Nilai Kearifan Lokal dalam Toponimi Tempat Wisata di Kabupaten Wonogiri

Meli Intan Septiani (1), Nur Fateah (2)
(1) Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa, Universitas Negeri Semarang, Indonesia,
(2) Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Abstrak

ABSTRAK


Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan makna nama tempat wisata serta kearifan lokal tempat wisata di Kabupaten Wonogiri. Metode yang diterapkan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sumber data yang diperoleh meliputi data primer yang berasal dari dokumen Dinas Kepemudaan, Pariwisata, dan Olahraga Kabupaten Wonogiri, serta data sekunder yang diperoleh dari informan di tempat wisata tersebut. Pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka, wawancara, serta teknik catat dan teknik rekam. Jumlah data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tiga puluh Sembilan nama tempat wisata yang terletak di Kabupaten Wonogiri dan dianalisis menggunakan pendekatan toponimi menggunakan teori Sudaryat. yang mencakup identifikasi, klasifikasi, interpretasi, deskripsi, dan penarikan kesimpulan. Hasil analisis menunjukkan bahwa makna nama tempat wisata dapat diklasifikasikan menjadi tiga aspek, yakni aspek perwujudan, aspek sosial, serta aspek budaya. Selain itu, nama-nama tempat wisata juga dianalisis berdasarkan kearifan lokal dalam pola pikir masyarakat, yang diklasifikasikan menjadi lima kategori: pelestarian alam, pelestarian sejarah, sarana spiritual, penghormatan kepada tokoh masyarakat, serta letak daerah.


Kata kunci: Toponimi, kearifan lokal, tempat wisata


 


ABSTRACT


This research aims to explain the meaning of the names of tourist attractions and the local wisdom of tourist attractions in Wonogiri Regency. The method applied in this research is descriptive qualitative. The data sources obtained include primary data derived from documents of the Wonogiri Regency Youth, Tourism and Sports Office, as well as secondary data obtained from informants at the tourist attraction. Data collection was carried out by literature study, interviews, and note and record techniques. The amount of data used in this research is thirty-nine names of tourist attractions in Wonogiri Regency and analyzed using the toponymy approach using Sudaryat's theory which includes identification, classification, interpretation, description, and conclusion. The results of the analysis show that the meaning of the names of tourist attractions can be classified into three aspects, namely instrumental aspects, social aspects, and cultural aspects. In addition, the names of tourist attractions are also analyzed based on local wisdom in the mindset of the community, which is classified into five categories: nature preservation, historical preservation, spiritual means, respect for community leaders, and regional location.


Keyword: Toponymy, local wisdom, tourist attractions

Artikel teks lengkap

##article.generated_from_xml##

Referensi

Comission, E. (2016). Analisis Pemanfaatan Instagram @Explore_Wonogiri Dalam Promosi Pariwisata di Kabupaten Wonogiri. 4(1), 1–23.

Hartati, L., Liana, L., & Rozani, M. (2024). Kearifan Lokal Masyarakat Bangka Belitung dalam Cerita Rakyat “Batu Balai”: Kajian Pendidikan Karakter. Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra, 17(1), 1–10. https://doi.org/10.30651/st.v17i1.20971

Hermawan, S., & Si, M. (n.d.). Metode penelitian bisnis.

Hermoyo, R. P. (2017). Peranan budaya lokal dalam materi ajar bahasa indonesia bagi penutur asing (bipa). 1(1916), 120–126.

Hidayah, N. (2019). Toponimi Nama Pantai di Yogyakarta. 313–322.

Hilmy, A. M., & Savitri, A. D. (2023). Penamaan Desa Di Kabupaten Banyuwangi: Kajian Toponimi. Sapala, 10(1), 46–55.

Pakaya. (2022). Toponimi dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Tontemboan (Suatu Analisis Kontrastif).

Pertiwi, L. P. P., & Astuti, S. P. (2020). Toponimi Nama-Nama Desa di Kabupaten Ponorogo ( Kajian Antropolinguistik ). 15(3), 330–340.

Putri, A. F., & Rosidin, O. (2023). Kearifan Lokal Leksikon Pada Tradisi Ogoh – Ogoh Di Desa Br . Ambengan , Denpasar Selatan. Jurnal Literasi, 7(2), 255–263.

Rachmawati, D. K. (2017). Kearifan Lokal dalam Leksikon Ritual Kesenian Ogoh-Ogoh di Pura Kerthabumi Dusun Bongso Wetan Desa Pengalangan Kecamatan Menganti Kabupaten Gresik-Jawa Timur. 5(August), 129–144.

Rosyidah, A. (2022). Penamaan Makanan Tradisional Maduradi Desa Retok (Kajian Etnolinguistik). http://digilib.ikippgriptk.ac.id/id/eprint/1257/%0Ahttp://digilib.ikippgriptk.ac.id/id/eprint/1257/3/BAB II.pdf

Sartika, A. D., & Fateah, N. (2020). Kearifan Lokal Masyarakat Penambang Minyak Tradisional dalam Bahasa dan Budaya Jawa di Desa Wonocolo Kabupaten Bojonegoro. Sutasoma : Jurnal Sastra Jawa, 8(1), 1–8. https://doi.org/10.15294/sutasoma.v8i1.36668

Septiani, Y., & Mulyaningsih, I. (2020). Toponimi Desa-Desa di Kecamatan Ciawigebang ,. 7(1), 58–75. https://doi.org/10.33603/deiksis.v7i1.2219

Thoyib, M. E. (2021). Toponimi Desa-Desa di Kecamatan Singosari Kabupaten Malang. 05, 1–24.

Tradisi, D., & Takanab, L. (2019). Nilai-Nilai Kearifan Lokal Kajian Ekolinguistik. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan Missio, 11(1), 1–178.

Zuhria, K., Hieu, H. N., & Iswatiningsih, D. (2022). Kajian Etnolinguistik Bentuk Dan Makna Penamaan Petilasan Pada Masa Kerajaan di Kabupaten Blitar. Fon: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 18(2), 236–250. https://doi.org/10.25134/fon.v18i2.5605

Penulis

Meli Intan Septiani
Nur Fateah
alfath23@mail.unnes.ac.id (Kontak utama)
Septiani, M. I., & Fateah, N. (2025). Nilai Kearifan Lokal dalam Toponimi Tempat Wisata di Kabupaten Wonogiri. Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra, 18(2), 441–454. https://doi.org/10.30651/st.v18i2.26423

Rincian Artikel

No Related Submission Found