Analisa Kelayakan Investasi Alih Fungsi Barge menjadi Oil Barge 5000 DWT

Isi Artikel Utama

dwi setiono
bima dwimeindra irianto

Abstrak

Tongkang atau Barge 5000 DWT merupakan sarana atau alat angkutan laut yang memuat batu bara. Pada tongkang/barge ini sebelumnya digunakan untuk mengangkut batubara, karena pada saat ini minyak sawit mentah merupakan salah satu industri yang paling berkembang di Indonesia maka PT Maritim tersebut selaku pemilik tongkang mengalihfungsikan tongkang/barge menjadi oil barge. Perhitungan yang dilakukan untuk mengetahui jangka waktu pengembalian dengan Metode Net Present Value untuk mengetahui kelayakan investasi kapal tersebut. Dengan tingkat suku bunga pengembalian 12% pertahun, dan break event point akan didapat setelah jumlah trip 99, yaitu setara dengan 1,1 tahun operasi normal. Jadi apabila dilakukan investasi dengan pinjaman bank, maka pinjaman tersebut akan dapat dilunasi dalam jangka waktu tepat 5 tahun jika IRR maksimum sebesar 39,43%, ketika BEP tercapai dengan asumsi bahwa harga jual kapal pada tahun ke-5 adalah sebesar Rp.850.000.000. Kenyataannya, IRR pada saat penelitian adalah sebesar 12%, jauh di bawah IRR maksimum untuk BEP 5 tahun, sehingga pada akhir tahun kelima pemilik kapal akan memiliki keuntungan sebesar Rp. 3.074.035.165 sehingga dapat digunakan untuk investasi lebih lanjut. Dengan kata lain investasi layak untuk dilakukan.

Rincian Artikel

Referensi

  1. Anwar.Muhammad Khoirul. (2020). Re-design ruang muat kapal alih fungsi Barge menjadi oil barge 5000 DWT
  2. BKI. (2016). Pedoman Lambung Edisi 2016 Biro Klasifikasi Indonesia. 2.
  3. DwiSetiono.(2007). Analisa Kelayakan Investasi Kapal Ikan Tradisional 30 GT Di Daerah Banyuwangi pada Tingkat Suku Bunga Pinjaman Bank 12% per Tahun (Studi Kasus pada KM Rama Jaya). Neptunus Vol 14
  4. Gunanto, N. W. (2010). Analisa Harga Pokok Produksi Dengan Full Costing Method Dalam Menetapkan Harga Jual Bola Plastik Pada Ud. Bumi Putra. Udinus, 10(4), 1–11.
  5. Kristanto,bambang (2017). Studi Skema Pembiayaan Kapal Baru Berbasis Multi Vendor Menggunakan Fasilitas K.U.R (Kredit Usaha Rakyat)
  6. Lumaksono, I. H. (2017). DISUSUN OLEH : TARWIYONO SANTOSO ( 0415030029 ) PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KELISTRIKAN KAPAL JURUSAN TEKNIK KELISTRIKAN KAPAL. 0415030029.
  7. PRATAMA, I. A. (2019). JURNAL RE-DESIGN RUANG MUAT KAPAL ALIH FUNGSI BARGE MENJADI OIL BARGE 5000 DWT.
  8. Rohim, M. A., Baroroh, I., & Munazid, A. (2019). DI DESA PASONGSONGAN KABUPATEN SUMENEP Tahun Jumlah ( Sumber : UPT Pelabuhan Perikanan Pantai ( PPP ) Pasongsongan , 2019 ). 27–36.
  9. System, P., Windyandari, A., & Janah, J. I. (2013). Perancangan Sistem Perpipaan Km. Nusantara (Piping System). Kapal, 10(3), 154–163. https://doi.org/10.12777/kpl.10.3.154-163
  10. Titah, G. (2017). BAB VI PERHITUNGAN SISTEM PIPA (PIPING SYSTEM) A. Umum. 1–28.
  11. Ubaedilah, U. (2017). Analisa Kebutuhan Jenis Dan Spesifikasi Pompa Untuk Suplai Air Bersih Di Gedung Kantin Berlantai 3 Pt Astra Daihatsu Motor. Jurnal Teknik Mesin, 5(3), 30. https://doi.org/10.22441/jtm.v5i3.1215