Posisi Aktor dalam Novel Lusi Lindri Karya Y.B. Mangunwijaya
Sari
Actor's Position in The Novel Lusi Lindri
By. Y.B. Mangunwijaya
ABSTRAK
Novel sebagai sebuah wacana dapat merepresentasikan fenomena dan posisi aktor dalam ceritanya. Novel Lusi Lindri memuat permasalahan gender, yakni sikap diskriminatif dan subordinasi patriarki terhadap posisi aktor perempuan. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan posisi aktor sebagai subjek maupun objek yang mengalami bentuk ketidakadilan gender, berdasarkan pandangan analisis wacana kritis Sara Mills, digunakan sebagai media literasi sastra berbasis gender di perguruan tinggi. Penelitian ini memanfaatkan metode kualitatif-linguistik kritis bersifat deskriptif. Data penelitian berupa kata, frasa, klausa, kalimat yang bersumber pada novel Lusi Lindri karya Y.B. Mangunwijaya. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi, baca simak, dan pencatatan. Peneliti sebagai instrumen kunci penelitian. Teknik analisis data melalui prosedur mengidentifikasi, mengklasifikasi, menganalisis, dan membuat kesimpulan. Hasil penelitian ditemukan posisi aktor sebagai subjek terdominasi dan objek terodominasi yang mengalami (a) marginalisasi (b) subordinasi (c) stereotip (d) kekerasan verbal, fisik, dan psikis (e) beban ganda perempuan.
Kata kunci:
Analisis Wacana Kritis, Posisi Aktor, Ketidakdilan gender, Novel, Pembelajaran Literasi Sastra
ABSTRACT
The novel as a discourse can represent the phenomena and positions of the actors in the story. Lusi Lindri's novel contains gender issues, namely discriminatory attitudes and patriarchal subordination to the position of female actors. This study aims to describe the position of actors as subjects and objects who experience forms of gender inequality, based on the views of Sara Mills' critical discourse analysis, used as a medium for gender-based literary literacy in tertiary institutions. This research utilizes a descriptive qualitative-critical linguistic method. The research data are in the form of words, phrases, clauses, sentences that originate from the novel Lusi Lindri by Y.B. Mangunwijaya. Data collection techniques were carried out using documentation, reading and recording techniques. Researchers as key research instruments. Data analysis techniques through identifying procedures, classifying, analyzing, and making conclusions. The results of the study found that the position of actors as dominated subjects and dominated objects experienced (a) marginalization (b) subordination (c) stereotypes (d) verbal, physical and psychological violence (e) the double burden of women
Keyword: Critical Discourse Analysis, Actor's Position, Gender Inequality, Novels, Literary Literacy Learning.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Beers. (2010). A Principal's Guide to Literacy Instruction. New York: Guilford Press.
BPS. (2019). Jumlah Kasus dan Persentase Korban Kekerasan Terhadap Perempuan yang Mendapat Layanan Komprehensif. https://www.bps.go.id/indicator/34/1823/1/jumlah-kasus-dan-persentase-korban-kekerasan-terhadap-perempuan-yang-mendapat-layanan-komprehensif.html.
Budiwati, T. R. (2011). Representasi Wacana Gender dalam Ungkapan bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris: Analisis Wacana Kritis. Kawistara, 1(3). https://doi.org/10.22146/kawistara.3926
Fakih, M. (2020). Analisis Gender dan Transformasi Sosial (Edisi Revisi). Yogyakarta: Pustaka Pelajar .
Fatimah, A. A. (2021). Analisis Wacan Kritis dalam Novel Genduk Duku Karya Y.B. Mangunwijaya dan Relevansinya dengan Pembelajaran Literasi Berbasis Gender di SMA. Jurnal Kependidikan UNDIKMA.7(2). https://doi.org/10.33394/jk.v7i2.3741
Goziyah. (2019). Analisis Wacana Krtis Film Rudy Habibie dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa. Diksa: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 5 (2). https://doi.org/10.33369/diksa.v5i2.9914
Herdiana. (2020). Posisi Perempuan pada Teks Wacana Sastra : Pembacaan Analisis Kritis. Telaga Bahasa Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan, 8 (1). https://doi.org/10.36843/tb.v8i1.54
Imron, M. (2022). Wacana Rubrik Kriminal di Media Daring Jawa Pos Radar Madura. Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, 15 (1). http://dx.doi.org/10.30651/st.v15i1.10597
Mangunwijaya, Y. (2019). Lusi Lindri. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka.
Mills, S. (2007). Discourse (Diskursus). London and New York: Routledge.
PISA. (2019). The Program for International Student Assessment. PISA Word Ranking Average Score of Math, Science, and Reading. Beijing Shanghai Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).
Putri, A. (2022). Nilai pendidikan Karakter pada Tokoh Utama Novel Merakit Kapal Karta Shion Miura dan Novel Pandang Bulan Karya Andea Hirata serta Relevansinya terhadap Pembelajaran Sastra di SMA. LP4MK STKIP PGRI LUBUKLINGGAU Prodi Pendidikan Bahasa dan Satra Indonesia, Sumatra Selatan, 5(1). https://doi.org/10.31540/silamparibisa.v5i1.1696
Raharjo, Y. M. (2017). Kajian Sosiologi Sastra dan Pendidikan Karakter dalam Novel Nun pada Sebuah Cermin Karya Afifah Afra serta Relevansinya dengan Materi Ajar di SMA.
Jurnal Pnedidikan Indonesia, 6 (1). https://doi.org/10.23887/jpi-undiksha.v6i1.8627
Setiawan, A. (2019). Analisis Tokoh Utama dalam Novel Rose In the Rain Karya Wahyu Sujani. Jurnal Ilmiah Korpus, 3 (2). https://doi.org/10.33369/jik.v3i2.10112
Syahrul. (2017). Sastra Remaja (Teenlit) sebagai Media Alternatif dalam Meningkatkan Budaya Literasi. Parafrase, 17 (2). https://doi.org/10.30996/parafrase.v17i2.1367
DOI: http://dx.doi.org/10.30651/st.v16i1.16049
DOI (PDF): http://dx.doi.org/10.30651/st.v16i1.16049.g6015
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.