Degradasi Penggunaan Bahasa Kaili sebagai Bahasa Ibu pada Masyarakat Tawaeli, Kota Palu
Abstrak
ABSTRAK
Perubahan sosial dan budaya yang terjadi saat ini memberikan dampak negatif terhadap penggunaan bahasa daerah, khususnya bahasa Kaili di Sulawesi Tengah, yang mengalami penurunan baik dalam minat maupun pemakaian di kalangan masyarakat. Untuk mengkaji fenomena ini, penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menganalisis degradasi bahasa Kaili di Kecamatan Tawaeli, Palu. Dalam penelitian deskriptif kualitatif ini, peneliti melakukan observasi terhadap masyarakat Kaili yang tinggal di Kecamatan Tawaeli. Melalui wawancara dan distribusi kuesioner kepada 108 responden, peneliti menemukan adanya penurunan dalam penggunaan bahasa Kaili. Salah satu faktor utama yang menyebabkan hal ini adalah rendahnya minat masyarakat untuk mempromosikan dan mengenalkan bahasa Kaili kepada generasi muda dan diperburuk dengan sikap acuh takacuh dari generasi muda terhadap bahasa tersebut. Selain itu, dukungan dari pemerintah daerah untuk menyediakan ruang dan kesempatan bagi masyarakat dalam melestarikan bahasa Kaili belum optimal. Hingga kini, belum ada langkah nyata dalam perencanaan atau pelestarian bahasa Kaili. Tidak adanya peraturan hukum atau peraturan daerah yang mengatur pengembangan dan pelestarian bahasa Kaili sebagai bagian dari identitas masyarakat Sulawesi Tengah turut memperburuk keadaan. Ketiga faktor ini memerlukan perhatian serius dari semua pihak agar pelestarian bahasa Kaili dapat terlaksana dengan baik.
Kata kunci: Bahasa Ibu, Bahasa Kaili, Degradasi, Tawaeli
ABSTRACT
Social and cultural changes today have negatively impacted the use of regional languages, particularly the Kaili language in Central Sulawesi, leading to a decline in both interest and usage within the community. This study aims to analyze the degradation of the Kaili’S language in the Tawaeli District, Palu. Using a descriptive qualitative approach, the researcher observed the Kaili community in Tawaeli and collected data through interviews and questionnaires distributed to 108 respondents. The findings indicate a decline in Kaili language use, primarily due to the low interest in promoting and introducing it to the younger generation, compounded by the younger generation's indifference towards the language. Additionally, local government support for the preservation of the Kaili language has been inadequate, with no significant initiatives for planning or conservation. The lack of legal regulations or local laws to support the development and preservation of Kaili as part of Central Sulawesi's cultural identity also exacerbates the issue. These factors require urgent attention from all parties involved to ensure the effective preservation of the Kaili language.
Keyword: Degradasi, Mother Tongue, Kailinese, Tawaeli
Artikel teks lengkap
Referensi
Budiarto, G. (2020). “Dampak Cultural Invasion terhadap Kebudayaan Lokal: Studi Kasus terhadap Bahasa Daerah”. Jurnal Pamator: Jurnal Ilmiah Universitas Trunojoyo, 13(2), 183-193.
Creswell, J. W. (2019). Research Design: Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif dan Campuran. Pustaka Pelajar
Dyers, C. (2008). Language Shift or Maintenance? Factors Determining the Use of Afrikaans Among Some Township Youth in South Africa. Stellenbosch papers in Linguistics, 38, 49-72.
Dermayan, A. A., Dewi, A. A., Siagian, B. U., Ananda, D., Sinaga, M., & Naelofaria, S. (2024). “Degradasi Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Komunikasi Kontemporer: Representasi Pengaruh Eskalasi Gen Z pada Masayarakat Heterogen”. DEIKTIS: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, 4(4), 963-968.
