KATA MAHA DALAM TIGA KARYA SASTRA: BUSTAN AL-SALATIN (1640), HIKAYAT RAJA BIKRAMA SAKTI (1830), DAN NEGERI 5 MENARA (2009)

Irwan Suswandi (1), Ikmi Nur Oktavianti (2), Zanuwar Hakim Atmantika (3)
(1) Universitas Ahmad Dahlan, Indonesia,
(2) Universitas Ahmad Dahlan, Indonesia,
(3) Universitas Ahmad Dahlan, Indonesia

Abstrak

Penggunaan kata maha di era media sosial menarik untuk dibahas karena munculnya diskursus terkait identiknya kata tersebut dengan sifat ketuhanan. Masih ada sebagian masyarakat yang belum memahami terkait penggunaan dan pemaknaan dari kata maha. Penelitian ini bertujuan mengetahui penggunaan dan pemaknaan kata maha dalam tiga karya sastra, yakni Bustan al-Salatin (1640), Hikayat Raja Bikrama Sakti (1830), dan Negeri 5 Menara (2009). Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian kualitatif dengan desain deskriptif analitis. Pengumpulan data dilakukan dengan metode simak, dan teknik pengumpulan datanya berupa teknik simak bebas libat cakap. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori kolokasi dari Halliday dan Hasan (1976) dan teori komponen makna dari Nida (1975). Sumber data penelitian ini adalah tiga karya sastra pada periode yang berbeda, yaitu naskah Bustan al-Salatin (1640), Hikayat Raja Bikrama Sakti (1830), dan Negeri 5 Menara (2009). Penelitian ini melibatkan pendekatan korpus terkait sumber data penelitian. Dari hasil analisis, kata maha tidak hanya mengacu kepada Tuhan maupun sifat ketuhanan saja. Pada naskah Bustan al- Salatin, kata maha dapat mengacu kepada Tuhan, raja, tempat, aktivitas, binatang, dan benda; pada naskah Hikayat Raja Bikrama Sakti mengacu kepada Tuhan dan raja; dan pada naskah Negeri 5 Menara mengacu kepada Tuhan dan benda.

Artikel teks lengkap

##article.generated_from_xml##

Referensi

Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan. 2023. Kamus Besar Bahasa Indonesia V. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Blythe, Richard A., dan William Croft, W. 2021. “How individuals change language”. PLoS ONE, 16 (6 June), 1–23. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0252582

Dewi, Ambarsari. 2020. “PERUBAHAN KATA “MAU” DALAM KORAN PERIODE 1800-AN, 1900-AN, DAN 2000-AN: TINJAUAN SEMANTIK DAN MORFOLOGI”. Konferensi Linguistik Tahunan Atma Jaya (KOLITA), September, 252–254. https://kolita.digitalnative.id/assets/uploads/K18/34-37%20Ambarsari%20Dewi.pdf

Ernawati, Y. Ernawati. 2021. “Perubahan Makna Kata Bahasa Indonesia di Media Sosial”. Silistik, vol. 1, no. 1: 29–39. https://silistik.ejournal.unri.ac.id/index.php/js/article/view/6

Fuadi, Ahmad. 2009. Negeri 5 Menara. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Halliday, M. A. Kirkwood., dan Ruqaiya Hasan. 1976. Cohesion in English. Longman Group Limited. https://doi.org/10.1177/003368827600700217

Helmanita, Karlina. 2013. “Analisis Sosiolinguistik Perubahan Bahasa Pada Masa”. Al-Turâs, vol. XIX, no. 1: 201–216. https://journal.uinjkt.ac.id/index.php/al- turats/article/view/3710/2715

Martopo, J. Rahmat, Junaidi, dan Sumarlan. 2019. “Kolokasi Kata ‘Radikalisme’ dalam Rubrik Opini “Menjawab Radikalisme dalam Tubuh KPK” (Sebuah Kajian Wacana)”. In Prosiding Seminar Nasional Linguistik dan Sastra (SEMANTIKS), 363–368. Universitas Sebelas Maret. https://jurnal.uns.ac.id/prosidingsemantiks

Nida, Eugene. 1975. Componential Analysis of Meaning an introduction to semantic structures. The Hague Mouton.

Sudaryanto. 2015. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Sanata Dharma University Press.

Sugiyono. 2019. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suharsono. 2014. “Penggunaan Metafora dalam Layla Majnun”. Adabiyyāt: Jurnal Bahasa dan Sastra, vol. 13, no. 2: 176-205. https://ejournal.uin-suka.ac.id/adab/Adabiyyat/article/view/545/487.

Sukesti, Restu. 2015. “Pendekatan Linguistik Sinkronis Dan Diakronis Pada Beberapa Dialek Melayu: Pemikiran Kritis Atas Sejarah Bahasa Melayu”. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, vol. 15, no. 1: 46–56. https://ejournal.upi.edu/index.php/BS_JPBSP/article/view/798/562

Supriyadi, Agus. 2020. “Perubahan, Pergeseran, dan Pemertahanan Bahasa”. Cakrawala Bahasa, vol. 9, no. 2: 36–48. https://ejournal.unkhair.ac.id/index.php/cakrawala/article/download/2775/1872

Suswandi, Irwan. 2018. “Perubahan Kata “Tiada” dalam Tiga Karya Sastra: Bustan as-Salatin (1640), Hikayat Siak (1855), dan Ketika Cinta Bertasbih 2 (2009). Jurnal KATA, vol. 2, no. 1: 80. https://doi.org/10.22216/jk.v2i1.2954

Tika, M. Pabundu. 2015. Metode Penelitian Geografi. Yogyakarta: PT Bumi Aksara.

Walidin, Warul, Saifullah, dan Tabrani. 2015. Metodologi Penelitian Kualitatif & Grounded Theory. Banda Aceh: FTK Ar-Raniry Press.

Penulis

Irwan Suswandi
irwan.suswandi@idlitera.uad.ac.id (Kontak utama)
Ikmi Nur Oktavianti
Zanuwar Hakim Atmantika

Rincian Artikel