POLA BAHASA GENERASI Z DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS TADULAKO
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pola bahasa Generasi Z di lingkungan Universitas Tadulako. Pola bahasa yang dimaksud mengacu pada kebiasaan berbahasa yang digunakan dalam interaksi sehari-hari, baik dalam ranah akademik maupun nonakademik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang tergolong dalam Generasi Z dan aktif sebagai civitas akademika di Universitas Tadulako. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui rekaman, observasi, dan teknik simak. Data dianalisis menggunakan model analisis interaktif dari Miles dan Huberman (2014) yang mencakup tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga pola bahasa dominan yang digunakan oleh Generasi Z di lingkungan kampus, yaitu campur kode (46,67%), interferensi (40%), dan alih kode (13,33%). Campur kode paling banyak ditemukan dalam bentuk penyisipan unsur bahasa daerah dan bahasa asing. Interferensi terjadi pada tataran morfologis, seperti penggunaan bentuk afiks yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia, serta pada tataran sintaksis dalam bentuk struktur kalimat yang dipengaruhi bahasa pertama penutur. Sementara itu, alih kode tampak dalam peralihan antarbahasa yang terjadi dalam situasi informal, sebagai strategi untuk menyesuaikan diri dengan lawan bicara atau menunjukkan identitas kelompok. Temuan ini menunjukkan bahwa Generasi Z di Universitas Tadulako memiliki dinamika berbahasa yang dipengaruhi oleh latar belakang budaya, lingkungan sosial, dan perkembangan teknologi komunikasi.
Artikel teks lengkap
Referensi
[1] M. S. Efendi, “Linguistik sebagai ilmu bahasa,” Jurnal Perspektif Pendidikan, vol. 5, no. 1, pp. 97–101, 2012.
[2] O. Mailani, I. Nuraeni, S. A. Syakila, and J. Lazuardi, “Bahasa sebagai alat komunikasi dalam kehidupan manusia,” Kampret Journal, vol. 1, no. 2, pp. 1–10, 2022.
[3] B. T. Putri, C. S. Ayu, M. A. B. Ginting, S. Saidah, and S. Nasution, “Budaya dan Bahasa: Refleksi Dinamis Identitas Masyarakat,” Semantik: Jurnal Riset Ilmu Pendidikan, Bahasa dan Budaya, vol. 3, no. 1, pp. 20–32, 2025.
[4] C. I. Liyana et al., Linguistik: Pengantar Studi Bahasa. PT. Green Pustaka Indonesia, 2025.
[5] N. Nasarudin et al., Pragmatik. Yayasan Tri Edukasi Ilmiah, 2024.
[6] A. Fauziyah, I. Itaristanti, and I. Mulyaningsih, “Fenomena alih kode dan campur kode dalam angkutan umum (Elf) Jurusan Sindang Terminal_Harjamukti Cirebon,” SeBaSa, vol. 2, no. 2, pp. 79–90, 2019.
[7] M. T. Fauziah and D. Y. Saputra, “EKSISTENSI BAHASA INDONESIA DALAM POLA KOMUNIKASI VERBAL GENERASI Z,” Jurnal Membaca Bahasa dan Sastra Indonesia, vol. 6, no. 1, 2021.
[8] K. A. Wedananta, N. N. Padmadewi, L. P. Artini, and I. G. Budasi, “Slang words used by Balinese Generation Z in Instagram communication,” Theory and Practice in Language Studies, vol. 13, no. 8, pp. 2097–2106, 2023.
[9] B. S. Rufaida, “Pengaruh gaya bahasa generasi z dalam berbahasa indonesia di era globalisasi terhadap keutuhan bahasa Indonesia,” Translation and Linguistics (Transling), vol. 3, no. 3, pp. 169–181, 2023.
[10] H. Tulak and S. V. Rante Noviana, “Strategi pembelajaran bahasa bagi generasi Z: Sebuah tinjauan sistematis,” Jurnal Pendidikan Edutama (JPE), vol. 6, no. 2, pp. 31–45, 2019.
[11] I. D. P. Wijana, Pengantar sosiolinguistik. Ugm Press, 2021.
[12] I. Arifianti, Sosiolinguistik. Cahya Ghani Recovery, 2024.
[13] S. N. A. Hikmah, “Fenomena bahasa gaul dan eksistensi bahasa Indonesia di tengah arus globalisasi,” Jurnal Multidisiplin Ibrahimy, vol. 1, no. 1, pp. 119–131, 2023.
[14] F. L. Salsabila, T. Widiyanarti, S. D. Ashari, T. Zahra, and S. A. Fadhilah, “Pengaruh Globalisasi terhadap Perubahan Pola Komunikasi antar Budaya pada Generasi Z,” Indonesian Culture and Religion Issues, vol. 1, no. 4, pp. 13–13, 2024.
[15] K. R. Ahmad, L. S. Amir, and M. Hapipi, “Pengaruh media sosial terhadap pola komunikasi dan hubungan sosial dalam kalangan generasi Z,” Sanskara Ilmu Sosial Dan Humaniora, vol. 1, no. 02, pp. 85–94, 2024.
[16] M. A. Karima, R. Rohanda, and I. Addriadi, “Alih kode dan campur kode dalam film Arab Honeymoonish karya Elie El Semaan,” Lingua Franca: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, vol. 9, no. 1, pp. 1–20, 2025.
[17] R. Hussain, D. e Nayab, and M. Zahra, “THE IMPACT OF CODE-SWITCHING AND CODE-MIXING ON IDENTITY FORMATION AMONG BILINGUAL YOUTH IN MULTICULTURAL MULTAN,” Journal of Applied Linguistics and TESOL (JALT), vol. 8, no. 2, pp. 1133–1144, 2025.
[18] “Kinship in Language,” in Reference Module in Social Sciences, Elsevier, 2025. doi: 10.1016/b978-0-323-95504-1.00621-9.
Penulis
Hak Cipta (c) 2025 Wulandari Wulandari, Asrianti Asrianti

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Hak cipta artikel dimiliki oleh Lingua Franca: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.