PERAN CALCIUM PADA PREEKLAMPSIA

Isi Artikel Utama

Ninuk Dwi Ariningtyas

Abstrak

Preeklampsia merupakan penyakit multisistem yang sampai saat ini belum
diketahui penyebabnya dengan pasti. Dia antara beberapa teori yang berkembang
diantaranya adalah kerusakan endotel ibu yang kemungkinan berasal dari meningkatnya
konsentrasi plasma lipid peroksidase yang sangat reactif dan radikal bebas yang
sumbernya oleh karena hipoperfusi plasenta.
Pada preeklampsia didapatkan penurunan kadar 1,25-(OH)2D3 yang berakibat
menurunnya absorbsi calcium sehingga menurunkan calcium ionized serum sehingga
menstimulasi parathyroid hormon. Parathyroid hormon ini mengakibatkan peningkatan
reabsorbsi calcium ditubulis distal ginjal dan terjadilah hipocalciuria. Tapi pada
kenyataannya kadar calcium ionized serum dilaporkan normal pada wanita hamil normal
dan preeklampsia.
Regulasi calcium juga berperan terhadap terjadinya kontraksi otot polos vaskular.
Meningkatnya kadar calcium intraselular akan meningkatkan tonus otot polos, resistensi
vaskular perifer dan tekanan darah. Dan 1,25-dihydroxyvitamin D merangsang calcium
influx pada berbagai sel termasuk sel otot polos. Suplementasi calcium akan
mengahambat meningkatnya 1,25-dihydroxyvitamin D sehingga akan mengurangi
calcium intraselular otot polos vaskular

Rincian Artikel

Referensi

  1. Bringhurst FR, Demay MB, kronenberg HM, basic biologi of mineral
  2. metabolism, Larsen: williams textbook of endokrinologi, 14 th ed, 1303-1304,2019
  3. Cormick J, Betran AP, Romero IB, Global inquites in dietary calcium intake
  4. during pregnancy : a systemic review and meta-analysis, BJOG, vol 126, issue
  5. /p.444-456. 2018
  6. Gabbe, Obstetric, normal and problem pregnancy, 8 th ed, calcium homeostasis
  7. during pregnancy, 1125-1130, 2020
  8. Handayani, E. (2019) ‘Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Preeklampsia
  9. di RSUD Wates Kabupaten Kulon Progo DIY Tahun 2019’, Poltekkes Kemenkes
  10. Yogyakarta, 1(2), pp. 1–35. Available at:
  11. http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/2187/3/BAB II.pdf.
  12. Hartono, E. (2022) ‘HUBUNGAN USIA IBU DAN PARITAS TERHADAP
  13. PREEKLAMPSIA BERAT Studi Observasional Analitik pada Ibu Hamil dengan
  14. Preeklampsia di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang’. Universitas Islam
  15. Sultan Agung.
  16. John E. H (2018) "Fisiologi Kedokteran". Unit 12. Unit 14. edisi 13. Elsevier
  17. Kim E.B (2015) "Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ganong. Bab Endokrin dan
  18. fisiologi kedokteran. Edisi 24. EGC
  19. Mariati, P. et al. (2022) ‘Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian
  20. Preeklampsia Pada Ibu Hamil Trimester Iii’, Jurnal ’Aisyiyah Medika, 7(2), pp.
  21. –258. doi: 10.36729/jam.v7i2.872.
  22. Nicklas B, Juri G, Jonathan T, Effect of High dose vs standart dose vitamin D
  23. supplementation in pregnancy on bone mineralization in offspring until age 6
  24. years, Jama Pediatr.2020;174 (5):419-427
  25. Palvi K, Jaana I, Riitta O, calcium supplementation during pregnancy and
  26. maternal and offspring bone health : a systemic review and meta-analysis, The
  27. New York Academy of Science. Vol 1509. Issue 1/ p23-36.2021
  28. Phipps, E. et al. (2016) ‘Preeclampsia: Updates in Pathogenesis, Definitions, and
  29. Guidelines.’, Clinical journal of the American Society of Nephrology : CJASN,
  30. (6), pp. 1102–1113. doi: 10.2215/CJN.12081115.
  31. Rana, S. et al. (2019) ‘Preeclampsia: Pathophysiology, Challenges, and
  32. Perspectives’, Circulation Research, 124(7), pp. 1094–1112. doi:
  33. 1161/CIRCRESAHA.118.313276.
  34. Sulistyowati, S. (2017) ‘Early and Late Onset Preeclamsia: What did really
  35. Matter?’, Journal of Gynecology and Womens Health, 5(4), pp. 7–9. doi:
  36. 19080/jgwh.2017.05.555670.
  37. Yang, Y. et al. (2021) ‘Preeclampsia Prevalence, Risk Factors, and Pregnancy
  38. Outcomes in Sweden and China’, JAMA Network Open, 4(5), pp. 1–14. doi:
  39. 1001/jamanetworkopen.2021.8401.
  40. Yu alan SL, calcium homeostasis, Brenner & rector’s the kidney, 11 th ed.
  41. Chapter 12, 535-537, Copyright 2019