Nilai Tuturan dalam Tahapan Perkawinan Adat Masyarakat Desa Suelain Kecamatan Lobalain Kabupaten Rote Ndao

Yessy Mervilen Fanggidae (1), Sanhedri Boimau (2)
(1) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Persatuan Guru 1945 NTT, Indonesia, Indonesia,
(2) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Persatuan Guru 1945 NTT, Indonesia, Indonesia

Abstrak

Speech Value in The Stage of Marriage Custom of The Suelain Village Community, Lobalain Districts Rote Ndao Regency

 

ABSTRAK

Perkawinan merupakan suatu ikatan sosial/perjanjian hukum, baik secara adat maupun Agama bagi seorang laki-laki dan seorang perempuan untuk hidup berumah tangga. Tujuan penelitian ini adalah memaparkan dan mendeskripsikan nilai budaya yang tergurat dalam tuturan adat perkawinan masyarakat Desa Suelain Kecamatan Lobalain Kabupaten Rote-Ndao. Penelitian ini menggunakan teori Linguistik Antropologi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah  metode deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah Tokoh-tokoh adat masyarakat Suelain Kecamatan Lobalain Kabupaten Rote Ndao. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik (1) observasi; (2) wawancara; (3) perekaman dan pencatatan. Sementara pengolahan datanya dilakukan melalui (a) pengaksaran, (b) terjemahan, (c) analisis, dan (d) simpulan. Hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa perkawinan adat masyarakat Desa Suelain Kecamatan Lobalain Kabupaten Rote-Ndao terdiri atas 7 tahap yaitu : (1) Tahap peminangan disebut Hengga Mbotik; (2) Tahap perundingan belis; (3) Tahap pengumpulan belis (Tu’u belis); (4) Tahap penyerahan belis; (5) Tahap terang kampung disebut Nggani Eik’; (6)Tahap pengukuhan adat disebut Natudu sasao; dan (7) Tahap pengantaran mempelai perempuan diantara ke rumah mempelai laki-laki disebut Dode. Dari ketujuh tahap tuturan adat perkawinan ini, memiliki (1) Nilai Religius; (2)  Nilai kebersamaan; dan (3) Nilai Etika.

Kata kunci: Masyarakat, Perkawinan, Tuturan,  Nilai

 

ABSTRACT

Marriage is a social bond/legal agreement, both according to custom and religion for a man and a woman to live as a household. The purpose of this research is to explain and describe the cultural values that are inscribed in the custom marriage speech of the people of Suelain Village, Lobalain District, Rote-Ndao Regency. This study uses the theory of Anthropological Linguistics. The method used in this research is descriptive qualitative method. The data sources in this study were from traditional leaders of the Suelain community, Lobalain District, Rote Ndao Regency. Collecting data in this study used techniques (1) Observation; (2) Interview; (3) Recording and recording. While processing the data is done through (a) Recognizing, (b) Translation, (c) Analysis, and (d) Conclusion. The results of the research and discussion show that the custom marriage of the people of Suelain Village, Lobalain District, Rote-Ndao Regency consists of 7 stages, namely: (1) The proposal stage is called Hengga Mbotik; (2) Purchase negotiation stage; (3) Belis collection stage (Tu'u belis); (4) Purchase submission stage; (5) The bright stage of the village is called Nggani Eik'; (6) The customary confirmation stage is called Natudu sasao; and (7) The stage of delivering the bride to the groom's house is called Dode. Of the seven stages of traditional marriage speech, it has (1) religious values; (2) Togetherness values; and (3) Ethical Values.

 Keyword: Society, Marriage, Speech Values

Artikel teks lengkap

##article.generated_from_xml##

Referensi

Alfan Muhammad, (2011). Filsafat Etika Islam. (Bandung: CV. Pustaka Setia, 303-305.

Christy Pratiwi Magdalena Fanda M.P. Christy, Daga L. Lukas, Syamsuriadi. (2018). Makna Tu’u Belis Bagi Masyarakat Kelurahan Mokdale Kecamatan Lobalain Kabupaten Rote Ndao. Jurnal Communio. Jurusan Ilmu Komunikasi, Universitas Nusa Cendana Kupang. ISSN 2252-4592. Vol. 7 NO. 2. https://ejurnal.undana.ac.id/JIKOM/article/view/2023.

Dade Tenabolo Yacobus, (2012). Dinamika Belis Dalam Adat Perkawinan Masyarakat Rote Ba`a Di Kelurahan Mokdale Kecamatan Lobalain Kabupaten Rote Ndao.†Humanis Journal Of Arts Humanities Vol. 1 NO. 1 November 2012. https://ojs.unud.ac.id/index.php/sastra/article/view/2489, [S.l.], mar. 2016. ISSN 2302-920X. Available.

Duraranti, Alessandro. (1997). Linguistic Anthropology. Combridge Combridge University Pres.

Dhavanomy, Mariasusai. (1995). Fenomeologi Agama. Yogyakarta: Kanisius, 84-92.

Djajasudarma, T. Fatimah. (2006). Metode Linguistik Ancangan Metode Penelitian dan Kajian. Bandung : PT Refika Aditama. 65-82.

Esti Verulitasari dan Agus Cahyono. (2016). Nilai Budaya dalam Pertunjukan Rapai Geleng Mencerminkan Identitas Budaya Aceh Rapai Geleng. Catharsis: Journal of Arts Education. CATHARSIS 5(1)(2016).

Erwanto dan Contessa Emilia, (2020). Nilai Budaya dan Moral Dalam Tradisi (Lisan) Muayak Pada Acara Sunatan Masyarakat Banding Agung Oku Selatan (Sumatera Selatan). Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra E-ISSN: 2614-3127 http://journal.um surabaya.ac.id/index.php/Stilistika/index

Hamzah Ya’kub. 1993. Etika Islam: Pembinaan Akhlakul Karimah, (Suatu Pengantar). (Bandung: CV, Diponegoro. 83-1086/1895/85; 83-1086/1895/85.

Ingunau, D. A. (2020). Tuturan Adat Fe Hadak Belis Masyarakat Termanu Desa Pukdale Kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang Nusa Tenggara Timur : Sebuah Kajian Dalam Perspektif Linguistik Kebudayaan. Intelektiva: Jurnal Ekonomi, Sosial dan Humaniora. E-ISSN 2686 5661 Vol. I NO. 11, Juni 2020. https://jurnalintelektiva.com/index.php/jurnal/article/view/155, 1(11), 14-27.

Sujarweni, V.Wiratna. (2014). Metodologi Penelitian. Yogyakarta: PT. Pustaka Baru Press, 234-240.

Soekmono. 1973. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.

Wahab Abdul. (2011). Pengantar Kebudayaan Nasional Indonesia. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 10-12.

Penulis

Yessy Mervilen Fanggidae
Sanhedri Boimau
hetris123@gmail.com (Kontak utama)
Fanggidae, Y. M., & Boimau, S. (2023). Nilai Tuturan dalam Tahapan Perkawinan Adat Masyarakat Desa Suelain Kecamatan Lobalain Kabupaten Rote Ndao. Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra, 16(1), 101–114. https://doi.org/10.30651/st.v16i1.16294

Rincian Artikel

No Related Submission Found