Isi Artikel Utama
Abstrak
Salah satu tahapan dalam pewarnaan Hematoksilin Eosin yaitu deparafinasi. Deparafinasi adalah proses pelunturan parafin dari jaringan. Xilena merupakan agen deparafinasi yang paling banyak digunakan, namun bersifat toksik dan berbahaya jika masuk ke dalam tubuh. Alternatif lain yang dapat digunakan sebagai pengganti xilena yaitu sabun cuci piring. Sabun cuci piring terbuat dari bahan utama yaitu surfaktan. Bahan aktif ini berfungsi menurunkan tegangan permukaan air sehingga dapat melepaskan parafin yang menempel pada permukaan sediaan. Penelitian ini betujuan untuk mengetahui adanya perbedaan kualitas pewarnaan Hematoksilin Eosin pada organ hepar tikus putih (Rattus norvegicus) yang dideparafinasi menggunakan xilena dan sabun cuci piring konsentrasi 0,5%, 1,0%, 1,5%, dan 1,7%. Jenis penelitian eksperimen sungguhan dengan rancangan Posttest only control group design. Hasil penelitian kualitas pewarnaan Hematoksilin Eosin yang dideparafinasi menggunakan xilena dan sabun cuci piring 0,5%, 1,0%, 1,5%, dan 1,7% didapatkan hasil pewarnaan yang baik dengan persentase berturut-turut 100%, 64%, 68%, 88%, dan 88%. Disimpulkan bahwa terdapat perbedaan bermakna kualitas pewarnaan Hematoksilin Eosin yang dideparafinasi menggunakan xilena dan sabun cuci piring konsentrasi 0,5%, 1,0%, 1,5%, dan 1,7%. Kelompok konsentrasi yang memiliki perbedaan bermakna antara sabun cuci piring dengan xilena yaitu konsentrasi 0,5% dan 1,0%, sedangkan pada konsentrasi 1,5% dan 1,7% tidak terdapat perbedaan bermakna atau memiliki kualitas yang sama berdasarkan uji statistik. Disarankan penggunaan sabun cuci piring konsentrasi 1,5% dan 1,7% sebagai alternatif pengganti xilena pada tahap deparafinasi.
Rincian Artikel
Lisensi