REFLEKSI DIRI GURU BAHASA INDONESIA DALAM PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI DI SEKOLAH PENGGERAK
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan refleksi guru bahasa Indonesia dalam mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi, (b) menggambarkan perbaikan-perbaikan yang dilakukan guru bahasa Indonesia dalam implementasi pembelajaran berdiferensiasi. Penelitian ini menggunakan teknik wawancara sebagai pengumpulan datanya, teknik dokumentasi berupa gambar yang berada lingkungan kelas dan sekolah. Sumber data penelitian ini salah satu guru komite pembelajar di sekolah penggerak. Data dianalisis menggunakan teknik analisis data miles amd Hubbermen, yakni teknik analisis mengalir. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa refleksi guru bahasa Indonesia dalam pembelajaran berdiferensiasi yang dilakukan di sekolah penggerak melingkupi asesmen diagnosis, diferensiasi konten, diferensiasi, proses, dan diferensiasi produk. Secara lebih detail pelaksanaannya tersebut cukup banyak mengalami kendala bahkan terdapat kegiatan yang diluar dari ketentuan kurikulum merdeka. Hal tersebut diantaranya, asesmen diagnosis yang belum memenuhi ketentuan/melaui tahapan sebuah Tindakan asesmen, guru masih kebingungan dalam mengintegrasikan kesiapan belajar, gaya belajar, dan kesiapan belajar. Selain itu, hasil refleksi juga mengungkapkan bahwa guru memiliki keunggulan dalam implementasi pembelajaran berdiferensiasi. Keunggulan tersbut, yakni bahwa guru sering memvariasi dalam pembelajaran, guru menjadi idola para peserta didik, dan guru secara resmi dipilih oleh masyarakat SMA N 1 Gapura. Hal ini menjadikan murid lebih santai saat pelajaran bahasa Indonesia
Kata Kunci: Refleksi guru dan pembelajaran berdiferensiasi
Artikel teks lengkap
Referensi
Abdurrahman. (2013). Identifikasi paedagogical Content Knowledge Calon Guru Fisika Melalui Pembelajaran Berbasis Multirepresentasi. Jurnal Pendidikan Progresif, Vol.3 (2), hal. 86-98.
Amiroh dan Afifah, L. (2019). Quizizz Sebagai Media Pembelajaran untuk Melatih Keterampilan Membaca Bahasa Jerman. Jurnal Lingua Franca. Vol…., hal. 28-39.
Bowman, B. 1989. Self-reflection as An Element of Professionalism. The Teachers College Record .Vol. 90 (3), hal . 444-451.
Loughran, J.J. 2005. Developing Reflective Practice. Learning about Teaching and Learning through Modelling. Bristol: Falmer Press.
Kemendikbud. (2022). Permendikbud Nomor 008/H/Kr/2022 Tentang Capaian Pembelajaran Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah pada Kurikulum Merdeka. Jakarta: Kemendikbud
Marlina. (2019). Panduan Pelaksanaan Model Pembelajaran Berdiferemsiasi di Sekolah Inklusif. Padang: Afifa Utama.
Pratama, A. (2022). Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi untuk Meningkatkan Kemampuan
Rahman, B. (2014). Refleksi Diri dan Peningkatan Profesionalisme Guru. Jurnal Paedagogia. Vol. 17 (1). Hal. 1-12.
Sujinah. (2020). Tantangan dan Solusi Pembelajaran Bahasa Indonesia di Era Covid-19. Jurnal Stilistika, Vol 13 (2).
Tomlinson, A.N. (2001). How to differentiate instruction in mixed-ability classrooms. Virginia USA: ASCD.
Penulis
Hak Cipta (c) 2022 Lingua Franca:Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Hak cipta artikel dimiliki oleh Lingua Franca: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.