Makna Leksikal, Makna Kultural, dan Kearifan Lokal dalam Leksikon Peternakan Sapi Perah di Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali

Brenzila Rendy Yordania (1), Nur Fateah (2)
(1) Sastra Jawa, Universitas Negeri Semarang, Indonesia,
(2) Sastra Jawa, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Abstrak

ABSTRAK


Setiap bidang pekerjaan biasanya memiliki leksikon khusus yang sering digunakan, termasuk dalam peternakan sapi perah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalis makna leksikal, makna kultural, dan kearifan lokal dari leksikon yang berkaitan dengan peternakan sapi perah menggunakan teori dari Abdul Chaer dengan pendekatan semantik serta teori dari Robert Sibarani dengan pendekatan antropolinguistik. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Sumber data pada penelitian ini adalah masyarakat di Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali yang berprofesi sebagai peternak sebanyak 8 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan beberapa cara yaitu observasi, wawancara, serta teknik catat dan teknik rekam sesuai dengan teori dari Ardiansyah. Kemudian dilakukan triangulasi data menggunakan teori dari Susanto & Jailani. Data yang diperoleh berupa leksikon seputar peternakan sapi perah yang kemudian dianalisis. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa penggunaan leksikon dapat mencerminkan makna leksikal dan kultural serta kearifan lokal yang mengandung nilai budaya, pengetahuan tradisional tentang interaksi manusia dengan hewan ternak, serta pengetahuan peternak untuk menjaga dan meningkatkan produktivitas hewan ternak.


Kata kunci: makna leksikal dan makna kultural, kearifan lokal, semantik, antropolinguistik, leksikon sapi perah


 


ABSTRACT


Each field of work typically has its own specialized lexicon, including in dairy farming. This research aims to analyze the lexical meanings, cultural meanings, and local wisdom related to dairy farming using theories by Abdul Chaer with a semantic approach and Robert Sibarani with an anthropolinguistic approach. The method used is qualitative descriptive research. The data sources are members of the community in Cepogo District, Boyolali Regency, specifically 8 dairy farmers. Data collection involves methods such as observation, interviews, note-taking, and recording techniques, following theories by Ardiansyah. Data triangulation is conducted using theories by Susanto & Jailani. The obtained data consist of lexicons related to dairy farming, which are then analyzed. The research findings indicate that the use of lexicons can reflect lexical and cultural meanings as well as local wisdom containing cultural values, traditional knowledge of livestock, and the knowledge of farmers in maintaining and improving livestock productivity.


Keyword: lexical meaning and cultural meaning, local wisdom, semantics, anthropolinguistics, dairy cow lexicon

Referensi

Read More

Penulis

Brenzila Rendy Yordania
brenzilarendyyordania@gmail.com (Kontak utama)
Nur Fateah
Yordania, B. R., & Fateah, N. (2024). Makna Leksikal, Makna Kultural, dan Kearifan Lokal dalam Leksikon Peternakan Sapi Perah di Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali. Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra, 17(2), 147–168. https://doi.org/10.30651/st.v17i2.22718

Rincian Artikel

No Related Submission Found