Isi Artikel Utama

Abstrak

Berdasarkan data Kementrian pendidikan dan kebudayaan, sebanyak 34.19 persen sekolah di Indonesia dari 34 provinsi, belum memiliki perpustakaan. Padahal sesuai amanat UU No 43 Tahun 2007 hendaknya lembaga pendidikan termasuk sekolah ditunjang dengan perpustakaan. Perpustakaan tentu harus mengiringi perkembangan jaman dan mampu untuk memberikan layanan berbasis teknologi. Berdasar hal tersebut dan fakta bahwa tidak semua perpustakaan sekolah berjalan sesuai standar perpustakaan apalagi memanfaatkan otomasi perpustakaan. Maka pengabdian dalam bentuk pelatihan ini menjadi solusi dari gambaran permasalahan diatas. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini ialah ceramah, pelatihan dan pendampingan. Diikuti oleh 34 peserta dari pengelola perpustakaan Se Malang Raya yang terdiri dari Sekolah Swasta, Sekolah Negeri, Pondok Pesantren. Saat pelatihan aplikasi otomasi perpustakaan 100% terinstall pada laptop peserta dan dapat digunakan. Sehingga pengelolaan perpustakaan yang manual sudah terbantukan dengan otomasi perpustakaan dan meninggalkan proses manual/paperbased service ke arah perpustakaan digital. Kendala yang dihadapi peserta ketika monitoring dan evaluasi ialah dukungan teknis penyediaan hardware yang belum dipenuhi oleh pihak sekolah. Saran dan tindak lanjut dari kegiatan ini ialah ditingkatkannya pada tahap lebih lanjut yaitu inovasi layanan dan akreditasi perpustakaan.

Kata kunci: otomasi perpustakaan; perpustakaan digital; perpustakaan sekolah


Implementation of School Library Automation in Malang Raya


ABSTRACT 

 Based on data from the Ministry of education and culture, as many as 34.19 percents of schools in Indonesia from 34 provinces, do not yet have a library. Yet according to the mandate of Law No. 43 of 2007 educational institutions including schools should be supported by libraries. Libraries certainly have to accompany the development of the era and be able to provide technology-based services. Based on this and the fact that not all school libraries run according to library standards let alone utilize library automation. Then this service in the form of training is the solution to the picture above problems. The methods used in this service are lectures, training and mentoring. Participated in 34 participants from the library manager of Se Malang Raya consisting of Private Schools, Public Schools, Islamic Boarding Schools. During training, the library automation application is 100% installed on the participant's laptop and can be used. So that manual library management is helped by library automation and leaves the manual / paper-based service process in the direction of digital libraries. The obstacle faced by participants when monitoring and evaluation is technical support for providing the hardware that has not been met by the school. Suggestions and follow-up from this activity are to be improved at a further stage, namely service innovation and library accreditation.

Keywords: library automation; digital library; school library

Kata Kunci

otomasi perpustakaan perpustakaan digital perpustakaan sekolah

Rincian Artikel

Biografi Penulis

Moh Safii, Universitas Negeri Malang

Dosen Ilmu Perpustakaan - Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

Jabatan Fungsional : Asisten Ahli

Referensi

  1. Dewi, L., & Suhardini, A. D. (2014). Peran Perpustakaan Dan Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Di Sekolah/Madrasah. Edulib, 4(2). https://doi.org/10.17509/edulib.v4i2.1134
  2. Hanafiyah, F. (2018). Literasi Lintas Kurikulum Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Pada Sekolah Menengah Kejuruan. Bibliotika : Jurnal Kajian Perpustakaan dan Informasi, 1(2), 41–47.
  3. Kamulyan, M. S., & Primasari, F. (2016). Implementasi Perpustakaan Sekolah Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa. Profesi Pendidikan Dasar, 1(1), 17–30. https://doi.org/10.23917/ppd.v1i1.1551
  4. Nahrowi, M. I. (2016). Penerapan Standar Operasional Prosedur (Sop) Di Perpustakaan Smk Negeri 4 Malang. Tugas Akhir Prodi Perpustakaan-Fakultas Sastra.
  5. Safii, M. (2019). Redefining The Five Laws of Library Science in the Digital Age. https://doi.org/10.2991/icclas-18.2019.7
  6. Safii, M., Zen, Z., & Mayesti, N. (2018). Strategi Perpustakaan Perguruan Tinggi dalam Menerapkan Library 2.0. JIPI (Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi), 3(1), 144–159. https://doi.org/10.30829/jipi.v3i1.1660
  7. Umar, T. (2013). Perpustakaan Sekolah dalam Menanamkan Budaya Membaca. Khizanah al-Hikmah : Jurnal Ilmu Perpustakaan, Informasi, dan Kearsipan, 1(2), 123–130.
  8. Vidiyawati, H. (2017). Manajemen layanan perpustakaan di SMA Nahdlatul Ulama 1 Gresik.
  9. Wicaksono, M. F. (2019). Membandingkan Kompetensi Pustakawan Pendidikan dengan Pustakawan Pelatihan. Jurnal Ilmu Informasi, Perpustakaan, dan Kearsipan, 20(2). https://doi.org/10.7454/jipk.v20i2.103