Homonim Kosakata Bugis dalam Falsafah Hidup Masyarakat Bugis
Abstrak
Homonyms of Bugis Language in Philosophy of Life of The Bugis People
Â
ABSTRAK
Falsafah Bugis selain sarat dengan unsur etika dan moralitas juga mengandung nilai sastra yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bentuk-bentuk kosakata homonim pada falsafah Bugis dan memahami penggunaan kosakata homonim dalam interaksi masyarakat Bugis. Studi ini menerapkan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data utama yang digunakan adalah video-video di platform Youtube dan artikel-artikel yang berhubungan dengan kutipan-kutipan falsafah Bugis. Selain itu, data sekunder yang digunakan meliputi buku, artikel jurnal, dan penelitian sebelumnya yang relevan dengan topik penelitian ini. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik simak-catat yang selanjutnya dianalis dengan cara mengidentifikasi, mengklasifikasi, mendeskripsikan dan menyimpulkan kosakata homonim pada falsafah hidup masyarakat Bugis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua bentuk kosakata homonim pada falsafah Bugis, yaitu berbentuk homograf dan homofon. Homograf adalah hubungan makna di mana terdapat dua kata atau lebih dengan pengejaan yang serupa namun memiliki arti yang berbeda. Sedangkan homofon adalah dua kata atau lebih yang dilafalkan secara serupa, tetapi memiliki penulisan dan makna yang berbeda. Kosakata homonim tersebut tidak hanya digunakan pada kalimat falsafah Bugis tetapi juga sering digunakan dalam percakapan sehari-hari.
Kata kunci:Â Filosofi Bugis, Homonim
ABSTRACT
Besides being full of elements of ethics and morality, Bugis philosophy also contains the high literary value. This study aims to understand the forms of homonymous vocabulary in Bugis philosophy and to understand the use of homonymous vocabulary in the interaction of Bugis society. This study applies a descriptive research method with a qualitative approach. The main data sources used are videos on the Youtube platform and articles related to quotes on Bugis philosophy. In addition, the secondary data used includes books, journal articles, and previous studies that are relevant to this research topic. The data collection technique used was the note-taking technique which was then analyzed by identifying, classifying, describing, and concluding homonymous vocabulary in the philosophy of life of the Bugis people. The results of the study show that there are two forms of homonymous vocabulary in Bugis philosophy, namely homographs, and homophones. A homograph is a relationship of meaning where there are two or more words with similar spelling but different meanings. Whereas homophones are two or more words that are pronounced similarly, but have different writing and meanings. The homonym vocabulary is not only used in Bugis philosophical sentences but is also often used in daily conversation.
Keyword: Bugis philosophy, Homonym
Filosofi Bugis, HomonimArtikel teks lengkap
Referensi
Chaer, A. (2013). Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Devianty, R. (2017). Bahasa Sebagai Cermin Kebudayaan. Jurnal Tarbiyah, 24(2), 226–245. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.30829/tar.v24i2.167
Fawzani, N. (2022). Hubungan Lagu Berbahasa Arab dengan Maharah Istima’ Mahasiswa. Naskhi: Jurnal Kajian Pendidikan Dan Bahasa Arab, 4(2), 32–39. https://doi.org/10.47435/naskhi.v4i2.1214
Fitry NUr, D., & Cahya, P. (2016). Ragam Bahasa pada Acara Ini Talk Show di NET TV pada Januari 2015. Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, 9(1), 1 - 11. doi:http://dx.doi.org/10.30651/st.v9i1.2531
Gobel, W., & Lamusu, S. A. (2021). Homonimi dalam Bahasa Atinggola. Jambura Journal of Linguistics and Literature, 2(1), 29–36. https://doi.org/https://doi.org/10.37905/jjll.v2i1.10094
Heriana, I., Setawati, R., Misda, S., & Mukhlis, M. (2022). Relasi Makna Antar Kalimat pada Berita Sindonews.com. SAJAK, 1(3), 62–67. https://doi.org/https://doi.org/10.25299/s.v1i3.9675
Jamelia, I. N., Patriantoro, & Syahrani, A. (2018). Relasi Makna Dalam Bahasa Melayu Dialek Melawi. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran, 7(1), 1–9. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.26418/jppk.v7i1.23681
Kaddi, S. M., & Dewi, R. S. (2017). Sipakatau, Sipakainge, Sipakalebbi, Sipattokong (Studi Komunikasi Antarbudaya Perantau Bugis di Kota Palu, Sulawesi Tengah). Prosiding Konferensi Nasional Komunikasi, 01(01), 347–357.
Khuzaifah, A., Simanjuntak, H., & Syahrani, A. (2019). Relasi Semantik Kata Bahasa Dayak Kanayatn. Pendidikan Dan Pembelajaran Khatulistiwa, 8(2), 1–10. https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/view/31263/75676580114
Karina, D. (2021). Strategi Kesopanan Bertutur dalam Wawancara dengan Narasumber Gunung Pegat-Ponorogo. Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, 8(1), 15 - 28. doi: http://dx.doi.org/10.30651/st.v8i2.87
Mabarti, A., & Ropiah, O. (2016). Analisis Kata Homonim dalam Kamus Bahasa Sunda LBSS dan Kamus Bahasa Indonesia KBBI (Kajian Leksikal Semantis). JALADRI: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Daerah, 2(1), 17–27. https://doi.org/https://doi.org/10.33222/jaladri.v2i1.1573
Nurdin, I., & Hartati, S. (2019). Metodologi Penelitian Sosial. Surabaya: Media Sahabat Cendekia. https://www.google.co.id/books/edition/METODOLOGI_PENELITIAN_SOSIAL/tretDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=penelitian+kualitatif+menurut+moleong+adalah&printsec=frontcover
Nurnaningsih. (2015). Rekonstruksi Falsafah Bugis dalam Pembinaan Karakter: Kajian Naskah Paaseng Toriolo Tellumpoccoe. Jurnal Lektur Keagamaan, 13(2), 393. https://doi.org/10.31291/jlk.v13i2.232
Riska , D., Nuke , A., & Wahyu Insani. (2022). Analisis Ekokritik Sastra pada Novel Konspirasi Alam Semesta Karya Fiersa Besari. Journal of Science, Education and Studies, 1(1), 1 - 12. Retrieved from https://journal.umsurabaya.ac.id/index.php/JSES/article/view/14856/5393
Setiawan, E. (2017). Makna Filosofi Wayang Purwa dalam Lakon Dewa Ruci. Kontemplasi: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin, 5(2), 399–418. https://doi.org/10.21274/kontem.2017.5.2.399-418
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan RD (Cet. 27). Bandung: Alphabeta.
Suhai, D. S. A., & Subet, M. F. H. (2012). Homonim Antara Dialek Melayu Sarawak dan Bahasa Melanau. Issues in Language Studies, 1(1), 15–21. https://doi.org/10.33736/ils.1684.2012
Yanto, D. (2016). Pengamalan Nilai-Nilai Pancasila sebagai Pandangan Hidup dalam Kehidupan Sehari-Hari. ITTIHAD, 14(25), 35–45. https://doi.org/10.18592/ittihad.v14i25.860
Yusri, & Mantasiah. (2020). Linguistik Mikro (Kajian Internal Bahasa dan Penerapannya) (Cet. I). Deepublish. https://www.google.co.id/books/edition/Linguistik_Mikro_Kajian_Internal_Bahasa/SXH3DwAAQB
Penulis
Hak Cipta
- Hak cipta terhadap artikel yang diterbitkan di Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra adalah penerbit atau Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra.
- Penulis harus menyerahkan hak cipta pada jurnal dengan menandatangai dan mengirimkan form penyerahan hak cipta (template) melalui email stilistika@um.surabaya.ac.id.
- Penulis dapat menyebarluaskan artikelnya melalui media manapun.
Lisensi
Setiap karya yang ditulis penulis dilisensi dengan Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.