A CONTRASTIVE ANALYSIS OF AFFIXATION PROCESS BETWEEN INDONESIAN AND KOREAN FOR BIPA TEACHING
Abstract
This research focuses on the affixation process between Indonesian and Korean. This research was motivated by the mistakes and difficulties of Korean BIPA students regarding the formation and use of the affixes meN-, peN-, and di-. The data of this research were in the forms of Indonesian and Korean affixes found in I Want to Die but I Want to Eat Tteokpokki. The qualitative descriptive approach was used with intralingual matching method to analyze the data. The data were collected using literature studies, data interpretation, and note-taking techniques. The data used in Indonesian were 196 data while in Korean 35 data. The results of the study found two differences and two similarities between Indonesian and Korean affixation. The affixation process in Indonesian causes changes in word classes, affix forms, and base word forms. While, in Korean just base word forms has changed. Another similarity is found in the form of Indonesian and Korean affixes which have the same form as other morphemes.
Full text article
References
Adji, M. (2017). “Beberapa Catatan tentang Pembelajaran BIPA: Kasus Pembelajaran di BIPA UNPAD”. Simposium Internasional Pengajaran BIPA 2017, 527–531. https://bipa.kemdikbud.go.id/filebakti/403Kumpulan_Esai_SIPBIPA_2017.pdf
Adnyana, P. P. (2014). “한국어와 인도네시아어의 파생어 대조 연구”. 이화여자대학교 대학원. https://dspace.ewha.ac.kr/browse?type=author&value=Putu+Pramania%2C+Adnyana
Assyafiya, N. (2017). “Berbagai Macam Cara yang Dilakukan dalam Proses Belajar Mengajar dalam Pengajaran BIPA dan Hasil yang Diperoleh serta Bahan Ajar yang Digunakan”. Simposium Internasional Pengajaran BIPA 2017, 578–583. https://bipa.kemdikbud.go.id/filebakti/403Kumpulan_Esai_SIPBIPA_2017.pdf
Bagiya. (2018). “Infleksi dan Derivasi dalam Bahasa Indonesia”. Journal of Language Learning and Research (JOLLAR), 1(1), 1–11. https://doi.org/10.22236/jollar.v1i1.1240
Chaer, A. (2022). Morfologi Bahasa Indonesia: Pendekatan Proses. Jakarta. Rineka Cipta.
Erda, A. M., & Widodo, P. (2019). “Comparative Study of Korean and Indonesian Morphological Transformation”. International Journal of Linguistics, Literature & Translation, 2(1), 294–300. https://doi.org/10.32996/ijllt.2019.2.1.36
Jae Hyun, P. (2015). “Potensi dan Tantangan Bahasa Indonesia Menuju Bahasa Internasional”. Jurnal Sosioteknologi ITB, 14(1), 12–20. https://doi.org/https://doi.org/10.5614/sostek.itbj.2015.14.1.2
Ke, P. (2018). Contrastive Linguistics (Vol. 1). Springer Singapore. https://doi.org/https://doi.org/10.1007/978-981-13-1385-1
Lee, C. Y. (2004). Essential Grammar for Korean as a Second Language (Edisi 1). Oxford University Press.
Naufalia, A. (2020). “Bahan Ajar Tata Bahasa Daring Bermuatan Budaya melalui Komik Digital Lima Legenda Nusantara untuk BIPA Dasar”. Semar BIPA UMK 2020, 1–11. https://conference.umk.ac.id/index.php/semarbipa/issue/view/11/showToc
Nur, T. (2016). “Analisis Kontrastif dalam Studi Bahasa”. Journal of Arabic Studies, 1(2), 64–74. http://journal.imla.or.id/index.php/arabi
Putrayasa, I. B. (2017). Kajian Morfologi: Bentuk Derivasional dan Infleksional. Bandung: PT. Refika Aditama.
Rahmadia, A. H., & Usmi, U. (2021). “Afiks Bahasa Korea dalam Esai Jichyeotgeonna Joahaneun Ge Eopgeona”. JLA (Jurnal Lingua Applicata), 5(1), 38. https://doi.org/10.22146/jla.68954
Ronidin. (2015). “Kendala-Kendala Pengajaran Bahasa Indonesia di Korea Selatan”. Jurnal Arbitrer, 2(1), 54–72. https://doi.org/https://doi.org/10.25077/ar.2.1.54-72.2015
Setyaningrum, L. W., Andayani, & Saddhono Kundharu. (2018). “Pembelajaran Afiks Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta”. Jurnal IMAJERI, 01(1), 49–61. https://doi.org/https://doi.org/10.22236/imajeri.v1i2.5067
Authors
Copyright (c) 2025 Tiara Putri Sintaningrum, Asep Muhyidin, Arip Senjaya

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Hak Cipta
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra by FKIP UMSurabaya diatur lisensinya dibawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional.
Penulis mempertahankan seluruh haknya atas artikel yang diterbitkan jurnal ini, seperti (namun tidak terbatas pada) hak cipta dan hak kepemilikan lainnya yang berkaitan dengan artikel tersebut, seperti hak paten; hak untuk menggunakan substansi artikel dalam karyanya di masa depan, termasuk ceramah dan buku; hak untuk memperbanyak artikel untuk keperluan sendiri, hak untuk mengarsipkan sendiri artikel tersebut; hak untuk mengadakan pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif dari versi terbitan artikel (misalnya, mempostingnya ke repositori institusi atau menerbitkannya dalam buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini.
Lisensi
Setiap karya yang ditulis penulis dilisensi dengan Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional