Pengaruh Olesan Minyak Cengkeh (Syzygium Aromaticum L) Terhadap Proses Penyembuhan Luka Insisi Pada Hewan Coba Mencit(Mus Musculus) Strain Balb/C

Penulis

  • Nugroho Ari Wibowo FIK-Universitas Muhammadiyah Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.30651/jkm.v2i1.903

Abstrak

Luka adalah rusaknya atau terputusnya sebagian atau seluruh jaringan tubuh. Peran perawat dalam manajemen luka dapat dilakukan dengan memberikan terapi keperawatan komplementer yang membantu mempercepat penyembuhan luka salah satunya dengan terapi herbal. Minyak cengkeh (Syzygium Aromaticum L) dengan kandungan eugenol sebagai antiseptik dipercaya dapat menyembuhkan luka pada kulit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian olesan minyak cengkeh terhadap proses penyembuhan luka insisi pada mencit. Desain penelitian ini menggunakan true eksperiment, post test only group design. Sampel penelitian adalah hewan mencit (mus musculus) sejumlah 18 ekor yang dibagi menjadi1 kelompok perlakuan dan 1 kelompok kontrol, dengan kriteria mencit (mus musculus) berjenis strain balb/c jantan, umur 2-2,5 bulan, dan berat badan 20-30 gram. Hasil analisis data penelitian menggunakan Uji Independent Samples Test dengan nilai Ï= 0,000 <α =0,05, maka ada pengaruh olesan minyak cengkeh terhadap pemendekan luka (cm) pada hewan coba mencit (mus mussculus). Pengaruh pemberian olesan minyak cengkeh (Syzygium Aromaticum L) terhadap proses penyembuhan luka insisi pada hewan coba mencit terjadi pemendekan luka insisi rata-rata terjadi pada hari ke-7 sebanyak 4 ekor (44,4%). Ada pengaruh proses penyembuhan luka insisi dengan menggunakan olesan minyak cengkeh (Syzygium Aromaticum L). 

Kata Kunci : Luka insisi, minyak cengkeh, mencit(mus mussculus).

Referensi

Arisanty, Puspita Irma. (2013). Konsep Dasar Manajemen Perawatan Luka. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Bhuiyan, Md. N. I., Begum, J., Nandi, N. C., and Akter, F. (2010). Contituents of The Essential Oil From Leaves and Buds of Clove (Syzygium Aromaticum L)Alston).African Journal of Plant Science. Vol.4 (11), 451-454.

Bintang, I. A. K., Sinurat, A. P., dan Purwaradia, T. (2007) Penambahan Ampas Mengkudu Sebagai Senyawa Bioaktif Tanin dan Saponin Terhadap Performans Ayam Boiler. JITV. Vol. 12(1), 3-4.

De Jong,W & Sjamsuhidayat, R. (2010), Buku Ajar Ilmu Bedah(Edisi 3). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Departemen Kesehatan RI. (2009). Skala Data Kejadian Angka Penderita Luka di Indonesia. Available from http:// www.e-skripsi.stikesmuh-pkj.ac.id/e-skripsi/index.php?p=fstream.Accessed November 02, 2015.

Hidayat, A. A. (2011). Metode Penelitian dan Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika.

Herbie Tandi. (2015). KITAB: Tanaman Bekhasiat Obat. Depok Sleman Yogyakarta: OCTOPUS Publishing House.Hal: 236-237.

Joseph, B., and Sujatha, S. (2011). Bioactive Compounds and its Autochthonous Microbial Activities of Extract and Clove Oil (Syzygium Aromaticum L) on Some Food Borne Pathogens. Asian Journal of Biological Science. Vol. 4(1), 35-43.

Maryunani, A. (2013). Perawatan Luka Modern (Modern Wound Care) Terkini dan Terlengkap. Jakarta: IN MEDIA.

Nurdjanah, Nanan. (2004). Diversifikasi Pengunaan Cengkeh.Perspektif. Bogor: Vol. 3(2), 61-70.

Nursalam. (2011). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Pongsipulung, G. R., Yamlean, P. V. Y., & Banne, Y. (2012). Formulasi Dan Pengujian Salep Ekstrak Bonggol Pisang Terbuka Pada Kulit Tikus Putih Jantan Galur Wistar ( Rattus Norvegicus ). PHARMACON. Vol. 1(2), 7–13.

Potter, P. A., & Perry, A. G. (2006). Fundamental of Nursing. Jakarta: EGC.

Sjamsuhidayat, R & De Jong,W.(2010), Buku Ajar Ilmu Bedah(Edisi 3). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Unduhan

Diterbitkan

2017-06-27