Cultural Values in The Folk Story of The Naming of Pacalan Village, Plaosan District, Magetan District
Abstract
This research examines the cultural value of folklore related to the naming of Pacalan Village, Plaosan District, Magetan Regency, which is related to the story of Ki Ageng Kembang Sore. As an influential ulama figure, Ki Ageng Kembang Sore is known for his contribution to the spread of Islam in this region, as well as his role in creating the cultural and social identity of the local community. Using a descriptive qualitative approach and ethnographic methods, this research explores the moral values, such as wisdom, courage and justice, contained in the story. Data collection is very dependent on the researcher's ability to understand the situation that is the focus of his research, obtained through in-depth interviews with community leaders and participatory observation, and supported by historical documentation. Analysis is carried out including reduction, presentation and drawing conclusions. This research found that the Ki Ageng Kembang Sore folklore plays an important role for the people of Pacalan Village in understanding cultural values such as religious values and respect for ancestors, religious values and traditional values in celebrating their local culture and history, which supports the preservation of oral traditions in facing the challenges of modernization. It is hoped that this research can contribute to efforts to preserve cultural wealth
Full text article
References
Alfina, A. D., & Indrayanti, T. (2025). Folklor pada Penamaan Desa Wedoro, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Arbitrer: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 7(1), 39-48.
Creswell, J. W. (2012). Educational Research: Planning, Conducting, and Evaluating Quantitative and Qualitative Research (4th ed.). Pearson.
Danandjaja, James. (2007 (Cet. VII). Folklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng, dan Lain-lain. Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti.
Endraswara, Suwardi. (2006). Metodologi Peneli-tian Kebudayaan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Franz Magnis-Suseno. (1997). Etika Jawa: Sebuah Analisa Falsafi Tentang Kebijaksanaan Hidup Jawa. Jakarta: Gramedia
Hutomo, S. S. (1991). Pengantar Studi Sastra Lisan.Surabaya: HISKI Komisariat Jawa Timur
Imam,H. (2021). Sejarah Desa Mutiara Lereng Lawu. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Magrtan.
Koentjaraningrat. (1984). Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Mustakul, S., & Kanzunuddin, M. (2023). Struktur dan Nilai Cerita Rakyat Dukuh Tuksongo. Jurnal Guru Indonesia, 3(1), 33-39.
Niels Mulder. (1996). Inside Indonesian Society: Cultural Change in Java. Amsterdam: The Pepin Press
Oktari, D. P. & Kosasih, A. (2019). Pendidikan Karakter Religius dan Mandiri di Pesantren. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, 28(1), hal. 42-53. Doi: https://doi.org/10.17509/jpis.v28i1.14985
Olang, Y., Oktaviani, U. D., & Oktaviani, Y. (2021). Nilai dan Unsur Budaya pada Cerita Rakyat Buah Udak Suku Dayak Linoh. Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, 14(2), 210-219.
Reinhart Christopher. (2021). Antara lawu dan wilis.Jakarta.PT Gramedia.
Susanti Ari catur. (2001). Sejarah Desa Mutiara Lereng Lawu. Dinas Pemberdayaan Masyarakat desa Kabupaten Magetan.
Syaifudin Zuhri, & Moh. Ahsan Shohifur Rizal. (2022). Analisis Fungsi dalam Sastra Lisan Penamaan Desa Bantur Kecamatan Bantur Kabupaten Malang (Tinjauan Sastra Lisan). Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, Dan Sastra, 8(2), 889-900. https://doi.org/10.30605/onoma.v8i2.2140.
Authors
Copyright (c) 2025 Eka Bibit Santikasari, Maulfi Syaiful Rizal

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Hak Cipta
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra by FKIP UMSurabaya diatur lisensinya dibawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.
Penulis mempertahankan seluruh haknya atas artikel yang diterbitkan jurnal ini, seperti (namun tidak terbatas pada) hak cipta dan hak kepemilikan lainnya yang berkaitan dengan artikel tersebut, seperti hak paten; hak untuk menggunakan substansi artikel dalam karyanya di masa depan, termasuk ceramah dan buku; hak untuk memperbanyak artikel untuk keperluan sendiri, hak untuk mengarsipkan sendiri artikel tersebut; hak untuk mengadakan pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi terbitan artikel (misalnya, mempostingnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini.
Lisensi
Setiap karya yang ditulis penulis dilisensi dengan Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional