Metanarasi dalam Novel Metamorfosa Karya Franz Kafka
Abstrak
Di era posmodernisme, sastra sering dianggap sebagai pemikiran. Salah satu karya sastra yang mencerminkan pemikiran adalah novel Metamorfosa karya Kafka. Melalui tokoh dan dunia yang ditampilkan, serta penceritaannya, Metamorfosa mampu merefleksikan pemikiran pengarang tentang masalah-masalah sosial, psikologi, dan politik masyarakat yang dipenuhi dengan dominasi dan kekuasaan. Kajian difokuskan pada dua pertanyaan. Pertama, metanarasi apa saja yang tergambar dalam novel Metamorfosa karya Kafka? Kedua, problematika sosial apa yang ditimbulkan dengan adanya metanarasi dalam novel Metamorfosa karya Kafka? Kajian dilakukan dengan menggunakan teori metanaratif Lyotard. Untuk menemukan dan mendeskripsikan metanarasi-metanarasi dalam Metamorfosa, digunakan konsep “differend†dan “fragmentasi†yang dikemukakan oleh Lyotard. Kajian menghasilkan temuan bahwa novel Metamorfosa merefleksikan pemikiran Kafka mengenai kesewenangwenangan yang disebabkan oleh metanarasi-metanarasi yang berkembang di masyarakat. Kesewenangwenangan tercermin dalam tiga fragmen, yakni kesewenangwenangan dalam dunia kerja, kesewenangwenangan dalam keluarga, dan kesewenangwenangan dalam lingkungan sosial.Melalui tiga fragmen tersebut dapat dilihat penyimpangan yang dilakukan pihak-pihak yang kuat, yang menimbulkan penderitaan, bahkan kehancuran yang berakhir dengan kematian bagi pihak yang lain.    Â
Artikel teks lengkap
Referensi
Abidin, Zainal. 2002. Filsafat Manusia: Memahami Manusia melalui Filsafat. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Beicken, Peter. 2001. Franz Kafka: Die Verwandlung. Stuttgart: Philipp Reclam.
Bertl, Klaus D. & Müller, Ulrich. 1984. Vom Naturalismus zum Expressionismus Literatur des Kaiserreichs. Stuttgart: Klett.
Beutin, Wolfgang dkk.. 1984. Deutsche Literaturgeschichte von den Anfängen bis zur Gegenwart. Stuttgart: J.B. Metzlersche Verlagsbuchhandlung.
Cassirer, Ernst. 1987. Manusia dan Kebudayaan: Sebuah Esei tentang Manusia diterjemahkan dari An Essay on Man oleh Alois A. Nugroho. Jakarta: Gramedia.
Derrida, Jacques. 2005. Derrida diterjemahkan oleh Muhammad Al Fayyadl. Yogyakarta: PT LKiS Printing Cemerlang.
Faruk. 2014. Pengantar Sosiologi Sastra. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar.
Forster, E. M.. 1971. Aspect of the Novel. Aylesbury, Bucks: Hazel Watson &Viney Ltd.
Kafka, Franz. 2000. Metamorfosa diterjemahkan dari Metamorphosis oleh Eka Kurniawan. Yogyakarta: Yayasan Aksara Indonesia.
______. 1953. Brief an den Vater. Frankfurt am Main: Fischer Taschenbuch Verlag.
Götz, Dieter; Haensch, Günther; Wellmann, Hans. 1997. Großwörterbuch Deutsch als Fremdsprache. Berlin und München: Langenscheidt KG.
Khairuddin, H. 2008. Sosiologi Keluarga. Yogyakarta: Penerbit Liberty.
Lavine, T.Z. 2003. Filsafat Eksistensialisme Humanis diindonesiakan oleh Andi Iswanto dan Deddy Andrian Utama. Yogyakarta: Penerbit Jendela.
Lyotard, Jean-Frncois. 1988. The Differend:Phrases in Dispute diterjemahkan dari Le Differend oleh Georges Van Den Abbeele. Manchester: Manchester University Press.
Lyotard, Jean-Frncois . 1984. The Postmodern Condition: A Report on Knowlegde. Minneapolis: University of Minnesota Press.
Ratna, Nyoman Kutha. 2013. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
_______. 2010. Sastra dan Cultural Studies: Representasi Fiksi dan Fakta. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Wellek, Rene dan Warren, Austin. 1993. Teori Kesusastraan diindonesiakan oleh Melani Budianta. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Penulis
Hak cipta artikel dimiliki oleh Lingua Franca: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.