Isi Artikel Utama

Abstrak

Upaya pengembangan potensi alam sangatlah penting untuk meningkatkan potensi wisata Desa Jatisari. Beberapa cara dilakukan untuk menjadikannya sebagai desa wisata. Tujuan kegiatan ini untuk mengembangkan potensi wisata yang dapat meningkatkan ekonomi masyarakat di Desa Jatisari Kecamatan Tajinan Kabupaten Malang. Metode pelaksanaan yang digunakan untuk kegiatan pengembangan wisata ini adalah survei lokasi wisata dan perancangan desain. Kegiatan ini berupa perancangan desain wisata dengan bentuk animasi. Pihak perangkat desa dan masyarakat memberikan respons positif terhadap produk rancangan. Hasil perancangan ini dapat dijadikan acuan untuk pembangunan selanjutnya secara bertahap.

Kata Kunci: perancangan desain; potensi alam; desa wisata.


Tourism Design Design for the Development of Jatisari Village's Natural Potential

ABSTRACT 

Efforts to develop natural potential are very important to increase the tourism potential of Jatisari Village. Several methods are used to make it a tourism village. The purpose of this activity is to develop tourism potential that can improve the economy of the community in the Jatisari Village, Tajinan District, Malang. The implementation method used for this tourism development activity was a survey of tourist sites and design construction. The activity is in the form of tourism design construction with an animation form. Village officials and the community responded positively to the product design. The results of this design can be used as a reference for further development gradually.

Keywords: design construction; natural potential; tourism village.

 

Rincian Artikel

Referensi

  1. Atmoko, T. P. H. 2014. Strategi Pengembangan Potensi Desa Wisata Brajan Kabupaten Sleman. Jurnal Ilmiah Akademi Pariwisata Yogyakarta, 12(2) 146-154.
  2. Fikri, Z., & Septiawan, Y. 2020. Pemanfaatan Dana Desa dalam Pengembangan Desa Wisata di Desa Kurau Barat. Publicio: Jurnal Ilmiah Politik, Kebijakan dan Sosial, 2(1), 24-32.
  3. Purwanto, R. 2020. Pengembangan Desa Wisata Berbasis Unggulan dan Pemberdayaan Masyarakat. Public Service and Governance Journal, 1(1), 112-133.
  4. Putra, A. M., & Sutaguna, I. N. T. 2020. Persepsi Masyarakat Desa Penatahan Terhadap Dikembangkannya Desa Penatahan Sebagai Desa Wisata di Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan. Sekolah Tinggi Pariwisata Triatma Jaya, 9(2), 219-239.
  5. Raharja, S. U. J., Marbun, M., & Chan, A. 2019. Strategi Pengembangan Pariwisata Perdesaan di Lebak Muncang, Bandung-Jawa Barat. Sosiohumaniora, 21(2), 159-165.
  6. Ratnaningtyas, Y. A., & Widyasmoro, A. 2016. Pemasaran Desa Wisata Kalibuntung dalam Mendukung Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Bantul. Jurnal kepariwisataan Indonesia, 11(1), 1-24.
  7. Saepudin, E., Budiono, A., & Halimah, M. 2019. Pengembangan Desa Wisata Pendidikan Di Desa Cibodas Kabupaten Bandung Barat. Sosiohumaniora, 21(1), 1-10.
  8. Sumarto, R. H., & Dwiantara, L. 2020. Pemberdayaan Masyarakat dalam Tata Kelola Pariwisata Di Kampung Wisata Dewo Bronto Yogyakarta. Journal Publicuho, 2(4), 111-127.
  9. Tristaningrat, M. A. N. 2018. Gagasan Pengembangan Desa Wisata Berbasis Budaya Lokal Daerah untuk Mengembangkan Kearifan Lokal Daerah. Maha Widya Bhuwana: Jurnal Pendidikan, Agama dan Budaya, 1(1), 81-89.
  10. Wiyatiningsih, S., Harijani, W. S., Santoso, W., & Wijaya, R. S. 2020. Persepsi Masyarakat Terhadap Upaya Pengembangan Desa Wisata Jeruk Pamelo Organik di Desa Tambakmas, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Magetan. Jurnal Abadimas Adi Buana, 3(2), 23-36.
  11. Yoeti, O. A. 1996. Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung: Angkasa.
  12. Zakaria, F., & Suprihardjo, R. 2014. Konsep Pengembangan Kawasan Desa Wisata di Desa Bandungan Kecamatan Pakong Kabupaten Pamekasan. Jurnal Teknik ITS, 3(2), C245-C249.