Penampil dan Khalayak dalam Pertunjukan Sastra Lisan Bagurau Saluang Dendang Klasik di Kecamatan Lima Kaum

Sufi Anugrah (1), Ferdinal Ferdinal (2), Sudarmoko Sudarmoko (3)
(1) Ilmu Sastra, Universitas Andalas, Indonesia, Indonesia,
(2) Ilmu Sastra, Universitas Andalas, Indonesia,
(3) Ilmu Sastra, Universitas Andalas, Indonesia

Abstrak

Performers and Audiences in The Classical Bagurau Saluang Dendang Oral Literary Performance at The District of Lima Kaum


ABSTRAK

Dalam perkembangannya pertunjukan sastra lisan bagurau saluang dendang dikolaborasikan dengan kesenian modern. Sehingga memunculkan berbagai genre seperti saluang dangdut, saluang remix, saluang orgen, dan saluang joget. Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterlibatan penampil dan khalayak dalam pertunjukan sastra lisan bagurau saluang dendang klasik. Data pada artikel ini dikumpulkan dengan metode wawancara dan perekaman. Untuk pembahasannya digunakan strategi pembacaan dekonstruksi Derida. Artikel ini menyimpulkan bahwa penampil dan khalayak berkolaborasi dalam mengemas pertunjukan sastra lisan bagurau saluang dendang klasik. Bentuk penampil dalam pertunjukan ini terdiri dari beberapa unsur yaitu;  juru mudi, tukang dendang, dan tukang saluang. Ketiganya memiliki peran yang sama dalam menciptakan teks dan membangun suasana pertunjukan. Sementara, khalayak merupakan masyarakat penikmat atau penonton sastra lisan bagurau yang juga memiliki peran dalam membangun suasana dan menciptakan teks dalam pertunjukan sastra lisan bagurau saluang dendang klasik.

Kata kunci: Sastra Lisan, Bagurau, Saluang Dendang Klasik, Penampil, Khalayak, Dekonstruksi


ABSTRACT

In its development, the performance of the Bagurau Saluang Dendang oral literature is collaborated with modern art. It leads to various genres such as Saluang Dangdut, Saluang Remix, Saluang Orgen, and Saluang Joget. It aims to describe the involvement of performers and spectators in the classical performance of bagurau saluang dendang oral literature. It collected data with interview and recording methods. For the discussion, Derida's deconstruction reading strategy is used. It concludes that actors and audiences are experts in packaging the classical performances of bagurau saluang dendang oral literature. The form of performers in this show consists of several elements, namely; helmsman, chanter, and saluang handyman. All three have the same role in creating the text and building the atmosphere of the show. While the audience is the connoisseurs or spectators of bagurau oral literature who also play a role in building the atmosphere and creating texts in the classical Bagurau Saluang Dendang oral literature performance.

Keyword: Oral Literary, Bagurau Saluang Dendang Klasik,  Performers, Audiences, Deconstruction

Artikel teks lengkap

##article.generated_from_xml##

Referensi

A-Ma’ruf, A. I. (2002). Dekonstruksi Citra Keperempuanan Dalam Sastra: Dari Budaya Lokal Hingga Global. Publikasi Ilmiah UMS, 15(2).

Ajo. (2022). Khalayak, Wawancara Langsung di Lima Kaum, Pada Tanggal 16 Mei 2022. In Pada Tanggal 16 Mei.

Amir, A. (2013). Sastra Lisan Indonesia. In Yogyakarta: Andi.

Anwar, K. (2006). Makna Interaksi Dalam Penampilan Sastra Lisan Bagurau di Minangkabau Analisis Semiotik. Artikel Penelitian Dosen Muda (BBI), Fakultas Sastra Universitas Andalas, 4(2).

Anwar, K. (2010). Pola Komunikasi Teks Sastra Lisan Bagurau. Jurnal Linguistika Kultura, 4(1).

Anwar, Khairil. (2006). Makna Interaksi Sosial Dalam Penampilan Sastra Lisan Bagurau Di Minangkabau. Artikel Penelitian Dosen Muda (Bbi), 4(2).

Basri. (2022). Khalayak, Wawancara langsung di Lima Kaum. In Pada Tanggal 20 Juni.

Ema. (2021). Tukang Dendang, Wawancara Langsung di Lima Kaum. In Pada Tanggal 15 Juli.

Erwanto, E., Contessa, E., Agustina, A., Bahasa, P., & Baturaja, U. (2022). Meaning Analysis Of Diadi Daya Gedung Wani Village South Ogan Komering Ulu District Dialect Song Tradition. Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra, 15(2), 165–178. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.30651/st.v15i2.12763

Ferdinal. (2022). Membaca Sastra Dari Minangkabau Ke Amerika. In In Padang: Lppm Universitas Andalas.

Khainizar. (2019). Semangat erotisme perempuan minangkabau dalam estetika pertunjukan saluang bagurau di Sumatra Barat. Jurnal Penelitian Budaya Program Studi Kajian Budaya Pascasarjana Universitas Halu Oleo Kendari Sulawesi Tenggara, 82(2), 17–29.

KTM, P. (2021). Wawancara Langsung di Lima Kaum. In Pada Tanggal 18 Juli 2021.

Laytsy, A. U., Rustim, R., & Nursyirwan, N. (2022). Fenomena Communita Pagurau dan Komunitas Lapau Dalam Konteks Bagurau Saluang Dendang Di Kota Payakumbuh. Bercadik: Jurnal Pengkajian Dan Penciptaan Seni, 5(1), 1. https://doi.org/10.26887/bcdk.v5i1.2471

Medan, B. (2021). Khalayak, Wawancara Langsung di Lima Kaum. In Pada Tanggal 15 Juli.

Nurcahyono, A. (2010). Reformasi Kultural Orde Baru dalam PerspektifPostmodemisme. Journal Description, 5(1).

Pratiwi. (2018). Metode Penelitian Sastra Lisan Kontekstual. Malang: Penerbit Kota Tua. In Malang: Penerbit Kota Tua.

Ratna, N. K. (2013). Penelitian Sastra. In Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rustim, R., Nugraha Ch.R., W., & Simatupang, G. R. L. L. (2019). Interaksi Sosial Tradisi Bagurau Saluang Dendang

Minangkabau di Sumatera Barat. Resital: Jurnal Seni Pertunjukan, 20(1), 36–51. https://doi.org/10.24821/resital.v20i1.3509

Ungkang, M. (2013). Dekonstruksi Jaques Derrida sebagai Strategi Pembacaan Teks Sastra. Jurnal Pendidikan Humaniora, 1(1), 30–37. http://journal.um.ac.id/index.php/jph/article/view/3919

Yelli, N. (2018). Sastra Lisan Dalam Kesenian Saluang Dendang Sumatera Barat. Jurnal Sitakara, 3(1).

Penulis

Sufi Anugrah
anugrahsufi@gmail.com (Kontak utama)
Ferdinal Ferdinal
Sudarmoko Sudarmoko
Anugrah, S., Ferdinal, F., & Sudarmoko, S. (2023). Penampil dan Khalayak dalam Pertunjukan Sastra Lisan Bagurau Saluang Dendang Klasik di Kecamatan Lima Kaum. Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra, 16(1), 131–144. https://doi.org/10.30651/st.v16i1.16329

Rincian Artikel

No Related Submission Found