Isi Artikel Utama

Abstrak

                                                        ABSTRAK

Candida albicans merupakan anggota flora normal yang terdapat pada selaput mukosa,  saluran pencernaan, saluran pernafasan, uretra, vagina, kulit dan kuku tangan dan kaki. Candida albicans dapat tumbuh pada berbagai macam pH, tetapi umumnya pertumbuhan akan lebih baik pada pH antara 4,5-6,5. Candida albicans dapat tumbuh dalam perbenihan pada suhu 28ºC – 37ºC. Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui adanya jamur Candida albicans pada urine penderita infeksi saluran kemih menggunakan metode Real Time PCR. Populasi dalam penelitian penderita infeksi saluran kemih. Infeksi saluran kemih merupakan infeksi keadaan klinis akibat berkembangbiaknya mikroorganisme yang menyebabkan inflamasi pada saluran kemih. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Parasitologi dan Laboratorium Biologi Molekuler pada bulan April 2022 hingga Mei 2022. Pada penelitian ini dilakukan beberapa tahapan pemeriksaan seperti isolasi kultur pada media Sabaroud Dextrose Agar, pemeriksaan makroskopis dan mikroskopis, pembuatan suspensi sel, uji ekstraksi, uji kemurnian DNA, optimasi dan pemeriksaan Real Time PCR dengan menunjukkan hasil berupa CT. Hasil penelitian menunjukkan pada pemeriksaan Real Time PCR ini didapatkan sejumlah 2 sampel dengan persentase 22,2% pada kode sampel S7 dengan nilai CT 28,50 dan kode sampel S9 dengan nilai CT 23,19 dan hasil negatif sejumlah 7 sampel dengan persentase 77,8%. Adapun faktor penyebab yang dapat mengakibatkan keberadaan jamur Candida albicans pada urine penderita infeksi saluran kemih seperti personal hygiene, penderita diabetes mellitus, alat kontrasepsi dan penggunaan antiseptik. 

Rincian Artikel

Referensi

  1. Andini, P. (2018). Identifikasi Candida Sp Pada Urine Infeksi Saluran Kemih Pada Penderita Diabetes Mellitus Di Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan. Medan: Poltekkes Kemenkes Medan
  2. Ari Elani, D. A. K., Burhannuddin, B., & Sofi Yanty, J. (2020). Identifikasi Jamur Candida Pada Urine Penderita Infeksi Saluran Kemih Di Rumah Sakit Daerah Mangusada Badung. Bali: Poltekkes Denpasar.
  3. Arifah, R. (2021). Identifikasi Jamur Candida albicans Pada Urine Wanita Penderita Diabetes Mellitus Type 2 Di RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu (Syamrabu) Bangkalan z. Madura: STIKES Ngudia Husada Madura.
  4. Aris, M., Sukenda, S., Harris, E., & Sukadi, M. F. (2013). Molecular identification of pathogenic bacteria and PCR specific primer design. E-Journal Budidaya Perairan, 1(3), 43-50.
  5. El-Naggar M. Y., Al-basri H. M., & El-Din AZAK. (2010). Molecular Diagnosis of Candida albicans Using Real-Time Polymerase Chain Reaction of a CaYST1 gene. Journal of Taibah University for Science 3
  6. Fajarochwati, M. (2020). Gambaran Jenis Bakteri Pada Kultur Urin Pasien Infeksi Saluran Kemih Di RS Premier Jatinegara. Jakarta: Politeknik Kemenkes Jakarta.
  7. Fatimah, V. N. (2017). Identifikasi Candida albicans Dalam Urine Wanita Lansia Dengan Inkontinensia. Jombang: Stikes Insan Cendekia Medika Jombang.
  8. Hasibuan, E. (2015). Peranan Teknik Polymerase Chain Reaction (PCR) Terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan. Fakultas Kedokteran. Universitas Sumatera Utara, Medan.
  9. Irawan, E. (2018). Faktor-faktor penyebab infeksi saluran kemih (ISK) (literature review). Prosiding Seminar Nasional Dan Penelitian Kesehatan 2018, 1(1).
  10. Khatimah, K., Mone, I., & Fa’al Santri, N. (2018). Identifikasi Jamur Candida Sp Pada Kuku Jari Tangan Dan Kuku Kaki Petani Dusun Panaikang Desa Bontolohe Kecamatan Rilau Ale Kabupaten Bulukumba. Jurnal Media Laboran, 8(1), 39–43.
  11. Ortiz, B., Erika, P.A., Carmen, G., & Gustavo, F. Moleculer Identification Of Candida Species From Urinary Infection In Honduras. National Library Of Medicine
  12. Savitri, A., Hadi, P., & Hapsari, R. (2013). Faktor risiko candiduria pada pasien yang dirawat di rsup dr kariadi semarang. Semarang: Diponegoro University.
  13. Thristy, I. (2013). Analisa Aspergillus Fumigatus dengan Menggunakan Polymerase Chain Reaction (PCR) dan Kultur pada Sputum Penderita Batuk Kronis. Medan: Universitas Sumatera Utara.
  14. Wasdili, F. A & Tintin Gartinah (2018). Penentuan Kualitas Isolasi DNA Salmonella typhimurium Dengan Metode Spektrofotometeri Dan Elektroforesis. Bandung : Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi.
  15. Wildani, W. (2018). Karakterisasi Molekuler Fusarium Oxysporum Pada Dataran Rendah. Malang: University of Muhammadiyah Malang.