EKSPRESI VERBAL PENYINTAS SAAT BENCANA: ANALISIS PRAGMATIK ARSIP TSUNAMI ACEH
Abstrak
Tindak tutur ekspresi (TTE) merupakan wujud ekspresi alami seseorang dari apa yang sebenarnya dirasakan. TTE penyintas tsunami Aceh (PTA) memberikan informasi penting tentang bagaimana para penyintas melihat peristiwa tsunami tahun 2004. Mengekspresikan apa yang dipikirkan, diyakini, dirasakan, saat mengalami peristiwa tsunami. Adakah tsunami itu kiamat atau peringatan dari Tuhan? Salah satu bentuk TTE ialah TTE berpusat pada diri, yaitu TTE penyintas kepada dirinya sendiri. Bagaimana bentuk dan fungsi TTE berpusat pada diri yang dihasilkan para-PTA. Metode penelitian kualitatif dengan pendekatan pragmatik digunakan untuk mengkaji sumber data, yaitu 105 naskah cerita pengalaman para penyintas tsunami Aceh tahun 2004 yang dihimpun dalam buku berjudul Tsunami dan Kisah Mereka oleh Badan Arsip Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Data dalam penelitian ini ialah kutipan teks TTE para-PTA. Data penelitian ini dikumpulkan melalui studi dokumentasi, yaitu membaca dengan teliti, mengidentifikasi, menandai, dan memilah data dalam topik-topik yang spesifik. Analisis data dilakukan dengan model analisis data kualitatif, yaitu mereduksi data, menyajikan data, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyintas tsunami Aceh 2004 menuturkan 11 bentuk TTE berpusat pada diri. Para penyintas mengekspresikan emosinya sesuai dengan norma sosial, budaya, dan agama yang dianut. Dalam konteks masyarakat Aceh yang religius, dalam berbagai TTE para penyintas tergambar keimanan yang kuat serta penerimaan terhadap musibah sebagai bagian dari kehendak Tuhan. Keislaman dan budaya Aceh membangun konstruksi TTE yang berpusat pada diri penyintas tsunami Aceh 2004.
Artikel teks lengkap
Referensi
Agustina. 1995. Pragmatik dalam Pengajaran Bahasa Indonesia. Padang: IKIP. Padang.
Bach, K. & Robert M. Harnish. 1979. Linguistic Communication and Speech Acts. Cambridge. MA: MIT Press.
Blum–Kulka, Juliane House, Gabriele Kasper. 1989. Cross-cultural Pragmatics: Request and Apologies. Norwood, NJ: Albex Publishing Corporation.
Carretero, Marta; Carmen Maíz-Arévalo; M. Ángeles Martínez. 2015. An Analysis of Expressive Speech Acts in Online Task-Oriented Interaction by University Students. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 173, 186-190.
Dardjowidjojo, Soenjono. 2005. Psikolinguistik Pengatar Pemahanam Bahasa Manusia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
KBBI. 2024. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
Leech, Geoffrey. 1993. Prinsip-Prinsip Pragmatik (Penerjemah M.D.D. Oka).
Jakarta: Universitas Indonesia.
Levinson, Stephen C. 1983. Pragmatics. London: Cambridge University Press.
Miles, Mathew B. and A. Michael Huberman. 1994. An Expanded Sourcebook:
Qualitative Data Analysis. London: Sage Publications.
Moleong, Lexy J. 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.Richard, 2007.
Searle, John. R. 1969. Speech Act: An Essay on the Philosophy of Language. New York. Cambridge University Press.
Searle, R. John. 1976. A Classication of Illocutionary Acts. Language in Society, 5 (1), 1-23.
Searle, J. R. 1975. Indirect Speech Acts. In P. Cole & J. L. Morgan (Eds.), Syntax
and Semantics (Vol. 3, Speech Acts, pp. 59-82). New York: Academic
Press.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Thomas, Jenny. 1995. Meaning in Interaction to Pragmatics. New York: Longman.
Verschueren, Jef. 1999. Understanding Pragmatics. London: Arnold.
Weigand, E. 2010. Dialogue: The Mixed Game. Amsterdam: John Benjamins
Publishing.
Penulis
Hak Cipta (c) 2025 Faisal_du Faisal_du

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Hak cipta artikel dimiliki oleh Lingua Franca: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.