Analisis Ikon, Indeks, dan Simbol Semiotika Karakter Juki dalam Naskah Sumur Tanpa Dasar Karya Arifin C. Noer

Nida Hanifah (1), Syaharani Saputri (2), Rudi Adi Nugroho (3)
(1) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Pendidikan Indonesia, Indonesia,
(2) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Pendidikan Indonesia, Indonesia,
(3) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Pendidikan Indonesia, Indonesia

Abstrak

ABSTRAK


Pendekatan semiotika oleh Charles Sanders Peirce masih sangat jarang digunakan dalam penelitian sastra. Oleh karena itu, pada penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekaran semiotika Peirce terhadap naskah drama berjudul Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C. Noer. Penelitian ini memfokuskan kajian semiotika ikon, indeks, dan simbol terhadap karakter Juki. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karakter Juki menggambarkan ikon visual yang mengancam stabilitas kehidupan, dominasi dan otoritas, indeks kebebasan, mandor sebagai status sosialnya, simbol dari kritik moral, kebebasan pribadi, dan simbol keberanian. Penelitian ini memberikan kontribusi baru dengan mengkaji Sumur Tanpa Dasar dari sudut pandang semiotika Peirce, yang sebelumnya lebih banyak dianalisis dengan pendekaan struktural dan psikologi sastra. Penelitian ini relevan untuk pengembangan kajian sastra, filsafat, dan seni, serta menjadi rujukan bagi penelitian serupa di masa depan.


Kata kunci: Peirce, semiotika, sumur tanpa dasar


 


ABSTRACT


The semiotic approach by Charles Sanders Peirce is still very rarely used in literary research. Therefore, in this research, the author uses a descriptive qualitative method with Peirce's semiotic approach to the drama script entitled Sumur Tanpa Dasar by Arifin C. Noer. Noer. This research focuses on the semiotic study of icons, indexes, and symbols of Juki's character. The results show that Juki's character depicts visual icons that threaten the stability of life, domination and authority, index of freedom, foreman as his social status, symbol of moral criticism, personal freedom, and symbol of courage. This research makes a new contribution by examining Sumur Tanpa Dasar from the point of view of Peirce's semiotics, which was previously analyzed more with a structural approach and literary psychology. This research is relevant for the development of literature, philosophy, and art studies, as well as a reference for similar research in the future.


Keyword: Peirce, semiotics, bottomless well

Artikel teks lengkap

##article.generated_from_xml##

Referensi

Aini, A. N. (2013). Analisis Semiotik Terhadap Novel Laskar Pelangi Karya Andrea Hirata Sebagai Alternatif Bahan Pengajaran Sastra di SMA. Nosi, 1(2), 80–86.

Beauvoir, S. de, & Parshley, H. M. (1997). The Second Sex (Vintage). Vintage.

Bourdieu, P., & Nice, R. (2012). Classic Reading in Race, and Gender Inequality. In Distinction: A Social Critique of the Judgement of Taste (1st ed., pp. 31–39). Routlegde. https://doi.org/10.4324/9780203079751-11

Budiman, K. (2011). Semiotika Visual: Konsep, Isu, dan Problem Ikonisitas. Jalasutra.

Foucault, M. (1976). The History of Sexuality. In Fifty Key Works of History and Historiography (Vol. 1, Issue c). Vintage 95. https://doi.org/10.4324/9780203816653-57

Foucault, M. (2023). Discipline and Punish. In Social Theory Re-Wired (3rd ed., p. 9). Routlegde.

Giddens, A. (1992). The Transformation of Intimacy. Stanford University Press.

Givens, D. (2005). Love Signals: A Practical Field Guide to Body Language of Courtship. Macmillan.

Harymawan. (1988). Dramaturgi (2nd ed.). CV Rosda.

Hoed. (2014). Semiotik dan Dinamika Sosial Budaya. Komunikasi Bambu.

Kartika, E. W., & Supena, A. (2024). Analisis Semiotika Charles Sanders Peirce Dalam Novel “Pasung Jiwa” Karya Okky Madasari. Pena Literasi, 7(1), 94. https://doi.org/10.24853/pl.7.1.94-101

Mustaqim, F., Koswara, D., & Permana, R. (2019). Naskah Drama “Hutbah Munggaran di Pajajaran” Karya Yus Rusyana (Kajian Struktural dan Semiotik). Lokabasa, 10(2), 124–130. https://doi.org/10.17509/jlb.v10i2.21337

Nasution, I. (2008). Sistem dan Kode Semiotika dalam Sastra: Suatu Proses Komunikasi. Jurnal Ilmiah Bahasa Dan Sastra, 4(2), 109–115.

