Kesalahan Bahasa Tulis Anak Disgrafia Umur 9 – 12 Tahun Siswa di Kelas Inklusi SDN Parakan 01

Sri Suci Wahyuni (1), Iskandarsyah Siregar (2), Kurnia Rachmawati (3), Nurul Huda Hamzah (4), Samsur Rijal Yahaya (5)
(1) Sastra Indonesia, Universitas Nasional, Indonesia,
(2) Sastra Indonesia, Universitas Nasional, Indonesia,
(3) Sastra Indonesia, Universitas Nasional, Indonesia,
(4) Bahasa Inggris, University of Malaya, Malaysia,
(5) Bahasa Melayu, University of Malaya, Malaysia

Abstrak

ABSTRAK


Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis bentuk dan karakteristik kesalahan bahasa tulis dan mengetahui metode pembelajaran yang tepat untuk pembelajaran bahasa tulis untuk anak disgrafia di kelas inklusi, khususnya pada anak suku Betawi.  Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Menurut Suhartono (2016:109) anak-anak yang menderita kesulitan belajar disgrafia memiliki fisik dan psikologis yang sama seperti anak pada umumnya. Namun, dalam hal proses belajar anak disgrafia mengalami keterlambatan dalam hal menulis. Hasil penelitian menunjukan bahwa kesalahan bahasa tulis pada setiap anak berbeda-beda dalam hal bentuk huruf, tebal-tipisnya tulisan, maupun pola kesalahan yang dialami oleh setiap anak. Kesalahan yang sering ditemukan pada anak 1 adalah penggantian huruf tercermin, anak 2 penulisan huruf terbalik, anak 3 penggantian konsonan, dan anak 4 penambahan huruf. Untuk membantu pembelajaran anak disgrafia, maka diperlukan berbagai metode dalam pembelajaran yang perlu latihan secara terus-menerus.


Kata kunci: bahasa tulis anak, disgrafia, kesalahan penulisan, psikolinguistik


 


ABSTRACT


The purpose of this study is to analyze the form and characteristics of written language errors in dysgraphia children especially the Betawi tribe aged 9-12 years in the Inclusion Class and to find out the appropriate method for learning written language for dysgraphia children in the Inclusion Class.  This research used the qualitative method. The results showed that written language errors in each child were different in terms of the shape of the letters, the thickness of the writing, and the error patterns experienced by each child. The error that is often found in child 1 is the replacement of reflected letters. Child 2 is writing letters upside down. Child 3 is the replacement of consonants. And child 4 is the addition of letters. To help children with dysgraphia learn, various methods of learning are needed, which need to be practiced continuously.


Keyword: Dysgraphia, psycholinguistics, writing error, written language of children

Referensi

Read More

Penulis

Sri Suci Wahyuni
Iskandarsyah Siregar
regaranggi@precidency.com (Kontak utama)
Kurnia Rachmawati
Nurul Huda Hamzah
Samsur Rijal Yahaya
Wahyuni, S. S., Siregar, I., Rachmawati, K., Hamzah, N. H., & Yahaya, S. R. (2025). Kesalahan Bahasa Tulis Anak Disgrafia Umur 9 – 12 Tahun Siswa di Kelas Inklusi SDN Parakan 01. Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra, 18(1), 191–202. https://doi.org/10.30651/st.v18i1.23343

Rincian Artikel

No Related Submission Found