Morfofonemik Bahasa Indonesia pada Kata Serapan Bahasa Inggris yang Berawalan Fonem Voiceless: Kajian Teori Optimalitas

Irfan Ferdiansyah (1), Wagiati Wagiati (2), Wahya Wahya (3)
(1) Ilmu Linguistik, Universitas Padjadjaran, Indonesia,
(2) Ilmu Linguistik, Universitas Padjadjaran, Indonesia,
(3) Ilmu Linguistik, Universitas Padjadjaran, Indonesia

Abstrak

ABSTRAK


Penelitian ini menganalisis morfofonemik prefiks me- bahasa Indonesia pada kata serapan bahasa Inggris. Pendekatan yang digunakan untuk membedah permasalahan adalah dengan Teori Optimalitas Archangeli (1997). Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan penyajian deskriptif. Sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah korpus ind_mixed_2013 pada Corpora Collection Leipzig, dan sumber kamus yang digunakan adalah kamus Alan M. Stevens dan A. Ed. Schmidgall-Tellings yang berjudul A Comprehensive Indonesian-English Dictionary, Second Edition. Tujuan dari penelitian ini adalah mencari kandidat optimal yang dihasilkan oleh penutur dan mengetahui hubungan antara kandidat optimal dengan kandidat dengan frekuensi terbanyak dalam korpus. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah secara keseluruhan kandidat yang paling sering terbentuk oleh penutur BI adalah kandidat yang mengalami nasalisasi [n], dan [ŋ]. Kemudian, penutur BI telah terbiasa menggunakan kandidat optimal, kecuali pada kata serapan yang diawali fonem /p/, /s/, dan /k/. Dengan demikian, perlu pembiasaan penutur BI untuk meluluhkan kata serapan yang diawali fonem /p/, /s/, dan /k/.


Kata kunci: Bahasa Indonesia, Morfofonemik, Teori Optimalitas


 


ABSTRACT


This study analyzes the morphophonemic prefix me- on English loanwords in Indonesian language. The approach used to dissect the problem is the Optimality Theory by Archangeli (1997). The method used is a qualitative method with descriptive. The source used in this study is the corpus ind_mixed_2013 in the Corpora Collection Leipzig, and the dictionary source used is the dictionary of Alan M. Stevens and A. Ed. Schmidgall-Tellings entitled A Comprehensive Indonesian-English Dictionary, Second Edition. The purpose of this study is to find the optimal candidate produced by the speaker and find out the relationship between the optimal candidate and the candidate with the most frequency in the corpus. The results obtained in this study show that the candidates most often formed by BI speakers are candidates who have experienced nationalization [n], and [ŋ]. Then, BI speakers have become accustomed to using optimal candidates, except for absorption words that begin with the phonemes /p/, /s/, and /k/.


Keyword: Indonesian, Morphophonemics, Optimality Theory

Artikel teks lengkap

##article.generated_from_xml##

Referensi

Alwi, Hasan dkk. (2017). Tata Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

Archangeli, Diana. (1997). Optimality Theory: An Introduction to Linguistics in 1900s. Dalam Archangeli, Diana dan D Terence Langendoen. (Eds) Optimality Theory: An Overview. Oxford: Blackwell.

Carr, Philip. (2013). English Phonetics and Phonology. Oxford: Blackwell.

Hardiany, Dewi Rosnita. (2019). Proses Fonologis pada Prepiks /me-/ dalam Bahasa Indonesia. Philosophica, 2, 33-40.

Kentowicz, Michael dan Charles Kisserbeth. (1979). Generative Phonology. Orlando: Academic Press Inc.

Kridalaksana, Harimurti. (2008). Kamus Linguistik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Kridalaksana, Harimurti. (2001). Kamus Linguistik: Edisi Ketiga. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Kridalaksana, Harimurti. (2010). Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia.

Listiyani, Utari dan Agus Subiyanto. (2021). Studi Komperatif: Prefiks Nasal dalam bahasa Jawa, Sunda, dan Komering. Anuva, 5(1), 75-87.

Moeliono, Anton. (2007). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Muslich, Masnur. (2014). Fonologi Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Nurjanah, Ayu Fitria. (2021). Afiks Nge- pada Merdia Sosial Twitter. Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Satra, 15 (2), 239-248.

Rachmawati, Dian Karina. (2017). Metode Terjemahan Istilah Asing dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi IV. Jurnal Pena Indonesia, 3(1), 60-83.

Ramlan, Muhammad. (2001). Morfologi Suatu Tinjauan Deskriptif. Yogyakarta: CV Karyono.

Salsabila, Haura Zahra. (2023). Pemerolehan Bahasa Kedua (Bahasa Indonesia) Youtuber asal Jepang. Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Satra, 16 (2), 333-344.

Schane, Sanford A. (1992). Fonologi Generatif. Terjemahan Kentjanawati Gunawan. Jakarta: PT Gelora Angkasa Pratama.

Simanjuntuak, Mangantar. (1990). Teori Fitur Distingtif dalam Fonologi Generatif. Jakarta: Gaya Media Pratama.

Tarigan, Hendry Guntur. (2015). Pengajaran Pragmatik. Bandung: Angkasa.

Vidhiasi, Dhion Meitreya. (2020). Proses Fonologis Bahasa Dayak Suhaid: Kajian Teori Optimalitas dan Generatif Tranformasional. Jurnal saintara, 5, 11-15.

Yusuf, Suhendra. (1998). Fonetik dan Fonologi. Jakarta: PT Gramedia

Penulis

Irfan Ferdiansyah
irfan17007@mail.unpad.ac.id (Kontak utama)
Wagiati Wagiati
Wahya Wahya
Ferdiansyah, I., Wagiati, W., & Wahya, W. (2024). Morfofonemik Bahasa Indonesia pada Kata Serapan Bahasa Inggris yang Berawalan Fonem Voiceless: Kajian Teori Optimalitas. Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra, 17(2), 197–216. https://doi.org/10.30651/st.v17i2.22890

Rincian Artikel

No Related Submission Found