HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PADA REMAJA DI UPT PRSMP SURABAYA

Isi Artikel Utama

Ika Setyawati
Siti Atiyyatul Fahiroh*
Agus Poerwanto

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara dukungan sosial dengan kesejahteraan psikologis pada remaja di UPT PRSMP Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Penelitian ini mengambil populasi remaja binaan yang ada di UPT PRSMP Surabaya. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini seluruh populasi sebanyak 55 orang. Pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini antara lain skala dukungan sosial dan skala kesejahteraan psikologis dengan menggunakan model skala Likert. Skala dukungan sosial terdiri dari 22 item valid dengan koefisien reliabilitas 0,902. Skala kesejahteraan psikologis terdiri dari 24 item valid dengan koefisien reliabilitas 0,876. Teknis analisis data menggunakan analisis korelasi product moment. Hasil dari analisis diperoleh nilai p = 0,000 (p < 0,05) dengan taraf signifikan sebesar 0,731, menunjukkan bahwa ada hubungan yang sangat signifikan antara dukungan sosial dengan kesejahteraan psikologis.

Kata kunci : dukungan sosial, kesejahteraan psikologis, remaja

Rincian Artikel

Biografi Penulis

Siti Atiyyatul Fahiroh*, Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surabaya

*Coressponden Author

Referensi

  1. Azwar, S. (2019). Penyusunan Skala
  2. Psikologi (Edisi Ke-2 : Cetakan 15).
  3. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
  4. Dinova (2016). Hubungan antara dukungan sosial
  5. dengan psychological well-being pada
  6. remaja panti asuhan. Skripsi. Fakultas
  7. Psikologi Universitas Muhammadiyah
  8. Malang.
  9. Ekowarni, Endang (1993). Suatu Tinjauan
  10. Psikologi Perkembangan, Buletin psikologi
  11. No. 2, Hal. 24 - 27, Universitas Gajah
  12. Mada.
  13. Hilman, D. P., & Indrawati, E. S. (2018).
  14. Pengalaman menjadi narapidana remaja di
  15. Lapas Klas I Semarang. Jurnal Empati, 6
  16. (3), 189-203.
  17. Ifidil, I., Sari,I. P., & Putri, V. N. (2020).
  18. Psychological well-being remaja dari
  19. keluarga broken home. Schoulid:
  20. Indonesian Journal of School Counseling, 5
  21. (1), 35-44.
  22. Johnson, D. W. & Jhonson, F.P. (1991). Joining
  23. Together: Group Theory and Group Skills.
  24. Fourth Edition. London: Prentice Hall
  25. International
  26. Peterson, C. (1997). Psychology : A
  27. biopsychosocial approach. New York :
  28. Longman
  29. Ramadhani, T., Djunaedi, & Sismiati, A. (2016).
  30. Kesejahteraan Psikologis (Psychological
  31. Well- Being) Siswa Yang Orangtuanya
  32. Bercerai (Studi Deskriptif yang Dilakukan
  33. pada Siswa di SMK Negeri 26
  34. Pembangunan Jakarta) Abstrak. Insight:
  35. Jurnal Bimbingan Konseling.
  36. Ryff, C. D, Keyes, C.L.M (1995). The Structure of
  37. Psychological Well -Being Revisited.
  38. Journal of Personality and Social
  39. Psychologi, 69, 719–727.
  40. Santrock, John W. (2011). Perkembangan Anak
  41. Edisi 7 Jilid 2. (Terjemahan: Sarah Genis B)
  42. Jakarta: Erlangga.
  43. Santrock, W. J. (2003). Adolescence
  44. Perkembangan Remaja. Jakarta : Erlangga.
  45. Sarafino, E. P & Smith, T. W. (2011). Health
  46. Psychology : Biopsychosocial interactions
  47. (7th edition). New York : John Wiley &
  48. Sons, Inc.
  49. Sarafino. (1994). Health Psychology
  50. Biopsychosocial Interaction. USA : John
  51. Wiley & Sons
  52. Smet. (1994). Psikologi Kesehatan. PT. Gramedia
  53. Widiasarna Indonesia : Jakarta.
  54. Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kualitatif
  55. dan kuantitatif R&D. Bandung : CV
  56. Alfabeta.
  57. Susanti, V. W., & Maryam, E. W. (2013).
  58. Psychological Well-Being Narapidana
  59. Remaja Di Lembaga Pemasyarakatan Kelas
  60. IIA Sidoarjo. Psikologia: Jurnal Psikologi, 2(1)