TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA TUTURAN GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMAN BARENG JOMBANG
Abstrak
Salah satu upaya untuk mengarahkan para peserta didik dalam proses pembelajaran sampai dengan mencapai tujuan pembelajaran itu dapat dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar. Sebuah pembelajaran seharusnya memperhatikan kondisi peserta didik karena mereka yang akan belajar. Berkenaan dengan hal tersebut, maka tujuan dari pendidikan itu sendiri yang dilaksanakan melalui proses pembelajaran harus terjadi perubahan pada setiap peserta didik. Penggunaan tuturan/bahasa guru sebagai salah satu upaya untuk mengubah peserta didik dan mencapai tujuan pembelajaran. Dalam pemilihan tuturan ekspresif guru juga harus memperhatikan supaya apa yang disampaikan dapat diterima oleh peserta didik dengan baik. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini ingin mendeskripsikan bentuk/wujud variasi tindak tutur ekspresif pada tuturan ruru dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia di SMAN Bareng Jombang.Penelitian ini merupakan jenis penilitian deskriptif kualitatif dengan tahapan: Observasi awal, menentukan tujuan penelitian, pengumpulan data, analisis data, dan penarikan kesimpulan. Data penelitian ini berupa tuturan guru yang diindikaiskan tindak tutur ekspresif dalam proses pembelajaran dan penelitian ini dilakukan di kelas XI SMA Negeri Bareng Jombang. Pengumpulan data dilakukan dengan 3 cara yaitu: dokumentasi, observasi, dan wawancara. Analisis data menggunakan Hasil penelitian ini menemukan bentuk tindak tutur ekspresif, meliputi: tindak tutur ekspresif mengucapkan terima kasih, kebahagiaan, mengucapkan maaf, memuji, mengeluh, ucapan mengkritik, ucapan selamat, dan menyapa.
Artikel teks lengkap
Referensi
[1] Baharuddin, Pendidikan dan Psikologi Perkembangan, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2007.
[2] A. Chaer and Agustina, L, Sosiolinguistik: Perkenalan Awal., Jakarta: Rineka Cipta, 2010.
[3] S. Dardjowidjojo, Psikolinguistik: Pengantar Pemahaman Bahasa Manusia, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2005.
[4] H. Kridalaksana, Kamus Linguistik, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2001.
[5] S. Kentary, Ngalim, M. and Prayitno, H, Pragmatik dan Implikatur Tuturan, Malang: UM Press, 2015.
[6] G. Leech, Principles of Pragmatics, London: Longman, 1983.
[7] I. G. A. Mahendra, Pragmatik dan Analisis Wacana: Teori dan Aplikasi, Denpasar: Udayana University Press, 2022.
[8] A. Putrinita, "Sapaan sebagai Tindak Tutur Ekspresif dalam Komunikasi Sehari-hari," Jurnal Linguistik Indonesia, vol. 2, no. 38, p. 112–123, 2020.
[9] R. K. Rahardi, Pragmatik: Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia, Jakarta: Erlangga, 2005.
[10] Rustono, Pragmatik, Semarang: IKIP Semarang Press, 1999.
[11] Sudaryanto, Metode Linguistik: Bagian Pertama ke Arah Memahami Metode Linguistik, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2000.
[12] Susmiati, "Pragmatisme dan Bahasa: Kajian Sapaan dalam Tuturan," Jurnal Bahasa dan Sastra, vol. 1, no. 2, pp. 45-53, 2013.
[13] E. Suprayitno, "Prinsip Kerjasama dalam Film My Stupid Boss Karya Upi Avianto," in Skripsi, Yogyakarta, Universitas Negeri Yogyakarta.
[14] J. W. M. Verhaar, Asas-Asas Linguistik Umum, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2004.
[15] I. D. P. Wijana, Dasar-Dasar Pragmatik, Yogyakarta: Andi Offset, 1996.
[16] G. Yule, Pragmatik, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014.
Penulis
Hak Cipta (c) 2025 Fitri Resti Wahyuniarti, Nanda Risky Ardhana, Novita Dwi Lestari

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Hak cipta artikel dimiliki oleh Lingua Franca: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.