Bergerak dari Otoritarianisme Orde Baru ke Reformasi:Kuasa Negara atas Pendidikan di Indonesia dalam Perspektif Ideological State Apparatus (Isa) Louis Althusser

Radius Setiyawan (1), Agus Budiman (2)
(1) Universitas Airlangga Surabaya, Universitas Muhammadiyah Surabaya, Indonesia,
(2) Universitas Muhammadiyah Surabaya, Indonesia

Abstrak

Orde baru selama 32 tahun telah menciptakan keseragaman dalam banyak aspek. Kekuasaan yang sentralistik dan pembangunan yang hanya berpusat di Jawa memunculkan problematika yang terus menerus berlangsung hingga masa saat ini : dikotomi pusat (core) dan pinggiran (periphery). Dunia pendidikan adalah salah satu aspek yang dijadikan sebagai alat kuasa negara atas rakyatnya. Ketika orde baru jatuh, ada upaya untuk keluar dari dominasi pendidikan yang sentralistik dan jawa-sentris. Melalui tulisan ini, penulis berfokus pada 2 (dua) hal. (1) Menjelaskan proses kuasa negara atas pendidikan melalui instrument ideologinya pada orde baru, dan (2) Gambaran pasca orde baru dan usaha keluar dari kuasanya. Kajian dalam tulisan ini berusaha menghimpun beberapa kajian yang terkait dengan peran negara dalam pendidikan dan menghubungkannya dengan perspektif Ideological State Apparatus (ISA) Louis Althusser. Dengan menggunakan metode kajian kepustakaan, kajian ini menjelaskan bagaimana dominasi orde baru yang yang cenderung jawa-sentris, bias gender dan sentralistik dipengaruhi dan dikontrol oleh oleh negara. Selain itu juga, temuannya lainnya adalah adanya upaya keluar dari dominasi orde baru, akan tetapi secara substansial belum banyak beranjak darinya

 

Artikel teks lengkap

##article.generated_from_xml##

Referensi

A, D. K. (2011). Pendidikan Karakter Strategi Mendidik Anak di Zaman Global. Gramedia.

Althusser, L. (1971). “Ideology and Ideology State Apparatuses†dalam Lenin and Philosophy and Other Essays. Monthly Review Press.

Chu, Y. (2017). Visualizing minority: Images of ethnic minority groups in Chinese elementary social studies textbooks. The Journal of Social Studies Research, 42(2), 135–147. https://doi.org/doi.org/10.1016/j.jssr.2017.05.005

Darmaningtyas. (2004). Pendidikan yang Memiskinkan. Galang Press.

Hyeronimus, P. (2017). The representation of colonial discourse in Indonesian secondary education history textbooks during and after the New Order (1975–2013). Journal of the History of Education Society, 47(3), 349–361. https://doi.org/doi.org/10.1080/0046760X.2017.1384855

Irawan, B. (2014). Menjadikan Indonesia: Politik Identitas Nasional dalam Buku Teks Sekolah Dasar. Universitas Gadjah Mada.

Kurniawan, H. (2017). THE Role of Cinese in Coming of Islam to Indonesia: Teaching Materials Developement Based On Multiculturalism. Paramita: Historical Studies Journal, 27(2), 238–248. https://doi.org/DOI: http://dx.doi.org/10.15294/paramita.v27i2.8660

Nora, Y. (2018). Learning of social studies in elementary school as a medium to strengthen multicultural education in the curriculum era 2013. SHS Web of Conferences, 42(00094), 1–6. https://doi.org/https://doi.org/10.1051/shsconf/20184200094

Saripudin, Didin; Komalasari, K. (2016). The Development of Multiculturalism Values in Indonesian History Textbook. American Journal of Applied Science, 13(6), 827–835. https://doi.org/DOI: 10.3844/ajassp.2016.827.835

Shiraishi, S. S. (1997). Young Heroes: The Indonesian Family in Politics (1997). Southeast Asia Program Publications.

Suryakusuma, J. (2011). Ibuisme Negara: Konstruksi Sosial Keperempuanan Orde Baru. Komunitas Bambu.

Wirasti, M. K. (2002). Wacana Ideologi Negara Dalam Pendidikan : Analisa Wacana Kritis terhadap Buku-Buku Teks Pendidikan untuk SD dan SLTP. Universitas Indonesia.

Penulis

Radius Setiyawan
radiussetiyawan@gmail.com (Kontak utama)
Agus Budiman

Rincian Artikel