Nilai Feminimisme dalam Film Sundel Bolong

Eni Nurhayati (1), Anas Ahmadi (2), Udjang Pairin (3), Budinuryanta Yohanes (4)
(1) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Negeri Surabaya, Indonesia,
(2) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Negeri Surabaya, Indonesia,
(3) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Negeri Surabaya, Indonesia,
(4) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Negeri Surabaya, Indonesia

Abstrak

ABSTRAK


Film Sundel Bolong menyoroti perjuangan perempuan dalam masyarakat patriarkal melalui karakter Alisa yang menghadapi dilema moral dan sosial setelah hamil di luar nikah. Transformasinya menjadi Sundel Bolong menggambarkan upaya untuk mencapai kebebasan eksistensial, meskipun harus membayar dengan stigma dan pengucilan. Artikel ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk menganalisis nilai feminisme dalam film tersebut, menyoroti bagaimana perempuan digambarkan sebagai korban sistem patriarki melalui pengalaman kekerasan seksual dan pengkhianatan. Film ini tidak hanya menyajikan cerita horor, tetapi juga menawarkan wawasan tentang perjuangan perempuan melawan penindasan dengan menyoroti dualitas perempuan sebagai malaikat dan monster serta mengkritik peran gender tradisional. Pembalasan Sundel Bolong terhadap pelaku kekerasan menjadi simbol perlawanan terhadap patriarki, sementara tema kehilangan kebebasan eksistensial perempuan menjadi pusat narasi.


Kata kunci: Feminisme, film Sundel Bolong, nilai-nilai


 


ABSTRACT


The movie “Sundel Bolong” highlights the struggle of women in a patriarchal society through the character of Alisa, who faces moral and social dilemmas after becoming pregnant out of wedlock. Her transformation into Sundel Bolong illustrates an attempt to achieve existential freedom, despite having to pay with stigma and ostracization. This article uses a qualitative approach to analyze the value of feminism in the film, highlighting how women are portrayed as victims of the patriarchal system through experiences of sexual violence and betrayal. The film not only presents a horror story, but also offers insight into women's struggle against oppression, highlighting the duality of women as “angels” and “monsters” and criticizing traditional gender roles. Sundel Bolong's retaliation against her abuser becomes a symbol of resistance to patriarchy, while the theme of women's loss of existential freedom is central to the narrative.


Keyword: Feminism, Sundel Bolong movie, values

Artikel teks lengkap

##article.generated_from_xml##

Referensi

Asiva Noor Rachmayani (2015) ‘Teori Ekologi Bronfenbrenner sebgai sebuah pendekatan dalam pengembangan kurikulum pendidikan agama islam’, 7, p. 6.

Chrisnanti, R.K. and Sa’idah, Z. (2023) ‘Analisis Nilai-Nilai Budaya Jawa Dalam Film Suzzanna Malam Jumat Kliwon (2023)’, INNOVATIVE: Journal Of Social Science Research, 3(6), pp. 8254–8269. Available at: https://j-innovative.org/index.php/Innovative.

Fitria, F.N. and Saumantri, T. (2024) ‘Mengungkap Kekuatan Transformasi melalui Rasionalitas serta Kritisisme’, Media: Jurnal Filsafat dan Teologi, 5(1), pp. 81–96. Available at: https://doi.org/10.53396/media.v5i1.226.

HUSAINI, M. (2022) ‘Teori–Teori Ekologi, Psikologi Dan Sosiologi Dalam Menciptakan Lingkungan Pendidikan Islam’, Teori–Teori Ekologi, Psikologi Dan Sosiologi Dalam Menciptakan Lingkungan Pendidikan Islam, 13(1), pp. 116–137. Available at: https://doi.org/10.62815/darululum.v13i1.81.

Leni Mariana Siregar et al. (2022) ‘Trauma Healing Pada Orang Dewasa: Optimalisasi Dan Strategi’, Jurnal Pendidikan Sosial dan Humaniora, 1(4), pp. 52–60. Available at: https://doi.org/10.35931/pediaqu.v1i4.26.

Savira, V., & Novianto, W. T. (2020). Kritik Teori Hukum Feminis Terhadap Kebijakan Aborsi Pada Korban Perkosaan Di Indonesia. Recidive: Jurnal Hukum Pidana dan Penanggulangan Kejahatan, 9(2), 86-97.

Struktural, A. et al. (2016) ‘Perayaan Mitos Dalam Film Horor Indonesia’, Jurnal Pendidikan dan Pranata Islam SYAIKHUNA, 7, pp. 1–29.

Chen, X.X.X.X. et al. (2018) ‘’, Nucleic Acids Research, 6(1), pp. 1–7. Available at: 2212.

Fitria, F.N. and Saumantri, T. (2024) ‘Mengungkap Kekuatan Transformasi melalui Rasionalitas serta Kritisisme’, Media: Jurnal Filsafat dan Teologi, 5(1), pp. 81–96. Available at: https://doi.org/10.53396/media.v5i1.226.

Jessica, J. et al. (2023) ‘41-373-1-Pb (3)’, 5(1), pp. 95–104.

Leni Mariana Siregar et al. (2022) ‘Trauma Healing Pada Orang Dewasa: Optimalisasi Dan Strategi’, Jurnal Pendidikan Sosial dan Humaniora, 1(4), pp. 52–60. Available at: https://doi.org/10.35931/pediaqu.v1i4.26.

Putri, A., & Nurhajati, L. (2020). Representasi perempuan dalam kukungan tradisi Jawa pada film Kartini karya Hanung Bramantyo. ProTVF, 4(1), 42-63.

Rahmadani, E. et al. (2021) ‘Ontologi, Epistemologi, Aksiologi Dalam Pendidikan Karakter’, Journal of Science and Social Research, 4(3), p. 307. Available at: https://doi.org/10.54314/jssr.v4i3.680.

Struktural, A. et al. (2016) ‘Perayaan Mitos Dalam Film Horor Indonesia’, Jurnal Pendidikan dan Pranata Islam SYAIKHUNA, 7, pp. 1–29.

Penulis

Eni Nurhayati
eninurhayati188@gmail.com (Kontak utama)
Anas Ahmadi
Udjang Pairin
Budinuryanta Yohanes
Nurhayati, E., Ahmadi, A., Pairin, U., & Yohanes, B. (2025). Nilai Feminimisme dalam Film Sundel Bolong. Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra, 18(2), 419–430. https://doi.org/10.30651/st.v18i2.25139

Rincian Artikel

No Related Submission Found