Analisa Perbandingan Efisiensi Konversi Energi antara PV (Photovoltaic) Monocrystalline 50 WP dan Polycrystalline 50 WP Pada Berbagai Intensitas Cahaya

Muhammad Yusuf Maulana (1), Budi (2), Ida (3)
(1) a:1:{s:5:"id_ID";s:30:"Universitas Islam Sultan Agung";}, Indonesia,
(2) Universitas Islam Sultan Agung, Indonesia,
(3) Universitas Islam Sultan Agung, Indonesia

Abstrak

Ada 2 jenis photovoltaic (PV) atau panel surya, yaitu jenis monocrystalline dan jenis polycrystalline. Monocrystalline berbahan dasar silikon murni sedangkan polycrystalline berbahan dasar silikon campuran. Permasalahan dalam panel surya adalah perbedaan efisiensi dan karakteristik dalam konversi energi pada intensitas cahaya. Untuk mengetahui perbedaan efisiensi dan karekteristik tersebut maka dilakukan pengukuran produksi energi pada PV monocrystalline 50W dan polycrystalline 50W. Paper ini membahas tentang analisa perbandingan efisiensi konversi energi dari kedua jenis panel surya tersebut. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode true experimental research atau pengukuran secara langsung. Pengukuran dilakukan dengan cara memberi beban lampu dan mengukur produksi energi PV monocrystalline 50W dan polycrystalline 50W secara bersamaan dari pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 17.00 WIB. Tujuanya adalah untuk mendapatkan data waktu, sudut matahari, intensitas cahaya yang dikonversi menjadi irradiasi, tegangan, arus, dan daya produksi konversi energi terhadap pengaruh perubahan intensitas cahaya. Hasil dari penelitian ini adalah pada panel surya jenis polycrystalline saat nilai intensitas cahaya tertinggi sebesar 119260 lux tercatat pada pukul 12.00 WIB dengan niliai irradiasi terhitung 989,86 w/m2 menghasilkan nilai output tertinggi yaitu tegangan sebesar 15,3 V dan arusnya sebesar 1,51 A. Pada panel surya jenis monocrystalline, ketika pada pukul 12.00 WIB tercatat nilai intensitas cahaya tertinggi sebesar 119269 lux dengan nilai irradiasi terhitung 989,93w/m2 menghasilkan nilai output tertinggi yaitu tegangan sebesar 17.2 V dan arusnya sebesar 1.62 A. Hasil perhitungan efisiensi berdasarkan data yang didapatkan adalah panel surya jenis monocrystalline mempunyai efisiensi yang lebih besar dibandingkan dengan  polycrystalline, panel surya jenis monocrystalline  menghasilkan  efisiensi sebesar 8,2 % sedangkan panel surya jenis polycrystalline mengasilkan efisiensi sebesar 7,9 %.

Artikel teks lengkap

##article.generated_from_xml##

Referensi

I. M. A. Sastradiangga, I. A. D. Giriantari, and I. W. Sukerayasa, “Solar PV Plant as a Replacement for Power Supply of Irrigation Water Pump,” Int. J. Eng. Emerg. Technol., vol. 5, no. 2, pp. 137–143, 2020.

L. A. Gunawan, A. I. Agung, M. Widyartono, and S. I. Haryudo, “Rancang bangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya portable,” J. Tek. Elektro, vol. 10, no. 1, pp. 65–71, 2021.

A. Asrori and E. Yudiyanto, “Kajian Karakteristik Temperatur Permukaan Panel terhadap Performansi Instalasi Panel Surya Tipe Mono dan Polikristal,” FLYWHEEL J. Tek. Mesin Untirta, vol. 1, no. 1, p. 68, 2019, doi: 10.36055/fwl.v1i1.7134.

D. Amalia, H. Abdillah, and T. W. Hariyadi, “5187-Article Text-12825-1-10-20220531,” vol. 8, no. 1, pp. 12–21, 2022.

M. Benghanem et al., “Evaluation of the Performance of Polycrystalline and Monocrystalline PV Technologies in a Hot and Arid Region: An Experimental Analysis,” Sustainability, vol. 15, no. 20, p. 14831, 2023, [Online]. Available: https://www.mdpi.com/2071-1050/15/20/14831

Sariman, A. S, K. M, and B. I, “Analisa Efisiensi Pengaruh Parameter Cahaya Matahari Pada Fotovoltaik 100Wp Jenis Polikristal , Monokristal Dan Amorphous,” Tek. Elektro, Univ. Sriwijaya, Palembang, no. Esdm 2015, pp. 23–24, 2019.

O. Ayadi, R. Shadid, A. Bani-Abdullah, M. Alrbai, M. Abu-Mualla, and N. A. Balah, “Experimental comparison between Monocrystalline, Polycrystalline, and Thin-film solar systems under sunny climatic conditions,” Energy Reports, vol. 8, pp. 218–230, 2022, doi: 10.1016/j.egyr.2022.06.121.

M. Baho, “Analisis Peninjauan Daya Listrik Tenaga Surya Jenis Polikristal Dengan Monokristal Terhadap Output Inverter Pure Sinus Wave,” J. Ilm. MahasiswaTeknik [JIMT], vol. 2, no. 1, pp. 41–49, 2022, [Online]. Available: http://jurnalmahasiswa.umsu.ac.id/index.php/jimt/article/view/1063

D. Darwin, A. Panjaitan, and S. Suwarno, “Analisa pengaruh Intesitas Sinar Matahari Terhadap Daya Keluaran Pada Sel Surya Jenis Monokristal,” J. MESIL (Mesin Elektro Sipil), vol. 1, no. 2, pp. 99–106, 2020, doi: 10.53695/jm.v1i2.105.

P. R. Michael, D. E. Johnston, and W. Moreno, “A conversion guide: Solar irradiance and lux illuminance,” J. Meas. Eng., vol. 8, no. 4, pp. 153–166, 2020, doi: 10.21595/jme.2020.21667.

M. Dwi et al., “Perancangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya ( PLTS ) pada Kolam Budidaya di Daerah Sentono Menggunakan Software PVsyst,” JUPITER (Jurnal Pendidik. Tek. Elektro), vol. 06, no. September, pp. 18–30, 2021.

- Suwarti, “Analisis Pengaruh Intensitas Matahari, Suhu Permukaan & Sudut Pengarah Terhadap Kinerja Panel Surya,” Eksergi, vol. 14, no. 3, p. 78, 2019, doi: 10.32497/eksergi.v14i3.1373.

E. M. Jannah, Elsa Munawarotul Penggunaan Metode Tabel Dalam Menyelesaikan Soal Rangkaian Listrik Tertutup Dua Loop Pada Siswa Sma. 2022. [Online]. Available: http://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/106701

Penulis

Muhammad Yusuf Maulana
Budi
budipramono@unissula.ac.id (Kontak utama)
Ida
Maulana, M. Y., Pramono Jati, B., & Widihastuti, I. (2024). Analisa Perbandingan Efisiensi Konversi Energi antara PV (Photovoltaic) Monocrystalline 50 WP dan Polycrystalline 50 WP Pada Berbagai Intensitas Cahaya. CYCLOTRON, 7(02), 1–7. https://doi.org/10.30651/cl.v7i02.21821

Rincian Artikel