Farid, M., & Sos, M. (2018). Fenomenologi: dalam penelitian ilmu sosial. Prenada Media.
Gazali, I. P., Ulfah, A. B., & Ade Nurul Izzati, A. A. (2023). “Bridging The Gap Between Tradition and Innovation: A Survey on Study of Revitalization of Kailinese Language as One of the Precious Cultural Heritages of Central Sulawesi (Preliminary Research)”. In Proceedings of the International Joint Conference on Arts and Humanities 2023 (IJCAH 2023) (Vol. 785, p. 303). Springer Nature.
Lawless, H. T., Heymann, H., Lawless, H. T., & Heymann, H. (2010). “Descriptive Analysis”. Sensory evaluation of food: Principles and practices, 227-257.
Loeb, S., Dynarski, S., McFarland, D., Morris, P., Reardon, S., & Reber, S. (2017). “Descriptive Analysis in Education: A Guide for Researchers”. NCEE 2017-4023. National Center for Education Evaluation and Regional Assistance.
Kamwangamalu, N. M. (2003). Social Change and Language Shift: South Africa. Annual Review of Applied Linguistics, 23, 225-242.
Martono, M., Dewantara, J. A., Efriani, E., & Prasetiyo, W. H. (2022). “The National Identity on the Border: Indonesian Language Awareness and Attitudes Through Multi‐Ethnic Community Involvement”. Journal of Community Psychology, 50(1), 111-125.
Pandaleke, T. F., Koagouw, F. V., & Waleleng, G. J. (2020). “Peran Komunikasi Sosial Masyarakat dalam Melestarikan Bahasa Daerah Pasan di Desa Rasi Kecamatan Ratahan Kabupaten Minahasa Tenggara”. Acta Diurna Komunikasi, 2(3).
Pramesti, R., & Wiranti, D. A. (2023). “Degradasi Penggunaan dan Pemahaman Bahasa Jawa Krama di Sekolah Dasar (Studi Kasus di SDN 2 Kuanyar Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara Jawa Tengah)”. Pendas: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 8(3), 2955-2969.
Ramli, R., Setyawan, F. H., & Rampeng, R. (2021). “The Threat of Lingua Globalization Towards Vernaculars in South Sulawesi”. ETNOSIA: Jurnal Etnografi Indonesia, 6(2), 230-240.
Sakhiyya, Z., & Martin-Anatias, N. (2023). “Reviving the Language at Risk: A Social Semiotic Analysis of the Linguistic Landscape of Three Cities in Indonesia”. International Journal of Multilingualism, 20(2), 290-307.
Suryawan, I. A. J. (2018). “Pendidikan Bahasa Bali Sejak Usia Dini sebagai Salah Satu Jalan Melestarikan Bahasa Ibu”. In Prosiding Seminar Nasional (p. 95).
Susanto, A., & Alkatiri, Z. (2022). “Main Factors Affected by the Threat of Extinction and Damage to the Betawi Language for Society”. LingLit Journal Scientific Journal for Linguistics and Literature, 3(4), 197-209.
Suweta, I. M. (2018). “Perencanaan Bahasa Bali (Mengantisipasi Keterpurukan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali)”. Purwadita: Jurnal Agama dan Budaya, 2(2), 1-8.
Tongco, M.D.C. (2007) “Purposive Sampling as a Tool for Informant Selection”. Ethnobotany Research & Applications, 5, 147-158.
Penulis
Hak Cipta (c) 2025 Rizky Putra
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Hak Cipta
- Hak cipta terhadap artikel yang diterbitkan di Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra adalah penerbit atau Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra.
- Penulis harus menyerahkan hak cipta pada jurnal dengan menandatangai dan mengirimkan form penyerahan hak cipta (template) melalui email stilistika@um.surabaya.ac.id.
- Penulis dapat menyebarluaskan artikelnya melalui media manapun.
Lisensi
Setiap karya yang ditulis penulis dilisensi dengan Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.