Program Penguatan Keluarga (Family Strengthening) Sebagai Upaya Preventif Kasus Perceraian Pada Masyarakat Pinggiran Sungai Martapura

Penulis

  • Rika Vira Zwagery Universitas Lambung Mangkurat
  • Neka Erlyani Universitas Lambung Mangkurat
  • Ghina Salsabila Universitas Lambung Mangkurat
  • Norlaila Norlaila 6Universitas Lambung Mangkurat
  • Noryenni Fazrianti
  • Indah Mutia Hanifa Universitas Lambung Mangkurat

DOI:

https://doi.org/10.30651/hm.v3i3.15303

Abstrak

Abstrak  Kalimantan Selatan termasuk dalam 10 besar provinsi dengan penduduk berstatus cerai hidup terbanyak dengan jumlah sebanyak 84.095 kasus, salah satunya di Kabupaten Banjar yang terus meningkat setiap tahunnya. Kasus perceraian yang terjadi disebabkan karena beberapa hal, antara lain kurangnya pemahaman mengenai keluarga, kurangnya kemampuan resolusi konflik dalam rumah tangga, dan ketidaksiapan pasangan. Pengabdian ini dilakukan untuk pelatihan mengenai family strengthening dengan teknik psikoedukasi untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang keluarga dan cara penguatan keluarga, meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya arti keluarga sehingga dapat meminimalisir kemungkinan terjadinya perceraian dalam keluarga. Sasaran dari program ini adalah masyarakat yang telah menikah di Desa Pekauman Ulu, Kabupaten Banjar. Evaluasi dilakukan untuk mengukur kepuasaan masyarakat terhadap program dan skala pengetahuan mengenai penguatan keluarga. Berdasarkan evaluasi, diketahui bahwa bahwa 94% peserta puas dengan pelayanan yang diberikan, 97% peserta menilai bahwa materi yang diberikan serta pemateri memiliki penguasaan materi yang baik, 92% peserta puas dengan fasilitas yang diberikan. Selain itu, berdasarkan follow up yang dilakukan diketahui bahwa 100% peserta menungkapkan peningkatan pemahaman mengenai penguatan keluarga, komunikasi dalam keluarga, serta adanya upaya preventif pada kasus perceraian dalam keluarga.

Kata Kunci: Masyarakat pinggiran sungai, penguatan keluarga, perceraian

Referensi

Annur, C. M. (2021). Layangan Putus†Potret Penyebab Perceraian di Indonesia

https://katadata.co.id/ariayudhistira/analisisdata/61f219f882b87/layangan-putus-potret-penyebab-perceraian-diindonesia

Brown, dkk. 2005. Dissociation, Childhood Interpersonal Trauma, and Family Functioning in Patients With Somatization Disorder. Journal Psychiatry 2005; 162:899-905

Castillo-Diaz, M., & Padilla, J. L. (2013). How cognitive interviewing can provide validity evidence of the response processes to scale items. Social Indicators Research, 114(3), 963–975. Doi :10.1007/s11205 012- 0184-8.

Dagun, S. M. (2022). Psikologi Keluarga. Jakarta: Rineka Cipta.

Frankenberger, T. R., & McCaston, M. K. (1998). The household livelihood security concept. Food Nutrition and agriculture, 30-35.

Herawati, T., Krisnatuti, D., Pujihasvuty, R., & Latifah, E. W. (2020). Faktor-faktor yang memengaruhi pelaksanaan fungsi keluarga di Indonesia. Jurnal Ilmu Keluarga & Konsumen, 13(3), 213-227.

Ghifari, A. (2021). Selama Pandemi, Perceraian di Banjar Meningkat Drastis Capai 1.227Kasus.

https://www.kanalkalimantan.com/selama-pandemi-perceraian-di-banjar-meningkat-drastis-capai-1-227-kasus/

Kusnandar, V. B. (2021). Inilah 10 provinsi dengan penduduk berstatus cerai hidup terbanyak.

https://databoks.katadata.co.id/atapublish/2021/09/07/inilah-10-provinsi-dengan-penduduk-berstatus-cerai-hidup-terbanyak

Lian, Tam Cai & Lin, Tay Ee. 2004. Effects of Family Functioning and Family Hardiness on Self Efficacy Among College Students.Sunway Academic Journal 423.

Notoatmodjo, S (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Octaviani, M., Herawati, T., & Tyas, F. P. S. (2018). Stres, strategi koping, dan kesejahteraan subyektif pada keluarga orang tua tunggal. Jurnal Ilmu Keluarga Dan Konsumen, 11(3), 169–180.

https://doi.org/http://dx.doi.org/10.24156/jikk.2018.11.3.169

October, K. R. (2018). An investigation into the correlates of family resilience in an impoverished rural community in the Western Cape (Tesis). Bellvile, FR: University of the Western Cape.

Olson & DeFrain.(2003).Marriages and families.United States: Mc Graw Hill.

Pamungkas, R. A., Chramroonsawasdi, K., & Vatanasomboon, P. (2018). Family functioning integrated with diabetes self- management: A concept analysis. Frontiers of Nursing, 5(3), 199-206. doi:10.1515/fon-2018-0027.

Peter, P., & Olson, J. C. (1999). Perilaku konsumen dan strategi pemasaran (Jilid 1 Edisi Keempat). Sihombing, D., Penerjemah; Sumiharty, Editor. Indonesia, ID: Erlangga.

Ramadhani, P. E., & Krisnani, H. (2019). Analisis Dampak Perceraian Orang Tua Terhadap Anak Remaja. Focus : Jurnal Pekerjaan Sosial, 2(1), 109.

https://doi.org/10.24198/focus.v2i1.23126

Santrock, J. W. (2014). Life-Span Development. Jakarta: Erlangga

Sunarti, E. (2015). Ketahanan keluarga Indonesia. Indonesia, ID: IPB Press.

Syahmala, N. (2015). Perempuan orang tua tunggal dalam pelaksanaan fungsi keluarga di Kecamatan Dumai Selatan Kota Dumai. Jom FISIP, 2(2), 1-16.

Shihab, Quraish.Pengantin Al Qur’an.2007.Jakarta: Lentera Hati

Yusuf, Syamsu. (2005). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Bandung.

Wijayanti, U. T., & Berdame, D.Y. (2019). Implementasi delapan fungsi keluarga di Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Komunikasi, 11(1), 15-29. doi:10.24912/jk.v11i1.2475.

Zamani, Z. A., Nasir, R., Desa, A., Khairudin, R., & Yusooff, F. (2014). Family functioning, cognitive distortion and resilience among clients under treatment in drug rehabilitation centres in Malaysia. Procedia Social Behavioral Science, 140, 150-154. doi:10.1016/j.sbspro.2014 .04.401.

Unduhan

Diterbitkan

2022-12-31

Terbitan

Bagian

Artikel