Isi Artikel Utama
Abstrak
Eksim atau dermatitis atopik, merupakan masalah kulit yang dapat mengganggu penampilan,dan membuat mereka tidak percaya diri. Hal ini karena eksim dapat menyebabkan gatal pada kulit. Gatal yang digaruk berlebihan akan menyebabkan terjadinya inflamasi, sehingga menyebabkan kulit mudah terkena infeksi. Pengobatan eksim selama ini memanfaatkan terapi non farmakologis dan farmakologis. Hasil penggunaan terapi ini membutuhkan banyak waktu, dan biaya. Oleh sebab itu dibutuhkan pengobatan alternative berupa sediaan hidrogel dari ekstrak daun pegagan (Centella asiatica). Daun pegagan (Centella asiatica) adalah tanaman yang memiliki sifat antimikroba. Kandungan aktif daun pegagan memiliki kemampuan untuk menghentikan pertumbuhan bakteri. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan konsentrasi ekstrak daun pegagan dan seberapa efektif sediaan hidrogel untuk menghentikan perkembangan Staphylococcus aureus. Ekstraksi daun pegagan menggunakan proses maserasi dengan pelarut etanol. Sementara untuk mengevaluasi sifat antibakteri dilakukan dengan metode sumuran. Ekstrak dibuat dalam konsentrasi 2,5%, 5%, 7,5%, 30%, 50%, 75%, serta perlakuan kontrol positif dengan menggunakan antibiotik Clindamycin. Berdasarkan hasil penelitian tersebut didapatkan rata-rata diameter zona bening sebesar 15,25 mm. Pada konsentrasi 2,5% mendapatkan zona bening sebesar 4,5 mm, pada konsentrasi 5% mendapatkan zona bening sebesar 5 mm, dan pada konsentrasi 7,5% mendapatkan zona bening sebesar 7 mm. Sedangkan pada perlakuan ke-2 dengan konsentrasi 30%, 50%, 75% mendapatkan hasil 24 mm, 27 mm, dan 27 mm dengan control positif sebesar 24 mm. Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa ekstrak daun pegagan memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dengan konsentrasi 75% bersifat sensitive mampu menghambat laju pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dengan terbentuknya zona bening sebesar 27 mm.
Keywords : Eczema, Hydrogel, Gotu Kola Leaf, Staphylococcus aureus