Homonim Kosakata Bugis dalam Falsafah Hidup Masyarakat Bugis

Nurul Fawzani (1), Nur Hasaniyah (2), Sulfikar Sulfikar (3)
(1) Pendidikan Bahasa Arab, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Indonesia, Indonesia,
(2) Pendidikan Bahasa Arab, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Indonesia, Indonesia,
(3) Pendidikan Bahasa Arab, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Indonesia, Indonesia

Abstrak

Homonyms of Bugis Language in Philosophy of Life of The Bugis People

 

ABSTRAK

Falsafah Bugis selain sarat dengan unsur etika dan moralitas juga mengandung nilai sastra yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bentuk-bentuk kosakata homonim pada falsafah Bugis dan memahami penggunaan kosakata homonim dalam interaksi masyarakat Bugis. Studi ini menerapkan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data utama yang digunakan adalah video-video di platform Youtube dan artikel-artikel yang berhubungan dengan kutipan-kutipan falsafah Bugis. Selain itu, data sekunder yang digunakan meliputi buku, artikel jurnal, dan penelitian sebelumnya yang relevan dengan topik penelitian ini. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik simak-catat yang selanjutnya dianalis dengan cara mengidentifikasi, mengklasifikasi, mendeskripsikan dan menyimpulkan kosakata homonim pada falsafah hidup masyarakat Bugis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua bentuk kosakata homonim pada falsafah Bugis, yaitu berbentuk homograf dan homofon. Homograf adalah hubungan makna di mana terdapat dua kata atau lebih dengan pengejaan yang serupa namun memiliki arti yang berbeda. Sedangkan homofon adalah dua kata atau lebih yang dilafalkan secara serupa, tetapi memiliki penulisan dan makna yang berbeda. Kosakata homonim tersebut tidak hanya digunakan pada kalimat falsafah Bugis tetapi juga sering digunakan dalam percakapan sehari-hari.

Kata kunci: Filosofi Bugis, Homonim


ABSTRACT

Besides being full of elements of ethics and morality, Bugis philosophy also contains the high literary value. This study aims to understand the forms of homonymous vocabulary in Bugis philosophy and to understand the use of homonymous vocabulary in the interaction of Bugis society. This study applies a descriptive research method with a qualitative approach. The main data sources used are videos on the Youtube platform and articles related to quotes on Bugis philosophy. In addition, the secondary data used includes books, journal articles, and previous studies that are relevant to this research topic. The data collection technique used was the note-taking technique which was then analyzed by identifying, classifying, describing, and concluding homonymous vocabulary in the philosophy of life of the Bugis people. The results of the study show that there are two forms of homonymous vocabulary in Bugis philosophy, namely homographs, and homophones. A homograph is a relationship of meaning where there are two or more words with similar spelling but different meanings. Whereas homophones are two or more words that are pronounced similarly, but have different writing and meanings. The homonym vocabulary is not only used in Bugis philosophical sentences but is also often used in daily conversation.

Keyword: Bugis philosophy, Homonym

Filosofi Bugis, Homonim

Artikel teks lengkap

##article.generated_from_xml##

Referensi

Chaer, A. (2013). Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Devianty, R. (2017). Bahasa Sebagai Cermin Kebudayaan. Jurnal Tarbiyah, 24(2), 226–245. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.30829/tar.v24i2.167

Fawzani, N. (2022). Hubungan Lagu Berbahasa Arab dengan Maharah Istima’ Mahasiswa. Naskhi: Jurnal Kajian Pendidikan Dan Bahasa Arab, 4(2), 32–39. https://doi.org/10.47435/naskhi.v4i2.1214

Fitry NUr, D., & Cahya, P. (2016). Ragam Bahasa pada Acara Ini Talk Show di NET TV pada Januari 2015. Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, 9(1), 1 - 11. doi:http://dx.doi.org/10.30651/st.v9i1.2531

Gobel, W., & Lamusu, S. A. (2021). Homonimi dalam Bahasa Atinggola. Jambura Journal of Linguistics and Literature, 2(1), 29–36. https://doi.org/https://doi.org/10.37905/jjll.v2i1.10094

