Isi Artikel Utama

Abstrak

Trigliserida atau yang sering disebut triasilgliserol adalah salah satu jenis lemak yang terdapat dalam darah dan berbagai organ tubuh yang dibentuk dari gliserol dan lemak yang ada dalam makanan yang dikonsumsi secara berlebihan. Nilai trigliserida yang tinggi memiliki kaitan dengan timbulnya penyakit serangan jantung, stroke dan diabetes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar trigliserida pada sampel darah segera disentrifugasi dan sampel darah dibekukan selama 20 menit yang dilakukan di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Palembang. Jenis penelitian yang digunakan adalah Cross sectional komparatif, dengan rancangan penelitian intact group comparison. Sampel berupa 30 serum segera disentrifugasi dan 30 serum dibekukan terlebih dahulu selama 20 menit sebelum disentrifugasi. Penelitian ini dilakukan mulai dari persiapan sampel, pengambilan bahan pemeriksaan, pengolahan bahan pemeriksaan, analisis dan hasil penelitian. Kadar rata-rata pemeriksaan trigliserida yang diperoleh dari sampel serum segera disentrifugasi yaitu 0.826 mmol/L sedangkan kadar rata-rata pemeriksaan trigliserida yang diperoleh dari sampel dibekukan 20 menit sebelum disentrifugasi yaitu 0.918 mmol/L. hasil uji dependent t test diketahui bahwa nilai signifikan adalah p = 0,342. Nilai p yang didapatkan adalah p > 0,05. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan hasil pemeriksaan kadar trigliserida pada sampel darah segera disentrifugasi dan sampel darah dibekukan terlebih dahulu selama 20 menit sebelum disentrifugasi.
Kata kunci : Kadar Trigliserida, Segera Sentrifugasi, Dibekukan 20 Menit
Daftar Pustaka: 31 (2013-2020)

Rincian Artikel

Biografi Penulis

Reni Junika Familianti, Institut ilmu dan kesehatan teknologi muhammadiyah palembang

Mahasiswa

Indah Sari

Institut ilmu dan kesehatan teknologi muhammadiyah palembang

Referensi

  1. Adi N,Jangga, dan Isma F. 2019. Perbedaan kadar kolesterol dan trigliserida serum dari darah yang dibekukan sebelum disentrifus dan yang langsung disentrifus. Makassar. Jurnalmedia analis kesehatan. 10 (2), 171-174
  2. Khaqiqiyah Z, Setiawan B D, dan Marji. 2018. Identifikasi tingkat resiko penyakit lemak darah menggunakan algoritme backpropagation. Universitas brawijaya. Jurnal pengembangan teknologi informasi dan ilmu computer. 4 (2), 1564-1565
  3. Hasanah U,Suhariyadi, dan Santoso A P R. 2020. Association between triglyceride serum levels and glomerular filtration rate (Egfr) in patients with chronic renal failure at jemursari Islamic hospital. Surabaya. Indonesian journal of medical laboratory science and technology. 2 (2), 2
  4. Hardisari R,Koiriyah B. 2016. Gambaran kadar trigliserida (metode Gpo-pap) pada sampel serum dan plasma EDTA. Yogyakarta. Jurnal teknologi laboratorium. 5 (1), 27
  5. Permenkes. 2013. Peraturan menteri kesehatan republic Indonesia nomor 43
  6. Priyatno D. 2016. Belajar Alat Analisis Data dan cara Pengolahannya Dengan SPSS
  7. Purbayanti D. 2015. Pengaruh waktu pada penyimpanan serum untuk pemeriksaan kolesterol total. Palangkaraya. Jurnal surya medika. 1 (1), 8
  8. Rachmat C,Ticoalu S H R, dan Wongkar D. 2015. Pengaruh senam poco-poco terhadap kadar trigliserida darah. Manado. Jurnal e-Biomedik. 3 (1), 2016
  9. Sugiyono. 2018. Metode penelitian kuantitatif. Hal 115-144
  10. Siswanto, Susila, Suyanto. 2013. Metode Penelitian Kesehatan dan Kedokteran. Bursa Ilmu Yogyarkarta. Hal 30-221
  11. Yaqin M A,Arista D. 2015. Analisis tahap pemeriksaan pra analitik sebagai upaya peningkatan mutu hasil laboratorium di rs.muji rahayu. Surabaya. Jurnal sains. 10 (5), 1