduhan

Diterbitkan

2017-12-27