Nelsa, A., & Permana, A. W. (2024). Mengurai Pesan Visual Ikon, Indeks, dan Simbol dalam Desain Komunikasi Modern. AMU Press, 1(1), 1–107.

Noer, A. C. (1989). Sumur Tanpa Dasar. Pustaka Utama Grafiti.

Nurgiyantoro. (2018). Teori Pengkajian Fiksi. UGM Press.

Nurrachman, D. (2017). Teks Sastra Dalam Perspektif Semiotika Pragmatis Charles Sanders Peirce. Al-Tsaqafa: Jurnal Ilmiah Peradaban Islam, 14(1), 83–88. https://doi.org/10.15575/al-tsaqafa.v14i1.1793

Nurulita, S., & Rahayu, S. (2023). Analisis Semiotika Charles Sander Peirce dalam Novel Kado Terbaik Karya J.S Khairen. Sajak, 2(1), 48–59. https://journal.uir.ac.id/index.php/sajak

Oktaviani, U. D., Susanti, Y., Tyas, D. K., Olang, Y., & Agustina, R. (2022). Analisis Makna Tanda Ikon, Indeks, dan Simbol Semiotika Charles Sanders Peirce pada Film 2014 Siapa di Atas Presiden? Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra, 15(2), 293–310. https://doi.org/10.30651/st.v15i2.13017

Prayogi, R., & Ratnaningsih, D. (2020). Ikon, Indeks, dan Simbol dalam Cerpen Tiga Lidah Karya Guntur Alam. Jurnal Edukasi Lingua Sastra, 18(2), 20–27.

Sari Rahayu, I. (2021). Analisis Kajian Semiotika dalam Puisi Chairil Anwar Menggunakan Charles Sanders Peirce. Semiotika, 15(1), 30–36. http://journal.ubm.ac.id/

Shofiani, A. K. A. (2021). Kajian Semiotik Charles Sanders Peirce Pada Kumpulan Puisi Kita Pernah Saling Mencintai karya Felix K.Nesi. Jurnal Pendidikan Tambusai, 5(2), 3934–3939.

Siregar, E. D., & Wulandari, S. (2020). Kajian Semiotika Charles Sanders Pierce: Relasi Trikotomi (Ikon, Indeks dan Simbol) dalam Cerpen Anak Mercusuar Karya Mashdar Zainal. Titian: Jurnal Ilmu Humaniora, 04(1), 29–41. https://online-journal.unja.ac.id/index.php/titian

Susanto, E. (2023). Penggunaan Ikon, Indeks, Simbol Untuk Mempertajam Makna Dalam Puisi “Selembar Daun” Karya Soni Farid Maulana: Sebuah Kajian Semiotik. Journal for Energetic Youngsters, 1(1), 41–48.

Wintoko, D. K., & Nugroho, J. M. (2024). Analisis Kasus Bullying pada Remaja Ditinjau dari Perspektif Interaksionisme Simbolik. ALADALAH: Jurnal Politik, Sosial, Hukum Dan Humaniora, 2(1), 62–70. https://doi.org/10.59246/aladalah.v2i1.617

Wulansari, F., Rifa’i, M., & Sulastriana, E. (2022). Analisis Simbol pada Antologi Puisi Singkawang Karya Pradono (Kajian Semiotika). Jurnal Inovasi Pendidikan Dan Pengajaran (JIPP), 1(1), 51–60. https://doi.org/10.31571/jipp.v1i1.3843

Zaimar, O. K. S. (2008). Semiotik dan Penerapannya dalam Karya Sastra. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.

Penulis

Nida Hanifah
nhanifah@upi.edu (Kontak utama)
Syaharani Saputri
Rudi Adi Nugroho
Hanifah, N., Saputri, S., & Nugroho, R. A. (2025). Analisis Ikon, Indeks, dan Simbol Semiotika Karakter Juki dalam Naskah Sumur Tanpa Dasar Karya Arifin C. Noer. Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra, 18(2), 533–548. https://doi.org/10.30651/st.v18i2.25278

Rincian Artikel

No Related Submission Found