Heriana, I., Setawati, R., Misda, S., & Mukhlis, M. (2022). Relasi Makna Antar Kalimat pada Berita Sindonews.com. SAJAK, 1(3), 62–67. https://doi.org/https://doi.org/10.25299/s.v1i3.9675

Jamelia, I. N., Patriantoro, & Syahrani, A. (2018). Relasi Makna Dalam Bahasa Melayu Dialek Melawi. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran, 7(1), 1–9. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.26418/jppk.v7i1.23681

Kaddi, S. M., & Dewi, R. S. (2017). Sipakatau, Sipakainge, Sipakalebbi, Sipattokong (Studi Komunikasi Antarbudaya Perantau Bugis di Kota Palu, Sulawesi Tengah). Prosiding Konferensi Nasional Komunikasi, 01(01), 347–357.

Khuzaifah, A., Simanjuntak, H., & Syahrani, A. (2019). Relasi Semantik Kata Bahasa Dayak Kanayatn. Pendidikan Dan Pembelajaran Khatulistiwa, 8(2), 1–10. https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/view/31263/75676580114

Karina, D. (2021). Strategi Kesopanan Bertutur dalam Wawancara dengan Narasumber Gunung Pegat-Ponorogo. Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, 8(1), 15 - 28. doi: http://dx.doi.org/10.30651/st.v8i2.87

Mabarti, A., & Ropiah, O. (2016). Analisis Kata Homonim dalam Kamus Bahasa Sunda LBSS dan Kamus Bahasa Indonesia KBBI (Kajian Leksikal Semantis). JALADRI: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Daerah, 2(1), 17–27. https://doi.org/https://doi.org/10.33222/jaladri.v2i1.1573

Nurdin, I., & Hartati, S. (2019). Metodologi Penelitian Sosial. Surabaya: Media Sahabat Cendekia. https://www.google.co.id/books/edition/METODOLOGI_PENELITIAN_SOSIAL/tretDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=penelitian+kualitatif+menurut+moleong+adalah&printsec=frontcover

Nurnaningsih. (2015). Rekonstruksi Falsafah Bugis dalam Pembinaan Karakter: Kajian Naskah Paaseng Toriolo Tellumpoccoe. Jurnal Lektur Keagamaan, 13(2), 393. https://doi.org/10.31291/jlk.v13i2.232

Riska , D., Nuke , A., & Wahyu Insani. (2022). Analisis Ekokritik Sastra pada Novel Konspirasi Alam Semesta Karya Fiersa Besari. Journal of Science, Education and Studies, 1(1), 1 - 12. Retrieved from https://journal.umsurabaya.ac.id/index.php/JSES/article/view/14856/5393

Setiawan, E. (2017). Makna Filosofi Wayang Purwa dalam Lakon Dewa Ruci. Kontemplasi: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin, 5(2), 399–418. https://doi.org/10.21274/kontem.2017.5.2.399-418

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan RD (Cet. 27). Bandung: Alphabeta.

Suhai, D. S. A., & Subet, M. F. H. (2012). Homonim Antara Dialek Melayu Sarawak dan Bahasa Melanau. Issues in Language Studies, 1(1), 15–21. https://doi.org/10.33736/ils.1684.2012

Yanto, D. (2016). Pengamalan Nilai-Nilai Pancasila sebagai Pandangan Hidup dalam Kehidupan Sehari-Hari. ITTIHAD, 14(25), 35–45. https://doi.org/10.18592/ittihad.v14i25.860

Yusri, & Mantasiah. (2020). Linguistik Mikro (Kajian Internal Bahasa dan Penerapannya) (Cet. I). Deepublish. https://www.google.co.id/books/edition/Linguistik_Mikro_Kajian_Internal_Bahasa/SXH3DwAAQB

Penulis

Nurul Fawzani
220104210035@student.uin-malang.ac.id (Kontak utama)
Nur Hasaniyah
Sulfikar Sulfikar
Fawzani, N., Hasaniyah, N., & Sulfikar, S. (2023). Homonim Kosakata Bugis dalam Falsafah Hidup Masyarakat Bugis. Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra, 16(2), 225–238. https://doi.org/10.30651/st.v16i2.16590

Rincian Artikel

No Related Submission Found